Suasana ruang kerja permaisuri lenggang, tidak ada yang mau bicara meskipun ada dua manusia didalam sana.
Baik pemilik iris amethyst maupun amber itu sama sama tidak sda yang berniat membuka percakapan lebih dulu. Jadi mereka sama-sama membisu sampai akhirnya sosok kaisar masuk.
"Jadi, kalian sudah mendiskusikan sesuatu?"Tanya Arthur penuh selidik, tidak ada jawaban.
"Zoya.."
"Aku hanya mau bertemu Ezra Gustavo untuk memastikan kalau aku ini anaknya!"Zoya setengah berteriak "tolong bawa dia kesini"
Arthur menatap putrinya lekat, gadis itu mewarisi hampir seratus persen wajahnya. Tetapi apa gadis itu masih belum sadar akan kemiripan keduanya?
"Perlu waktu untuk membawanya kesini"Eleanora bersuara "akan tetapi kalau tuan Gustavo tidak kesinu maka putri mahkota akan terus merengek seperti anak kecil begini!"
"Elea,sudah"Kata Arthur ketika matanya menangkap tatapan tidak bersahabat antara istri dan putrinya.
"Ayah akan mengundang tuan Gustavo,Zoya. Sampai waktunya tiba jangan bersikap macam-macam terutama pada ibumu, jangan mencoba keluar istana juga"Peringat Arthur.
Zoya hanya bisa memutar bola matanya malas. Dia tau Arthur peka dan menangkap hawa permusuhan yang Zoya keluarkan pada Eleanora. Zoya berdiri dan menatap kedual orang berkuasa di Kekaisaran Ranfrew itu.
"Kalau sudah selesai saya pamit,yang mulia"Zoya menunduk hormat lalu berjalan keluar, sudah ada Lumia dan Violetta yang menantinya disana.
Keduanya sama-sama memakai gaun sederhana karena memang sekarang sudah malam. Tapi bukan itu yang menarik perhatian Zoya, ada lebam kebiruan dipipi Lumia dan perban yang menutupi kepala Violetta karena efek amukannya kemarin.
Zoya merasa bersalah "Maafkan aku"Ucapnya lirih, baik Lumia maupun Violetta menatapnya takut-takut.
"Anda tidak seharusnya memintaa maaf pada orang rendah seperti saya yang mulia"Kata Lumia membungkukan badannya 90 derajat.
Zoya meringis "Punggungmu sehat ya? Kalau aku sudah sakit tulang duluan,berdiri tegaklah!"
Menuruti perintah tuannya Lumia kembali berdiri tegak.
"Yang mulia, status anda yang lebih tinggi daripada kami dan anda harusnya tidak merendahkan diri dihadapan orang yang statusnya lebih rendah daripada anda"Jelas Violetta panjang. Zoya menghela nafas.
"Vi..."
"Sudah cukup larut yang mulia. Anda harus istirahat agar tidak jatuh sakit lagi, saya juga akan istirahat. Selamat malam, tuan putri"
"Malam"Balas Zoya singkat.
"Mari saya antar anda kembali ke kamar, yang mulia"
.
.
.Pagi hari yang cerah, ada berita baik untuk Zoya!
"Tuan Gustavo akan berkunjung nanti siang"Kata Violetta begitu pertama Zoya membuka matanya pagi ini.
Maka dari itu Zoya jadi anak baik hari ini dengan senyum manis selaku menghiasi bibir cantiknya. Dia menurut saat Lumia membantunya mandi, saat disuruh memakai gaun yang tidak sesuai seleranya dan acuh saat Eleanora terlihat menatapnya sinis.
Itu karena suasana hati Zoya sedang baik.
Saat ini Lumia tengah menata rambut Zoya yang sejak pagi digerai karena semakin siang udara panas semakin menjadi-jadi maka Zoya meminta Lumia mengulung tinggi rambut panjangnya. Dengan Violetta yang jadi teman bicaranya, gadis itu menceritakan kelakuan Zoya dulu versi yang dia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm [Not] A Princess
FantasyZoyana Evelyn Sarang gadis yang ingatannya di kacaukan oleh sihir setelah kecelakaan yang menimpanya, berusaha mencari semua kepingan puzzle agar ingatannya kembali utuh demi mencari kebenaran tentang ibu tiri dan juga ibu kandungnya.