8. Kami tawuran

1.8K 272 60
                                    







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Sesuai janji tadi sore, kini sobat alim sedang membuat meja kotak di kedai si umi, ya karna tidak ada meja bundar. Bahkan orang orang yang mau jajan ke kedai saja mereka usir.

"Ente kaga di ajak!, sorry ye." Nih salah satu contoh pengusiran mahluk komplek. Si Nayla ini di tugaskan untuk mengusir orang orang yang mau jajan ke kedai.

"Wedeh... sa ae, Nayla betawi!" Sorak Fritzy ketika menemukan nama panggilan baru untuk Nayla.

Umi sendiri sudah pasrah dan tidak bisa berkutik, di karenakan apa? Moreen sudah mengeluarkan jurus andalannya. Tak heran, karena Moreen memberikan uang yang cukup banyak kepada umi.

"Nih, buat umi Feni. Jangan sungkan sungkan sama juragan." Ucap Moreen. Walaupun setelahnya dapat geplakan dari jeng Erine.

Kini suasana kedai mulai hening, mereka semua sedang mengatur rencana sebelum jam 8 tiba. Nachia selaku ketua guild perjametan abadi tengah menopang dagunya, berfikir untuk kedepannya.

"Hmm... Konsep tawurannya seperti apa nanti?" Tanya Nachia dengan raut wajah seriusnya.

"Kunsap konsep, lo kira kita mau ngapain pake konsep? Mau konsep apa? Tawuran coquette?" Sarkas Ribka.

"Eh? gapapa. Gua punya playlist coquette, kok!" Oline ikut serta, mengingat Oline adalah balerina yang pastinya menyesuaikan tema hidup balerina, walau sengklek sikit.

"Yang bener aja mau pake konsep koket? Kebayang ntar Levi koket." Levi yang sedari tadi sedang garuk garuk tembok pun ikut terseret oleh Lana.

Delynn diam diam memperhatikan Aralie, ia melihat jika Aralie sedari tadi tersenyum, entah apa yang ia pikirkan.

"Kalau emang pake konsep... Dangdut boleh kali?" Ternyata yang di pikiran oleh Aralie adalah konsep dangdut.

Delynn yang mendengar itu melempar tisu ke arahnya. "Ga dangdut juga!"

Regie tiba tiba menggebrakan meja, membuat semua orang langsung terdiam. Kini mereka fokus kembali dan meletakkan tangannya di atas meja serta duduk dengan tegak.

"Semrius sikit bimsa gak?! Udah jam setengah delavan tafi kita belum jumga berangcat?!" Semua orang yang mendengar itu terdiam, membernarkan apa yang Regie ucapkan.

"Hmm, untuk kendaraan bagaimana pembagiannya? Dikarenakan disini hanya beberapa orang yang membawa motor, sekitar-" Pertanyaan Lily di potong.

SOBAT ALIM • gen 12 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang