extra part I

97 28 5
                                    

Sudah menjadi rutinitas sejak Asahi memutuskan untuk satu atap dengan Jaehyuk, yaitu menjemput Yewon sekolah. Berbeda dengan Jaehyuk yang tugasnya mengantar anak 8 tahun itu ke sekolah, sekaligus berangkat kerja

Asahi melirik jam di pergelangan tangannya, 5 menit lagi bel pulang sekolah. Ia sengaja menunggu diluar mobil agar Yewon mudah menemukannya

"Sekelas?"

"Iya, kata anak saya dia pintar tapi lumayan nakal."

"Zaman sekarang sudah beda ya, mereka gak malu nunjukin hal-hal semacam itu. Kasihan anak kecil yang ikut mereka, dia gak tau apa-apa tapi kena getahnya juga."

Asahi yang berdiri tidak jauh dari samping gerbang sekolah itupun tidak sengaja mendengar obrolan sekumpulan orangtua murid yang tengah membicarakan sesuatu

Bersamaan dengan itu, bel pulang sekolah berbunyi, disusul sorakan dari anak-anak pertanda waktu belajar hari ini usai

Mereka berbondong keluar gerbang, menghampiri orangtua atau jemputan masing-masing. Termasuk Yewon yang melangkah gontai kearah Asahi

"Papa.."

Asahi jongkok didepan Yewon, mengusap keringat di pelipis anak itu, "Yewon kenapa mukanya ditekuk gitu?"

Yewon menggeleng seraya bibirnya semakin melengkung kebawah, "Gakpapa, Yewon lapar aja."

"Gak boleh bohong loh."

"Yewon---" anak itu tidak melanjutkan kalimatnya, matanya berkaca-kaca hingga akhirnya Ia terisak

Asahi memeluk si kecil, mengusap rambutnya penuh sayang, "Udah gakpapa, Yewon nangis aja."

Ditengah isak tangis Yewon, mata serta kuping Asahi menangkap eksistensi sekumpulan orangtua murid yang sebelumnya tidak sengaja Ia dengar obrolannya

kurang lebih 4 orang, semuanya menatap Asahi seakan menilai dari atas hingga bawah. Cukup membuat risih sampai Asahi terpaksa melepas pelukannya dengan Yewon lalu berdiri

"Bapak orangtua Yewon ya?" salah satu dari mereka bertanya

"Iya, ada apa ya, Bu?"

"Kalau boleh tau mamanya Yewon kemana ya? Saya lihat-lihat Yewon selalu dijemput Bapak dan diantar sama satu orang lagi."

Asahi membalas tatapan orang itu, "Maaf sebelumnya, apa ibu ada urusan dengan keluarga saya sampai harus mencari mamanya Yewon? Kalau kiranya anak saya membuat masalah ibu bisa langsung bicara sama saya."

Seorang ibu berbaju coklat maju lalu berbicara pada Asahi, "Kata anak saya Yewon gak punya ibu, tapi punya 2 ayah. Nikah sejenis?"

Asahi cukup tertegun dengan kalimat itu, namun wajahnya tetap tenang, "Saya rasa ibu-ibu ini pembicaraannya sudah melenceng terlalu jauh. Jadi saya duluan ya. Permisi."

.

.

.

.

.

Hingga jam makan malam berakhir, tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut Yewon. Cukup aneh melihat anak itu diam, padahal biasanya Ia lah yang meramaikan rumah

"Yewon kenapa?"

Asahi menghela napas, "Aku kurang yakin, tapi kayaknya ada omongan yang bikin dia ngerasa gak enak hati."

Jaehyuk menoleh sepenuhnya kearah Asahi, "Maksudnya?"

"Tadi disekolah ada beberapa orangtua siswa yang bicarain soal keberadaan orangtua Yewon. Terus pas aku mau pulang, wali kelas Yewon manggil dan kita ngobrol. Katanya Yewon dikelas gak punya teman. Mereka ngejek sampai gak mau dekat-dekat. Itu udah berlangsung beberapa hari semenjak identitas dia diketahui."

Meet Again ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang