Sangat menyesal ( 21+)

49.5K 235 6
                                    


"Jack, gendong aku masuk ke dalam mobil." Ucap Erina kepada asisten Ashok.

Deg!

Jack terkejut hingga ia membelalakkan matanya, Ashok sendiri terdiam, hatinya memanas kepalanya terasa berdenyut karena permintaan Erina yang mampu membakar api cemburunya.

Jack menatap ke arah Ashok yang sudah memberikan tatapan tajam padanya. Ashok tidak akan berkomentar apapun, tapi ia meminta Jack untuk mencari alasan supaya menolak permintaan Erina.

Faham akan tatapan Ashok, ia menjadi salah tingkah, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal guna mengalihkan rasa gugup dan bingungnya.

"Begini nyonya, tangan saya sedang sakit, habis terbentuk lemari di kamar. Jadi maaf saya tidak bisa."

Ashok tersenyum penuh kemenangan, ia harus memberikan bonus kepada Jack karena sudah berhasil menggagalkan permintaan Erina.

Erina diam, ia menatap tidak suka Jack yang kini membukakan pintu untuk dirinya. Mau tidak mau, ia membiarkan Ashok yang menggendongnya.

"Kenapa harus meminta pada Jack kalau aku saja bisa melakukannya?" bisik Ashok membawa Erina masuk ke dalam mobil, Erina tidak menjawab, ia hanya diam saja membiarkan Ashok melakukan tugasnya.

Setelah Erina yang duduk tenang di dalam mobil, barulah Ashok menyusul duduk di samping Erina sedangkan kepala pelayan duduk di bagian depan bersama dengan Jack. Selama di perjalanan pulang Erina hanya terus menatap lurus kedepan tanpa menoleh sedikitpun, ia hanya sesekali mengedipkan matanya dan itu juga berdurasi yang cukup lama.

Ashok memperhatikan Erina yang hanya diam saja, ingin sekali ia membawa Erina ke dalam pelukannya,  tapi Ashok sadar kalau saat ini ia harus memenangkan lebih dulu, hati istrinya baru bisa memeluk Erina seperti dulu.

"Kamu ingin makan sesuatu?" tanya Ashok setelah hening cukup lama di dalam mobil.

Erina tidak menyahut, ia menulikan pendengarnya untuk Ashok. Ashok yang tidak mendapatkan jawaban menyimpulkan bahwa Erina menginginkan sesuatu untuk di makan. Pasalnya Ashok tau kalau istrinya itu di rumah sakit memakan makanan yang tidak enak rasanya.

"Jack berhenti di restoran yang istriku sukai," ucap Ashok.

Jack memang tau restoran yang dulunya Erina sukai dan juga sering kali di kunjungi oleh Erina dan Ashok.

"Ba..." Belum sempat Jack menyahuti ucapan Ashok.

"Pulang Jack." Erina lebih dulu menyahut hingga Jack terdiam dan melirik ke arah Erina dan Ashok melalui spion dalam mobil.

Ashok menoleh,  ia menatap sendu wajah datar istrinya. Ashok merindukan senyuman manis Erina, ia merindukan kecerian istrinya. Ashok sangat menyesal karenas sudah membuat istrinya sangat marah dan membencinya.

"Baiklah Jack, pulang saja istriku ingin cepat beristirahat, bukan begitu sayang?" Ashok berusaha menyentuh Erina tapi dengan cepat Erina menghindari sentuhan Ashok.

Begitu mereka sampai di mansion Ashok. Kembali, Erina harus di gendong oleh Ashok masuk ke dalam mansion, karena tidak mungkin Erina menggunakan kursi rodanya sedangkan anak tangga menuju pintu utama mansion Ashok sangat tinggi.

Kedatangan Erina di sambut dengan hangat oleh para pelayan yang ada di sana. Mereka menatap iba pada Erina yang hanya terus diam tanpa memberikan ekspresi apapun pada mereka. Sungguh itu bukan seperti Erina yang mereka kenal.

Ashok ingin membawa Erina ke dalam kamar pribadinya, kamar yang dulu ia tempati bersama Erina sebelum semunya menjadi kacau.

"Bi, aku ingin kamar tamu untuk ku," ucapan Erina membuat Ashok terlihat tidak Terima.

"Tidak sayang, kamu akan tinggal bersama dengan ku di kamar kita dulu," cegah Ashok. Ia ingin menebus semua kesalahannya walaupun ia sendiri tau kesalahannya itu tidak akan pernah termaafkan oleh istrinya.

"Bibi siapkan aku kamar tamu, aku akan menempati kamar itu." Erina mengabaikan Ashok ia menatap pada kepala pelayan yang terus di tatap horor oleh Ashok.

Ashok harus lebih sabar dengan sikap Erina saat ini, karena ia tau ini kesalahannya dan jangan sampai istrinya kembali ia sakiti hanya karena dirinya yang tidak peka.

"Tidak sayang, kamu akan tidur bersama mas di kamar kita, seperti dulu lagi." Ashok menatap istrinya yang sama sekali tidak menatap dirinya.

"Aku tidak mau!!" teriak Erina kini membalas tatapan Ashok dengan tatapan tajam penuh dengan kebencian. "Aku tidak sudi tidur satu kamar dengan pembunuh seperti mu!!" Lanjutnya lagi.

Deg!

**********

Seperti biasa Bab lengkap ada di Karyakarsa. hellow28

Jangan lupa mampir dan bantu ramaikan.

Obsessed Mafia Love ( 21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang