BAB 4: Kotak Misterius

25 12 5
                                    

*sebelumnya di akhir bab 3*

Zaban: keliatannya gak ada orang

Garas: mungkin lagi keluar, coba gua cek *berjalan menuju meja resepsionis* ... eh, ada kotak nih! *mengambil kotak yang tersimpan di lantai pojok kanan*

Zaban: asiikk

Garas: tapi terkunci, pake gembok digital, dan gak ada kertas kaya sebelumnya

Zaban: yahh

Harun: terus gimana dong?

???: apa gua boleh bantu?

___________________________________________________________________________








???: apa gua boleh bantu?

*keempatnya kaget*

Zaban: Y-Yani?

Junir: ngapain lu kesini?!

Garas: guys, guys, biar dia bicara dulu

Yani: gue disini mau bantu kalian

Junir: pfft... lo ngelawak ya? padahal lu kan bagian dari Sisi

Yani: soal itu...

Garas: soal itu?

Yani: ... soal itu berbeda cerita, gue bukan bagian dari Sisi, termasuk Dayla juga

Garas: huh? maksudnya bukan bagian dari Sisi?

Yani: ce...ritanya agak panjang *seketika pandangannya ke kotak yang dipegang Garas* kotak apa itu, Gar?

Garas: sebelum gua jawab, lebih baik lu jawab pertanyaan gua, darimana lu tau apartemen ini? dan dari siapa lu tau apartemen ini?

Yani: ... soal itu, pesan dari Lyra

*Garas, Zaban, Harun, dan Junir kaget dalam batin*

Garas: b-bagaimana bisa?

Yani: maka dari itu, gua akan ceritakan yang gue bilang kalo gue bukan bagian dari mereka berdua, dan ... gue bisa bantu kalian memecahkan masalah kotak itu

Garas: ... baiklah, gue terima bantuan lu, dan lu bisa ikut dengan kita

Zaban: ras, lu yakin dengan keputusan lu? (bisiknya)

Garas: ya, ... sambil mengawasi pergerakannya, lu juga tolong bantu gua (bisiknya lagi)

Zaban: ok (bisiknya lagi)

Garas: ayo, ikut gua

Yani: o-oke

*sesampainya di kamar Garas*

Garas: duduk aja, anggap aja rumah sendiri

Yani: *melihat keadaan sekitar* ... berapa lama lu tinggal disini?

Garas: 3 tahun, sejak kelas 3 SMP

Yani: ohh, begitu ... bicara soal kotak ini, dapet dari mana?

Junir: dari meja resepsionis

Yani: dan... tau meja resepsionis dari mana?

Zaban: kertas ini *menunjukkan kertas yang berisi instruksi*

Yani: boleh gue liat?

Zaban: ... *memberikan kertas itu dengan wajah ragu*

Yani: makasih ... *mengamati kertas itu dengan saksama* ... hmm? ... *seketika mengamati bagian belakang kertas tersebut* ... (senyum)

THE DISSAPPEARANCE OF LYRA KARASADITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang