A Hope In Winter 2

3 : 존경받는 (considered)

' aku butuh kalian ada bersama ku'

.

Jibeom memang tidak bisa disamakan dengan jimin, selain kepribadian keduanya yang sangat bertolak belakang. Jibeom lebih sering membuat ulah saat disekolah, sering membolos dan tak mematuhi peraturan sekolah. Dari luar dia benar-benar terlihat seperti sisi lain dari jimin. Tentu saja warga sekolah mengenal bagaimana tabiat seorang park jimin yang dikenal pendiam dan murid yang disiplin, jimin juga tidak pernah mengikuti ektrakulikuler apapun disekolah karena kendala masalah kesehatan nya, dia memang tidak populer tapi sekolah mengenal nya karena dia namja yang lemah dan tak bisa melakukan apapun, jimin mungkin pandai dibidang akademik dengan nilai yang memuaskan namun lagi-lagi karena sering absen ia tertinggal banyak materi pelajaran satu semester tahun lalu.

Dan sekarang justru ada murid baru yang memiliki paras serupanya tetapi dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang dengan jimin yang mereka kenal. Kalau jimin dulu murid yang pendiam dan pemalu saat memperkenalkan diri dikelas, jibeom justru kebalikannya, dia sangat bersemangat dan PD. Terlebih setelah 2 hari jibeom sekolah disana tapi sudah membuat banyak masalah.

"Tolong kembalikan buku ku!" Seorang gadis dikelasnya mencoba menggapai buku yang ada ditangan jibeom, dan jibeom terlihat sangat menikmati mengerjai gadis itu.

"Kau ini pendek sekali, masa mengambil begitu saja tidak bisa" Lalu ia pun melemparkan buku itu keluar jendela kelas yang terbuka.

"Ambil sana, kalau perlu loncat saja dari jendela" ucapnya enteng, tak peduli bahkan teman kelasnya itu hampir menangis.

"Jimin! ah.. anii maksud ku. Jibeom! Apa-apaan kau ini?!" Taehyung maju karena menurut nya perilaku pemuda pemilik wajah mirip saudaranya itu sungguh keterlaluan. Menindas seorang gadis yang benar saja, wajah mirip jimin tapi sifat benar-benar keterbalikkan nya.

"Jangan coba-coba merusak kesenangan ku, hanya karena kau menyukai gadis iblis itu. Dia itu perlu diberi pelajaran agar tidak semena-mena dengan murid lain!"

"Aku benar-benar benci gadis itu. Karena Dia pernah mengatai Jimin anak lemah, bisa-bisanya"

Batin jibeom dengan masih mempertahankan muka datarnya.

"Ya! Aku tidak menyukai nya! sikapmu itu sudah keterlaluan dengan wanita, wajar kalau aku menegurmu"

"Cih, memangnya kau siapa!? Mau dia wanita, mau dia laki-laki, nenek-nenek sekalipun aku tidak peduli"

Saat jibeom berniat akan pergi dari kelas, taehyung lekas mencekal lengan nya.

"Aku butuh bicara dengan mu, ikut aku" taehyung tanpa izin menarik pergelangan tangan jibeom dengan paksa, karena si empu yang memberontak.

"Yak! Lepaskan aku, Kim taehyung, sialan!"

Taehyung membawa jibeom ke rooftop yang biasanya menjadi tempat ia dan jimin sering menghabiskan waktu.

"Sebenarnya kau ini siapa? Kenapa kau bisa mirip dengan jimin? Aku masih heran, memangnya ada ya orang yang mirip hampir seratus persen seperti mu tapi tidak punya hubungan darah?"

Jibeom menelan saliva nya sulit, ia akan menduga ia pasti suatu hari nanti diberikan pertanyaan ini.

"kenapa kau selalu menanyakan hal yang sama padaku, aku benar-benar tidak tahu, kenapa kau tanya aku?"

"Aku benar-benar bingung, aku merasa melihat jimin dalam dirimu tapi sayangnya aku tidak merasakan auranya"

"memangnya seberapa mirip aku dengan anak bernama park jimin, itu? Dan apa benar dia sudah meninggal? "