BAB 035

98 8 0
                                    

Penerjemah: Noon

'Kereta Buonaparte' bukan sembarang kereta.

Kapanpun kereta ini muncul di Jalan Belastella, selalu mencetak rekor baru untuk penjualan harian di semua toko.

Di satu sisi, kereta biru itu adalah semacam sinyal.

'Sepertinya aku bertekad mengeluarkan uang hari ini, jadi alangkah baiknya jika memperhatikan perawatan yang aku terima.'

"Um... Apa menurutmu Cesare akan mampir ke toko?" tanya Amelie, asisten toko baru, dengan gugup di samping Lisa.

"Tentu saja. Ini toko perhiasan yang dikelola oleh eselon atas Stellone," jawab Lisa tegas.

"Bottega Divesio", dimana dia menjadi pemiliknya, dimiliki oleh eselon atas keluarga Buonaparte di Stellone.

Wajar saja, setiap kali Cesare datang ke Jalan Belastella, dia selalu mampir ke sini dulu.

"Aku tidak pernah berpikir aku akan benar-benar melihat kereta biru yang hanya aku dengar rumornya ...."

"Aku juga. Tapi jangan pernah tunjukkan, paham? Mengerti?"

"Ya."

Amelie mengangguk ragu-ragu dan berbicara lagi.

"Tapi apakah Cesare punya kekasih baru? Aku tidak melihat apa pun di koran..."

"Ya... Akhir-akhir ini dia agak pendiam, bukan?"

"Kau yang terbaru, bukan?"

"Tidak. Itu pasti Joya."

Asisten toko lainnya menyela dari samping.

"Itu bukan Joya. Cesare ditampar, ingat? Itu terjadi di depan gedung opera."

"Oh, benar.... Kalau begitu, itu pasti Eolie."

"Seingatku, itu Maeve. Ada rumor kalau mereka jalan-jalan bersama di Taman San Claudio."

"Itu dia!"

"Itu dia!"

"Jadi, hari ini pasti Maeve kan? Wow! Belum pernah ada yang menaiki kereta itu sebelumnya."

Saat itu juga, sebuah bayangan jatuh di depan pintu kaca toko. Itu adalah kereta biru yang ditarik oleh empat ekor kuda hitam.

"Semuanya, kembali ke tempatmu!"

Lisa berteriak pelan, dan para karyawan itu langsung menegakkan postur tubuhnya dan tetap diam.

"Apakah itu Maeve? Atau sudah berubah lagi? Apapun itu, karena dia datang dengan kereta kali ini, dia pasti berencana untuk tinggal lebih lama lagi, kan?"

Lisa memasang wajah tersenyum sambil menatap pintu kaca.

Akhirnya, Cesare memasuki toko dengan seorang wanita di lengannya.

"Hah?"

Lisa tidak bisa tidak terkejut.

Dia cantik yang membuat orang tidak bisa berkata-kata. Bersumpah bahwa dia belum pernah melihat wanita dengan kecantikan abadi selain Cesare sebelumnya.

Dengan rambut hijau bergelombang seperti ombak, leher ramping dan panjang seperti rusa, wajah lembab dan ramping, bahkan mata berwarna labu yang manis dan angkuh.

Ia mengenakan gaun berbahan kain Panama biru setinggi mata kaki dan sepatu sutra kuning ungu muda berhiaskan manik-manik mutiara.

Dia jelas berpakaian sopan, namun ada sesuatu dalam dirinya yang mengimajinasi seseorang. Cukup aneh.

Sekilas Lisa menyadari bahwa dia adalah tipe wanita yang bisa membuat pria tergila-gila.

'Siapa dia sebenarnya?'

Sangnyu SahweTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang