sakit

17 2 0
                                    


Hari ini aku ingin bertemu dengan ayah ,tapi aku lupa kalo aku gapunya no hp ayah atau bahkan informasi tentang ayah ,tapi lea menyelamatkan ku dari kebingungan ini ,karena ternyata kaka nya lea kerja di kantor ayah ku.

Flashback on

"Kalian ngapain?"

"Eh aa ,lama te a nungguan?"

"Lila lah , untung sabar"

(Lama lah , untuk sabar)

"Eta kamu kunaon cahaya ,siga tas nangis"

(Itu kamu kenapa cahaya, kaya abis nangis)

"Naon sih a kepo pisan"

(Apa sih a kepo pisan)

"Gapapa a ijal ,tadi abis curhat sesama perempuan aja hehe" jawab ku sambil tertawa canggung.

"Oh ,hayu atuh pulang ,di anter ku a ijal"

"Makasih a ijal"

"Siapp"

Author POV :

Sesampainya di rumah cahaya ,ijal dan lea langsung pamit pulang, dan untuk rencana beli seblak di undur jadi besok , berhubung besok Minggu jadi Mereka mau Minggu aja.

"Tadi si cahaya ku naoan?"

(Tadi cahaya kenapa?)

"Janji nya a , rahasia berdua"

"Heeuh,naon?"

(Iya ,apa?)

Lea pun menceritakan semua kejadian tadi ayah cahaya yang datang menemui cahaya, tapi cahaya menghindar dan berujung nangis di kelas.

"Ouh gitu ,saha gitu ngrana bapa na?"

(Ouh gitu,siapa gitu nama bapaknya?)

"Juna bagasakti"

"Hah?!"

"Itu mah bos baru aa atuh lea"

"Hah?!beneran?!"

"Iya hah?!"

"Huh hah heh hoh?!"

Berujung lah berantem di mobil kaya tom and jerry.

Flashback off.

Aku udah janjian dengan ayah akan bertemu di cafe sari rasa pukul 4 sore ,awalnya aku sangat senang, tapi setelah 3 jam menunggu ayah ga dateng dateng ,bahkan sekarang lea dan aku sudah selesai sholat isya di mushola yang ada di cafe.

"Lea , pulang yuk"

"Benaran ya?"

"Iya"

"Emang om juna ga jadi dateng"

"Tadi nelfon waktu kamu masih solat ,katanya hari ini ulang tahun 'anknya' dia baru inget ,makanya ga jadi"

"Cahaya,kamu gapapa?"

"Uda lah ,om juna emang ga bisa di pegang omongan nya ,tukang omkos"

"Cahaya itu ayah ka-"

"Bukan ,dia emang mirip raga ayah cahaya,tapi sifat dia nunjukin kalo dia bukan ayah cahaya lea"

"Cahaya...ya udah kita pulang aja"

"Jangan , kita harus beli seblak!"

"Woi yang bener aja ,baru siang tadi beli seblak ,masa beli lagi"

"Udah ayo lea ,seblak gasken?!"

"yeee...gaekennn..."

"Semangat dongg ,aku aja semangat!!!"

"SEBLAK GASKENNN CAHAYA!!!!"

.....

Sesampainya di warung seblak ,mbak sri (penjual seblak) nanya ke aku sama lea soal nya kita beli seblak lagi.

"Neng , perasaan tadi baru beli?"

"Iya mbak ,mau lagi ,soal nya enak"

"Iya mbak ,seblak mbak dari jaman lea kelas 6 SD ga berubah"

"Alhamdulillah kalo pada seneng sama seblak mbak ,tapi jangan pedes pedes ,tadi kan pedes udah , sekarang ori aja ya neng"

"Siapp mbakkk!! Hahahaha" Ucap ku dan kea sambil tertawa.

Mbak sri juga ikut ketawa dan langsung eksekusi bahan bahan seblak.

Saat aku dan lea asik ngobrol, aku ngeliat ayah di taman deket warung seblak , kebetulan warung seblak mbak sri bersebrangan sama taman yang di singgahi sama ayah dan wanita yang mungkin istrinya?dan jangan lupakan anak  perempuan yang mungkin sesusia sama aku? mereka bener bener keliatan bahagia.

Sakit..sakit sekali.

"Ga usah di liat ,aki aki tua sok keras sih"

"Kamu liat?"

"Noh kan yang lagi di suapin kueh"

Terlihat dari sini ayah sedang di suapi kue ulang tahun seperti nya ,masih ada bekas lilin di kueh nya,kalo di pikir bahkan ayah lebih memilih keluarga barunya di bandingkan aku yang bahkan tidak berkomunikasi selama 4 tahun.

"Neng neng ini seblak nyaaaa!"

"Makasih mbak sri"

"Ayo makan seblak ,biar waras hidup"

Ayah juga bikin janji ga ya sama anak perempuan itu?jujur aku kecewa sama ayah.

"CAHAYAA!!MAKAN SEBLAKK!"

"IYA IH ,BERISIK ,MAKAN NIH MAKAN"

author POV:

Saat cahaya makan seblak ,ponsel cahaya berdering ,lalu cahaya mengangkat nomor telepon yang tidak di kenal.Cahaya menjatuhkan ponsel nya setelah mendapatkan kabar dari orang yang ada di sebrang telepon.

"Cahaya?..kenapa?"

Author POV end.








Ada apa nih? Kok cahaya kaget?jangan jangan meninggal?....love u all 🤍


Cahaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang