BAB 2: Kode Morse

24 13 0
                                    


Hari ini adalah hari kedua Pentas Seni SMA Bintang Mekar. Garas, Zaban, Hanur, dan Junir pergi keluar menuju ke halaman sekolah dimana banyak sekali pusat jajan yang disajikan oleh anak-anak kelas 10, tapi yang jajan hanya Zaban sama Hanur, sedangkan Junir sama Garas hanya berdiri di bagian belakang kursi pengunjung karena mereka rencananya ingin duduk di taman yang kebetulan nggak terlalu rame. Singkat cerita, mereka berdua (Zaban dan Hanur) sudah selesai jajan, jajanan yang mereka beli adalah telur gulung (sudah pasti), martabak telor, leker, dan cilok, ditambah minumannya yaitu milkshake. Lalu mereka berjalan perlahan melewati keramaian di halaman sekolah, dan sampailah mereka di taman sekolah yang letaknya diluar gedung di sebelah kiri dari lapangan utama sekolah, belok lagi ke kiri dan sampailah mereka disitu. Satu per satu makanan dibuka dan dimakan bersama-bersama sambil cerita dan ketawa ceria. Garas pun juga ikut ketawa tapi nggak berbahak-bahak kaya Zaban dan Junir.


Harun: abis itu, gua tolongin tuh si Amir, pas dia dah gua tolongin, tiba-tiba keinget sesuatu, gua tanya "mir, kenapa?" dia jawab "liat hp gua nggak ya?" gua jawab lagi "mungkin kecebur kali, gua gak liat sama sekali" entah apa yang ngerasukin dia, dia malah nyebur lagi

Junir: BWAHAHAHAHA

Zaban: HAHAHAHA

Garas: (ketawa)

Harun: (ketawa kecil) ... orang mah biar gua aja yang nyari, bisa jadi ada di tumpukan tas situ, eh... malah nyebur lagi, goblok banget tuh bocah


Ditengah suasana yang lagi "happy" sekali, tiba-tiba ada salah satu satpam yang menghampiri mereka berempat dengan sebuah bungkusan seperti bungkusan kado ulang tahun.


Satpam: permisi, mas, 

Garas: eh, iya pak, ada apa?

Satpam: ada kiriman untuk mas

Garas: buat saya?

Satpam: iya mas, saya juga gak tau kenapa, tiba-tiba banget ada abang "Drone" ngirim pesanan

Garas: ohh, ok ok, makasih ya pak

Satpam: sama-sama, mas

Satpam tersebut langsung pergi setelah menyerahkan bungkusan tersebut dan Garas yang menerimanya hanya kebingungan ditambah banyak pertanyaan serta kekhawatiran. Tapi tidak dengan ketiga temennya, mereka hanya memberi wajah nyengir dengan sindiran halus yang dimana mereka ingin sekali lontarkan.


Harun: uuuhhhh, dari siapa tuh....???

Zaban: ada yang jatuh cinta nih...

Junir: ihiw, keuntungannya nggak abis-abis ya, gua aja belum dapet satupun

Garas: guys, nggak juga kali

Zaban: aaahhhhh, masa... sih......???

Garas: *menghela napas sambil geleng-geleng* ... kalian ini, ... bicara soal kiriman, gua penasaran (ucapnya sambil membuka bungkusan itu dengan pelan)


Apa yang dilihat Garas setelah membuka bungkusan itu seketika menimbulkan pertanyaan yang menyerang di otaknya, siapa? mengapa? dan bagaimana?



ketiga temannya?



menunjukkan ekspresi yang hampir sama dengan Garas, hanya Junir yang tiba-tiba mikir keras


THE DISSAPPEARANCE OF LYRA KARASADITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang