بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
❄️❄️❄️
Aku tidak pernah menyesali karena aku mencintaimu. Yang aku sesali hanyalah ketidakmampuanku untuk terus ada di dekatmu
-Reno Narendra -
Setelah membujuk Jelita untuk mau tinggal di kostan akhirnya Reno sedikit terlambat pulang hari ini. Mereka sempat mengelilingi beberapa tempat untuk mencari kontrakan yang bisa disewa dengan harga yang tidak terlalu mahal. Setidaknya di tempat itu Jelita jauh lebih aman daripada harus tinggal di rumah bersama ayahnya yang biadab itu.
Reno langsung memasuki dapur dan melihat asisten rumah tangganya sedang menyiapkan makan malam. Bi Lala namanya, perempuan yang awalnya dulu menjaga Reno ketika bayi kini sudah bertukar posisi menjadi asisten rumah tangga. Sebab sang majikan tidak ingin pusing-pusing lagi mencari asisten rumah tangga yang klop di hatinya.
"Masak apa, Bi?"
"Loh Den Reno baru pulang?"
"Iya."
"Kok lama banget, Den? Pasti pacaran dulu ya sama mbak Jelita."
Reno tertawa geli mendengarnya. "Haha bibi bisa aja. Hari ini masakan kita banyak, 'kan?"
"Banyak atuh, Den."
"Oke, ini setengah makanannya tolong dibungkus ya, Bi. Aku mau kasih buat Jelita."
"Lho, tumben, Den? Emang di rumah Mbak Jelita nggak dikasih makan lagi?"
"Dia sekarang ngekos. Belum ada makanan, aku mau mandi dulu habis itu aku mau antar makanan ini buat Jelita."
Bi Lala hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti perintah tuan mudanya. Meskipun belum pernah bertemu dengan Jelita, Bi Lala yakin bahwa Jelita adalah anak yang baik. Cerita yang Bi Lala dengar dari Reno terkadang membuat hatinya teriris perih. Tidak tahu bagaimana jika dia yang ada diposisi gadis itu mungkin dia tidak akan setegar Jelita.
"Oh iya. Papa sama mama mana, Bi?"
"Kalau tuan dari kemarin emang nggak pulang, Den. Tapi kalau nyonya kayaknya pulang malam lagi deh, Den. Soalnya tadi pagi bilangnya banyak mau ketemu klien penting."
"Oh gitu." Respon Reno kecil. Meskipun diberikan kedua orang tua yang lengkap dan hidup serba mewah tetap saja sebetulnya Reno tidak bahagia. Sejak dia kecil kedua orang tuanya sibuk mengejar karir masing-masing, mengumpulkan pundi-pundi rupiah sebanyak-banyaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di mana Letak Bahagia
EspiritualSemakin hari aku semakin sadar bahwa dunia adalah tempatnya di mana segala kesusahan-kesusahan itu berada. Kehidupan adalah tempatnya semua masalah-masalah yang ada. Tidak ada yang bisa aku harapkan selain kekuatan untuk menghadapi dunia dan seisiny...