Prolog

445 41 11
                                    

Wang Yibo adalah kekasih Xiao Zhan sejak mereka kelas 3 menengah pertama hingga kini mereka telah mendapatkan gelar sarjana. Xiao Zhan sangat mencintai Wang Yibo begitupun sebaliknya.

Namun, sikap Xiao Zhan perlahan berubah sejak dia mulai bekerja di perusahaan ayahnya. Wang Yibo seringkali mendapati Xiao Zhan berjalan dengan sekretarisnya. Dan saat ditanya, Xiao Zhan selalu beralasan jika mereka tengah membicarakan soal pekerjaan.

Wang Yibo yang jelas tidak bodoh itu langsung mengetahui jika orang yang telah menjadi pacarnya selama kurang lebih 7 tahun itu sudah berselingkuh. Dan dugaan Yibo semakin diperkuat saat dia memergoki Xiao Zhan dan sekretarisnya berciuman di ruangan Xiao Zhan dan melihat testpack yang bertuliskan positif tergeletak di lantai.

“Xiao Zhan brengsek! Kita putus sialan!!!” tanpa diduga, Xiao Zhan menganggukkan kepalanya membuat Wang Yibo membelalakkan matanya dan memilih langsung pergi dari ruangan itu setelah mengacungkan jari tengahnya.

•••

“Kau akan menyesal, Zhan.” bisik Yibo pada Xiao Zhan saat dia tengah memberikan ucapan selamat pada sepasang pengantin baru itu.

•••

5 tahun berlalu, Yibo dan Xiao Zhan kembali bertemu saat mereka menjemput anak mereka. Xiao Zhan menatap Yibo dengan penuh arti. Sedangkan, Yibo hanya menatapnya dengan datar.

“Mama? Mama mendengar orang itu?”

“Fanxing-gege!! Bukan orang itu!! Tapi, daddy-ku!!”

Yibo hanya tersenyum pada sang anak, tanpa ada niatan untuk menjawabnya. “Ayo pulang, ayahmu sudah berada di rumah.” ajak Yibo tanpa peduli keberadaan Xiao Zhan.

“AYAH DI RUMAH!? MAMA TIDAK BERBOHONG, KAN!?”

“Mana mungkin mama berbohong.” Yibo memutar bola matanya malas. “Sudah, ayo jalan! Adikmu sudah tertidur di mobil. Ayahmu juga akan mengajak kita ke suatu tempat malam ini.” mereka beranjak dari sana setelah Yibo mengusak rambut anak perempuan Xiao Zhan.

“Kita akan bertemu lagi, Zhan'er.” bisik Yibo dengan mengedipkan sebelah matanya.

•••

Di sebuah mansion mewah di tengah kota. Mansion yang bernuansa semi Eropa dengan sentuhan tradisional Tiongkok. Mansion yang teramat luas, mewah, bak istana. Terlihat cukup ramai saat ini. Terdengar pekikan tak percaya, dan suara tawa anak kecil yang saling bersautan.

Tidak! Mansion ini tidak horor!

Ini bukan mansion terbengkalai!

Tidak ada aktivitas supranatural disini!

Keramaian ini terjadi karena kehadiran seseorang yang menggemparkan seisi mansion. Keramaian ini terjadi karena kehadiran sosok mantan dari anak sang pemilik mansion. Kehadiran ini terjadi karena sosok itu mengeluarkan ultimatum yang membuat seisi mansion terkejut dan terjungkal.

Memang? Apa yang terjadi?

Mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion yang seharusnya tenang, damai, dan tentram itu.

“Didi? K-kau??”

“Y-yi-yibo??!!”

“T-t-tidak! Tidak mungkin!”

Pria cantik yang baru saja selesai berkutat di dapur menghela nafasnya lelah. Dia memutar bola matanya malas, lalu beranjak ke ruang tengah untuk duduk di pangkuan sang pemilik mansion.

“Sean!! Mereka menyebalkan!!” adunya dengan pipi yang menggembung kesal. Pria 'matang' itu hanya tersenyum, namun, lingkaran tangannya pada pinggang ramping milik pria cantik itu bahkan ciuman mesra yang keduanya lakukan di hadapan banyak orang seakan mejelaskan semuanya. Seakan memberikan validasi atas apa yang telah si pria cantik itu katakan.

“Mhhh!! Puahh!! Sean!!” si cantik melepaskan ciuman dengan paksa lalu memukul dada bidang pria di hadapannya dengan kesal.

“Iya, istriku?” jawab pria 'matang' itu dengan nada yang lembut, jangan lupakan senyum manisnya yang menampilkan dua gigi kelincinya itu.

“Kau menyebalkan!” umpat si pria cantik dengan memalingkan wajahnya. Ah, sial. Pria tua bangka ini selalu saja tau cara membuatnya salting.

“Ah, beruntungnya aku—” lingkaran tangan pria 'matang' itu semakin erat, “—bisa mendapatkan istri seperti mu, Yi.” tambahnya dengan menjilati telinga yang sudah memerah karena malu.

“XIAO SEAAAN!! ENYAHLAH KAU PAK TUA BANGKA!!”

“Hahaha.” tawa lembut itu mengalun indah seiring dengan teriakan kekesalan dari satu-satunya pria cantik di dalam mansion itu.

Pria cantik itu beranjak dari pangkuan sang pria. Dengan berkaca pinggang seraya memanggil ketiga anaknya, “FANXING, OLAI, WEIWEI!! KEMARI SEKARANG! KALIAN HARUS MEMBERIKAN SALAM PADA KAKAK SULUNG KALIAN!”

“DAD?!”

“Hm?”

“YOU AND MY EX—”

“Hei?! How many times do I have to tell you? I'm your mom, Zhan.”

‘BRUK!’

‘DUG!!’

‘DUAAKK!’

Ketiga orang yang sedari tadi memerhatikan dua insan itu kehilangan kesadarannya secara serentak. Sedangkan, kedua orang itu saling melemparkan seringai.

Yang lebih tua menarik pinggang yang lebih muda agar kembali duduk di pangkuannya. “Menyala istriku.” dengan gemas, bibir tebal yang lebih muda dikecup secara bertubi-tubi.

“Mana? Kakak sulung kami?” tanya Xiao Fanxing dengan nada datarnya.

“Mana gege-na olai, Yayah?? Mama??” tanya Xiao Ruolai dengan tatapan polosnya, jangan lupakan mulutnya yang belepotan dengan cokelat.

“Hmmmm..... Cudah Wei ugha... Ckckckck...” malas Xiao Gu Wei dengan decakan khas anak kecilnya yang membuatnya terlihat menggemaskan.

“Hehehe, tuh di lantai. Pingsan.” jawab si cantik, Wang Yibo, eh? Maksudnya nyonya besar Xiao, dengan santai. Lalu lanjut berciuman dengan suaminya di hadapan ketiga anaknya yang sudah terlihat terbiasa dengan tingkah kedua orang tuanya itu.


Next?

Sweet Little Lion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang