Cahaya putih menyilaukan mataku, badanku rasanya seperti mati rasa. Aku menyadari, bahwa ada seseorang yang memegang tanganku dengan erat, aku melirik orang tersebut. Ah, rupanya Rayen, senyum terukir diwajahku, aku memanggil namanya dengan lirih. Dengan sontak, Rayen terbangun dari tidurnya.
Rayen memandangku dengan mata yang berkaca-kaca, tanpa aba-aba sedikipun, dia langsung memelukku dengan erat. Aku yang melihatnya hanya bisa merespon tertawa, lalu mengelus-elus rambutnya. "Ai, aku kira kamu tuh bakalan koma, syukurnya ngga.. kamu gapapa kan?"
"Aku gapapa, Ray." Rayen melepaskan pelukannya, kami lanjut berbincang sebelum Bunda datang ke kamarku. Bunda berlari dan memelukku erat. Aku, Bunda dan Rayen berbincang sejenak. Aku melihat ke sekeliling kamarku, Kakak dimana? Ah, mungkin saja dikamar lain. Karena di kamarku ini, semua kasur sudah ditempati.
Tapi, aku tidak begitu yakin, harusnya aku dan Kak Niel satu kamar. Aku akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ke Bunda, "Bun, Kakak dimana?" Bunda tidak menjawab apa apa, aneh.. Bunda tidak biasanya seperti ini.
"Bun! Bunda, jawab, Bun?!" Aku menggenggam tangan Bunda. Aku melihat mata Bunda berkaca-kaca. Pikiran ku kemana-mana. Apakah Kakak baik-baik saja? Kakak dimana? Pikiranku kemana-mana, dadaku sesak seketika. Tidak sanggup menahan tangisku, tangisku pecah.
Rayen berdiri dari kursinya, dia memelukku, dia menenangkanku seperti Kakak menenangkanku. Aku juga memeluk tubuh Rayen, tangisku sangat pecah, satu ruangan penuh. Rayen masih berusaha untuk menenangkanku, tapi aku tidak kunjung tenang.
"Ray.. Kakak gapapa kan?"
"Gapapa, Ai.. Kakakmu baik-baik saja, doakan yang terbaik, ya?"Hanya kubalas dengan anggukan. Rayen masih memenangkan ku dalam dekapannya, aku tidak berhenti menangis untuk sejam kedepannya. Hari ini adalah hari paling sialku, aku tidak berharap hari ini akan datang di hariku. Dimana yang harusnya kami bersenang-senang, aku malah merepotkan orang-orang di sekitarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
Short Story"Peran mu sebagai pelindungku sudah selesai. Beristirahat yang tenang ya, Kak." - Anneliese Aily. Start: 6 Maret End: 3 April