"Ini seriusan gue ngomong dari tadi gak didengerin?"
"H-hah?" Asahi mengerjap, sedang si lawan bicara menghela napas kasar, "Sorry, bisa diulang lo ngomong apa? Gue gak fokus."
"Kenapa?"
"Gue gak---"
"Lo mikirin apa sih, Kak? Perasaan dari tadi bengong."
Asahi menatap ragu Haruto yang kini memakan dimsum miliknya. Apakah Ia harus bercerita pada bocah baru gede ini? Atau segala gundahnya cukup disimpan rapat?
Tapi sejak tadi kepalanya dipenuhi segala pikiran-pikiran hingga membuatnya tidak fokus. Sedikit bercerita nampaknya tidak terlalu buruk, pikirnya
"Tuh kan bengong lagi. Sekali lagi lo bengong dapat doorprize, Kak." canda Haruto sembari bersendawa
Asahi berdehem, "Lo pernah gak ngerasain rindu sama seseorang yang sebelumnya gak ada hubungan apapun sama lo? Rindu yang sampai bikin perasaan lo kacau. Padahal sebelumnya lo yakin lo gak ada sesuatu apapun sama orang itu."
Haruto mengerutkan alisnya, nampak berpikir. Lalu setelahnya menatap Asahi jahil, "Lo nanya apa curhat?"
"Udah, gak usah dijawab!" ketus Asahi. Hendak beranjak namun ditahan oleh Haruto yang terkekeh
"Canda doang, Kak," ucap Haruto menghentikan tawanya. Setelahnya Ia menatap serius Asahi, "Kalo gue pribadi sih gak pernah rindu sama seseorang yang gak ada hubungannya sama gue."
"Gitu ya?"
Haruto mengangguk, "Lo rindu sama siapa?"
Asahi diam sejenak, lalu membuang pandang, "Gue gak tau. Gue sama dia sebelumnya gak ada something special sampai harus serindu ini. Bahkan, perasaan ini bisa disebut rindu? Rindu macam apa yang ada marahnya, kecewanya, sakitnya. Tapi kalo dipikirin lagi, aneh kalo gue segitunya sama dia, sedangkan status kita antara guru dan murid."
"Hah?" Haruto menatap terkejut kearah Asahi yang mengangguk
"Dulu dia guru disekolah gue, terus pindah. Selama beliau ngajar disana kita nggak ada interaksi lebih, kecuali seminggu sebelum beliau pindah karena gue bikin ulah. Gue sama beliau cuma sebatas itu. Gak wajar kan kalo gue menyimpan perasaan seaneh ini ke guru sendiri?"
.
.
.
.
.
Jaehyuk tersenyum amat tipis setelah berhasil menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Merasa tidak sabar menunggu esok hari, mendengar berita heboh yang sebenarnya sudah Ia ketahui
Lorong sekolah sudah sunyi. Hanya ada dirinya yang kini melangkahkan kaki menuju parkiran
Ketika kakinya melangkah, Ia tidak sengaja melihat selembar kertas bertuliskan orang hilang beberapa tahun lalu. Murid yang dulunya masih duduk di bangku kelas 11 semester 1 ketika dirinya dinyatakan menghilang setelah pulang sekolah
Awalnya berita itu heboh, bahkan eksistensi Jaehyuk yang kala itu masih hitungan bulan pindah ke SMA itu tidak dilirik satupun murid ketika kabar hilangnya si murid kesayangan menggema ke seisi sekolah
Namun semakin hari berita itu perlahan pudar, orang-orang mulai melupakan. Kalaupun ada yang bertanya dimana keberadaan siswa tersebut. Maka satupun tak ada yang bisa menjawab. Dia hilang tanpa jejak, bahkan ketika tahun angkatannya merayakan kelulusan
Jika ditanya apa arti senyum tipis Jaehyuk ketika melihat selembar kertas ditangannya itu. Maka jawabannya, karena Ia mengetahui semuanya
Benar.
Semua karena Jaehyuk dan pekerjaannya. Si murid kesayangan semua orang itu tidaklah seperti yang dilihat. Semuanya palsu. Dan Jaehyuk hanya ingin membantu anak itu terlepas dari masalahnya
Bedanya, anak itu menghilang sebulan setelah Jaehyuk menyekapnya. Saat itu Jaehyuk hanya melihat kamar kosong dengan piring yang masih tersisa makanan diatas meja
Marah? Tidak. Jaehyuk hanya terbahak saat itu lalu bersender pada sofa seraya menyesap sebatang nikotin ditangannya. Ia tau semuanya. Ia tau siapa dalang dibalik penculikan mangsanya. Hanya saja, Jaehyuk sedang tidak ingin membunuh sesama rekan kerja, terlebih dia hanyalah seorang bocah ingusan dimata Jaehyuk
Kembali pada waktu sekarang. Ia meremat kertas ditangannya lalu melempar tepat ke tong sampah terdekat. Setelahnya menggelengkan kepala dengan kekehan yang keluar dari bibirnya, "Bahkan menu makan siang kamu aja saya tau, Jeongwoo, apalagi keberadaan kamu."
#
#
#
Terimakasih untuk yang sudah menunggu cerita ini update💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again ✓
FanfictionAsahi hanya tidak menyangka jika Ia bertemu lagi dengan Jaehyuk "Pak Jaehyuk?" "Apa kabar, Asahi?" [Sequel of COUNSELOR] »Jaesahi area »bxb