Happy reading guysss
Semoga suka yaa.Tepat pukul sepuluh pagi, Anela membuka matanya yang masih sedikit memberat untuk terbuka, rasa pening masih terasa walau tak sesakit tadi malam.
Elusan lembut terasa di belakang punggungnya, reflek Anela menoleh ketika sadar akan sesuatu.
"Astaga!" Walau tengah sakit gadis ini sepertinya sulit menghilangkan suara tinggi yang dimilikinya, walau kali ini terdengar sangat lesu.
"Kenapa masih di usap-usap punggung aku bayik?" Lirih Anela tak enak, rasa bersalah menyelimuti dirinya, apalagi ketika menatap mata sayu Gezra yang senantiasa memperhatikan dirinya.
"Jangan bilang kamu nggak tidur?" Tebak Anela sedikit ragu, tidak seperti apa yang ia pikirkan kan?
"Kamu badannya panas terus, gimana mau tidur hm?" Ucap Gezra masih dengan mengelus pelan punggung Anela, walau gadis itu kini menghadap dirinya, namun tangan nya yang panjang ini tentu saja dapat menjangkau punggung tak seberapa milik gadis itu.
"Jujur sama aku, semalam ngapain selama aku tinggal?" Terdengar lembut namun penuh dengan penekanan.
"Aku di siram air es sama Cindy di tengah lapangan,"
"Mana cuacanya lagi panas banget, apa enggak mampus ini badan." Decak Anela kala mengingat kakak kelas menyebalkan nya di sekolah, yang kerap kali mengganggu dirinya.
Gezra yang mendengar cerita dari Anela terdiam cukup lama, seperti tengah memikirkan sesuatu.
"Kamu gangguin dia lagi?" Tanya Gezra dengan menautkan kedua alisnya."Mana ada, orang dia bilang mau jadiin bayik aku cowo nya, yaudah aku suruh dia pinter terbang dulu baru bisa jadi pacarnya kamu." Curhat Anela, Gezra terkekeh ringan mendengar alasan konyol dari sang sahabat.
"Ada-ada aja."
Mata Anela bergulir menatap wajah Gezra dari bawah, laki-laki itu tengah memejamkan mata dengan tubuh bersandar pada kepala ranjang, kian lama mata itu turun menatap tubuh berotot yang selama ini ia kira cungkring alias kurung kering, nyatanya otot itu melebihi milik anak SMA pada umumnya, apa ini alasan Gezra selalu menggunakan seragam kedodoran.
Mata itu seketika melotot kala mendapati tato bunga sakura pada dada kiri laki-laki itu.
"Bayi, lo tatoan?!" Pekik Anela shockGezra mengerjap mendengar seruan Anela yang terdengar shock.
"Kenapa?"tanya Gezra dengan menatap Anela dari atas, dan itu sangat mengagumkan di matanya."Kaya preman tau nggak, kamu itu anak baik-baik." Ketus Anela tak terima tubuh indah milik Gezra di nodai oleh sebuah tato.
Reflek Gezra tertawa pelan mendengar penuturan dari Anela.
"Iya, aku anak baik." Balas Gezra.Laki-laki itu merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya, namun tangan nya tak tinggal diam, Gezra membawa tangan Anela yang masih terasa hangat ke arah kepalanya.
"Elusin, mau tidur." Lirih Gezra
Anela pun tanpa membantah dan segera melakukan perintah dari Gezra, sekarang gantian dirinya yang melihat Gezra terlelap.
"Mett bobo bayi gue!!" Cekikik nya, merasa gemas sendiri menatap wajah polos nan damai milik Gezra.
Melihat Gezra yang telah terlelap, bohong jika Gezra mengatakan tak lelah, karena laki-laki itu tertidur sangat pulas dengan waktu yang sangat singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
into it
Teen FictionGezra nama yang selalu bisa Anela andalkan dalam hidupnya, laki-laki dengan berperawakan tinggi dengan tampan rupawan, namun sayang gezra lebih banyak menggunakan bahasa tubuh dari pada mulut. selama 17 tahun Anela bersahabat dan bertetangga dengan...