بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
.
.
.
.Selamat Membaca
Awan tebal mulai menggumpal hingga menimbulkan warna gelap di atas sana. Sedikit demi sedikit langit pun memuntahkan apa yang sudah dia tahan sejak tadi.
Orang-orang mulai berlarian ke sana kemari mencari tempat untuk berteduh.
Hal yang sama pun dilakukan oleh perempuan yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. Bersama seorang lelaki dia ikut berteduh di halte bis.
Cuaca pun mulai tidak bersahabat, angin kencang mulai menggoyangkan pepohonan di pinggir jalan. Membuat orang-orang sedikit khawatir jika terjadi badai besar yang tentu berujung malapetaka.
Jelita sedikit meringkuk, memeluk tubuhnya saat angin yang berhembus terasa menusuk hingga ke dalam tulang. Lelaki yang ada di sampingnya pun menoleh. Sadar bahwa sang kekasih kini tengah kedinginan.
Dia membuka jaket yang membalut tubuhnya dan mengenakkan di tubuh Jelita yang kecil.
Perlakuan itu tentu membuat Jelita sedikit kaget dan canggung.
"Ren, kenapa jaketnya kamu lepas?"
"Aku tau kamu pasti kedinginan. Jadi aku nggak mau kamu sakit."
"Enggak apa-apa. Kalau kamu kasih ke aku, kamu nanti yang sakit."
"Jangan bantah, Sayang. Aku tau, fisik kamu itu lemah. Kamu gampang sakit. Kalau kamu sakit nggak ada yang urus kamu."
Jelita diam sejenak. Apa yang dikatakan Reno memang benar adanya. Jangankan sakit, dia pulang terlambat saja tidak ada orang yang peduli pada dirinya. Sejak kecil Jelita seakan hidup sendiri.
"Aku minta maaf ya, Jelita. Andai aja motor aku nggak rusak, pasti aku bisa antar kamu ke rumah lebih cepat. Jadi kamu nggak akan ikut kejebak hujan kayak sekarang."
"Reno, nggak usah minta maaf gitu. Biasa aja, kali. Lagipula seru tau kalau kejebak hujan."
"Kenapa malah seru?"
"Ya lebih seru aja kejebak hujan di luar dari pada diam di rumah yang bisanya bikin bosan doang."
Reno menganggukkan kepalanya. Dia langsung paham apa yang dimaksud oleh Jelita. Dia sudah begitu lama mengenal Jelita, menjalin hubungan yang hampir tiga tahun lamanya.
Meskipun sudah tahu bagaimana latar belakang hidup Jelita, Reno sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Bagi Reno, membahagiakan Jelita adalah satu hal yang harus dia wujudkan.
Mungkin Jelita gagal diratukan oleh ayahnya yang seharusnya menjadi cinta pertamanya. Tapi, Reno berjanji akan menjadikan Jelita ratu dalam hidupnya. Tidak akan membiarkan Jelita sendirian apa pun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di mana Letak Bahagia
SpiritualSemakin hari aku semakin sadar bahwa dunia adalah tempatnya di mana segala kesusahan-kesusahan itu berada. Kehidupan adalah tempatnya semua masalah-masalah yang ada. Tidak ada yang bisa aku harapkan selain kekuatan untuk menghadapi dunia dan seisiny...