6. Kami ketika bersiap sekolah

1.5K 242 44
                                    

Dari sobat alim edisi ramadhan terbitlah sobat alim edisi sekolah, gimana ceritanya? markihat, mari kita lihat.

Salam sobat alim - Jay👾


























Hari sudah mulai cerah, sedikit demi sedikit mataharipun muncul ke permukaan dengan malu malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sudah mulai cerah, sedikit demi sedikit mataharipun muncul ke permukaan dengan malu malu. Dan disinilah hari sekolah akan tiba, di hari Senin.

Seorang gadis kini tengah melamun di samping ranjang tidur, dirinya sudah terbangun sedari tadi dikarenakan teriakan ibunya yang terus terusan memanggilnya untuk bangun.

"Hah? hiha." Ucapnya tiba tiba ketika tersadarkan dari lamunannya.

"Kak Oline cepetan! ini si mama udah masak!" Teriak Ribka sambil menggedor gedor pintu kamar Oline.

"Hah?" Oline mendengar ada yang memanggil namanya, alhasil dia berjalan ke arah pintu dan membukanya agar tau siapa yang memanggil dirinya tadi.

"Hah?" Tanyanya lagi ketika melihat Ribka di depan pintu, tampilan Ribka sudah rapih dan tinggal berangkat sekolah, sedangkan Oline mandi saja belum apalagi rapih dengan seragam.

"Cepet siap siap! mamah udah mas-"

"Hiha." Potong Oline sambil garuk garuk pantatnya, dia berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil handuknya untuk bersiap sekolah.

Mendengar itu tentu saja Ribka kesal, alhasil dia mengumpatkan 1000 kata sunda di dalam batinnya. Cukup Ribka saja yang tau isi umptan bahasa sunda itu di dalam hatinya.

Setelah puas dengan mengumpat 1000 kata akhirnya Ribka turun ke bawah dan kembali membantu Indah yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"Mah?" Tanya Ribka ketika membantu Indah meletakan piring di meja.

Indah yang merasa di panggil oleh anak bungsunya pun menoleh "Kenapa, Nak?" tanya nya.

"Hiha."

'shibal sekiya, mendoukseh, sia bau, jencek, lanciau, cingcau, dawet' Batin Indah, sabar banget.

Sementara Oline tidak jadi ke kamar mandi dikarenakan dirinya harus menghadapi rintangan yang ada, alias bapaknya sendiri.

"GUA DULU!" Teriak Onel sambil mengangkat celananya, bersiap siap untuk posisi kuda-kuda.

"HALAH! KAKAK DULU!!" Oline tidak mau kalah, diapun melakukan apa yang bapaknya lakukan. Memasang kuda-kudanya.

Dua duanya kini saling melempar handuknya ke sembarang arah, dan setelahnya mereka maju beberapa langkah.

"Maju lo, sensei! kakak ga takut." Tantang Oline yang sudah siap dengan gaya kobranya.

"Tukat apais?" Tanya Onel sembari menggulung baju lengannya.

SOBAT ALIM • gen 12 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang