19.| Pertengkaran

336 30 1
                                    

------Happy reading------

Gemini natap sengit seorang pria paruh baya yang kini tengah berdiri di tangga menuju lantai atas,

Tay tawan alias Dady Gemini kini menatap Gemini dengan senyum remeh, dia berjalan menuruni tangga secara perlahan membuat Gemini semakin mengepalkan tanganya kuat begitu sosok itu mendekat padanya

"Masih inget jalan pulang ternyata? Saya kira kamu gak tau jalan pulang sampe perlu saya jemput." katanya sinis, Gemini berdecih menanggapi

"Gausah basa basi, mau apa anda memanggil saya?" tanyanya to the poin.

Tay menghela nafasnya, dia kemudian berjalan duduk di sofa ruang tamu, "Saya mau setelah kamu lulus kamu menikah dengan gadis yang semalam datang ke apartemen kamu." katanya

Gemini memejamkan matanya menahan amarah, sudah ia duga. Dady nya ini memang tidak pernah memikirkan apapun tentang perasaanya.

"Tapi saya punya pilihan saya sendiri." tolak Gemini

Tay nampak menatapnya lekat "Apa ada wanita yang lebih baik dari Ziora Vandira?" katanya

Gemini membuang muka, bagai mana ia menjelaskan bahwa dia tidak menyukai seorang wanita?

"Saya.. "

"Gw tau ngakuin diri lo yang sebenernya ke bokap lo itu suatu hal yang berat banget, tapi gem, gimanapun juga itu bokap lo. Dia harusnya bisa nerima kekurangan maupun kelebihan anaknya kan?"

Gemini tertegun, mengingat ucapan Mark saat ditelpon sebelum ia berangkat ke rumahnya. Pria itu menyadarinya, jika benar Dadynya ini mengerti dia maka...

"Saya sudah memiliki tunangan." Final Gemini, terlihat wajah terkejut Tay yang membuatnya menatap pria itu dengan tatapan datar

"Namanya Fourth, dia gaakan pernah bisa digantiin sama siapapun. Maka dari itu, saya menolak perjodohan ini." ucapnya hendak melangkah pergi namun Tay segera mencegahnya

"Sebentar!" cegah Tay, di tatapnya anaknya itu dengan tatapan marah yang kentara

"Berani sekali kamu membuat keputusan besar tanpa sepengetahuan saya?!" marah Tay

Gemini mengepalkan tanganya kuat, "Anda juga membuat keputusan tanpa bertanya pada saya terlebih dahulu." katanya

"Itu berbeda Gemini Norawit!"

"APA YANG BEDA DAD! APA?!" Gemini mulai naik pitam dia menatap sengit pada Tay yang terkejut melihat anak semata wayangnya ini berteriak padanya

"Jaga nada bicaramu Norawit!" Tay nampak kesal, namun pria paruh baya itu tetap menyetabilkan emosinya

BRAK!

"SAYA GAK PERNAH MAU DIJODOHIN! SAYA GAK PERNAH MAU ITU! DAN SAYA JUGA GAK PERNAH SUDI JADI ANAK ANDA TUAN TAY TAWAN YANG TERHORMAT!"

"ANAK KURANG AJAR!"

Plak!

Gemini memegang pipinya yang terasa kebas, dia menatap penuh amarah pada sang ayah yang kini tengah menatapnya marah sembari mengatur nafasnya

"Sekali lagi kamu bilang seperti tadi, saya gaakan segan buat ngambil semua yang saya kasih ke kamu tanpa terkecuali. Setujuin perjodohanya. Saya tidak menerima permohonan apapun." katanya dingin

Gemini menendang meja kaca di depanya hingga pecah karna terbentur. Dia mengepalkan tanganya kesal

"Saya, lebih baik jadi gelandangan dari pada harus nurut sama perintah sampah anda." Gemini maju hendak menarik kerah baju milik ayahnya itu

CINTA PERTAMA?  | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang