Saat kedua matanya terbuka langit-langit kamar yang familiar menyambut penglihatannya, Zoya berada dikamarnya di istana.
Di ingat-ingatnya kembali tentang pertemuannya dengan Ezra Gustavo tempo hari. Pria itu memang bukan ayahnya, ini semua murni karena ingatan Zoya yang kacau.
Kemarin saat pingsan Zoya mendapati memorinya dipenuhi kilasan kejadian tentangnya dan Edeline semasa kecil, bukan itu saja. Meski samar-samar Zoya merasa melihat wajah sang ibunda, Esteria Zafia Razeline.
Kini semuanya menjadi jelas bahwa Zoya hanya kehilangan ingatan dan akan kembali seiring berjalannya waktu. Dia memang putri Kekaisaran Ranfrew, anak dari Kaisar Arthur.
Zoya akan berusaha menerima kehidupannya sebagai putri pertama kekaisaran dan kemungkinan besar jadi Kaisar dimasa depan.
Menurut cerita Violetta dan Lumia, Zoya termasuk gadis pemalu yang tidak pernah keluar istana karena itu masih banyak orang yang meragukan eksistansinya karena sebagian orang mengira sang Kaisar hanya punya satu anak yaitu anaknya dengan Eleanora Owen yang merupakan anak laki-laki berusia sepuluh tahun bernama Evan Maddox.
Di usia delapan belas atau kurang lebih satu setengah tahun lagi Zoya baru akan melakukan debutante dan peresmian statusnya sebagai putri mahkota. Kekaisaran Ranfrew ini menganut sistem bahwa anak pertamalah yang akan menjadi Kaisar sebab mereka punya sihir turun temurun yaitu telekenesis yang luar biasa. Jika telekenesis biasa hanya bisa mengendalikan benda padat yang terlihat oleh indra maka telekenesis keluarga Esteria bisa menyentuh dan mengendalikan hampir semua unsur yang ada.
Meskipun begitu kekurangan sihir ini terletak pada pemiliknya yang begitu sedikit. Tercatat hanya keluarga Esteria saja yang memilikinya.
Dan Zoya memiliki itu.
"Yang mulia!"Lumia yang tengah membawa satu ember air panas terperanjat saat lantai licin dan berakhir dia jatuh dengan air yang melayang hampir mengenai sosok gadis yang kini hanya berdiri sambil menatap datar.
"Bodoh"Decak Zoya malas, sementara ember jatuh dengan suara keras air yang ada didalamnya melayang diudara membentuk sebuah bentuk abstrak.
"Ini bukti nyata kau seorang Esteria,Zoya. Apalagi fakta kalau hanya anak pertama yang marganya ditaruh didepan" Batin Zoya sementara bibirnya tersenyum kecut.
Secara perlahan ember yang tadinya tergeletak begitu saja dilantai bisa berdiri diatas lantai, air yang melayang masuk kembali memenuhi wajah berbahan kayu itu.
"Lain kali hati-hati, Lumia"Zoya mengulurkan tangan dan membantu pelayan pribadinya bangun.
"Maaf yang mulia, kalau reflek anda tidak cepat anda pasti terluka karena saya!"
"Sudahlah, lagipun aku baik-baik saja 'kan?"
Lumia mengangguk beberapa kali "Apakah anda merasa sakit atau tidak nyaman ditubuh anda, yang mulia? Kalau ada keluhan saya akan memanggilkan dokter untuk anda"
"Kepalaku hanya sakit seperti biasa, panggilkan dokter ya! Aku tunggu di gazebo dekat danau"
"Baik, yang mulia!"
.
.
.Sembari menunggu dokter istana datang,Zoya memutuskan jalan-jalan disekitar danau buatan yang ada disisi barat istana Kekaisaran. Zoya berusaha memaklumi kalau dokter datang cukup lama karena jarak antara istana dengan danau ini cukup jauh.
Gadis cantik bermata amber itu juga mulai memahami suasana dengan baik terkait statusnya sebagai putri pertama. Akan ada kelas bangsawan untuknya seminggu lagi sebagai persiapan untuk bekalnya dimass depan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm [Not] A Princess
FantasyZoyana Evelyn Sarang gadis yang ingatannya di kacaukan oleh sihir setelah kecelakaan yang menimpanya, berusaha mencari semua kepingan puzzle agar ingatannya kembali utuh demi mencari kebenaran tentang ibu tiri dan juga ibu kandungnya.