PROLOGUE

350 44 4
                                    

Dalam ruangan yang elegan dan bersih dengan dinding berwarna krem dan furnitur kayu coklat tua, dua orang berbeda jenis kelamin duduk saling berhadapan. Meja bundar besar berada di tengah-tengah ruangan, dilengkapi dengan peralatan presentasi. Pencahayaan alami yang cukup berasal dari jendela besar di sisi kiri ruangan. Sebuah tanaman hias yang ditempatkan di salah satu sudut memberikan sentuhan segar. Keserderhanaan dan fungsionalitas mendominasi desain ruangan ini, menciptakan lingkungan yang mendukung fokus dan komunikasi yang efektif.

"... saya lulus dengan gelar S1 Sastra Inggris dan memiliki pegalaman mengajar bahasa Indonesia di Belanda sebelumnya. Hal ini memberikan saya wawasan yang berharga tentang budaya dan bahasa."

Tanpa melepas kontak mata dengan seorang perempuan berbentuk wajah diamond, Jeriko menumpukkan kaki dan meletakkan iPad di atas pangkuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa melepas kontak mata dengan seorang perempuan berbentuk wajah diamond, Jeriko menumpukkan kaki dan meletakkan iPad di atas pangkuan. Laki-laki itu sempat mengangguk-angguk waktu membaca CV kandidat ketiga di hadapannya ini. "Saya melihat Anda pernah menjadi asisten pemilik toko roti. Bagaimana pengalaman itu mempersiapkan Anda untuk peran ini?"

Kanisha Janita, kandidat yang sedang diwawancarainya, menunjukkan gelagat setenang air. Penampilannya menarik dalam balutan blazer hitam serta celana panjang yang senada. Wajahnya dipoles riasan tipis dan rambutnya digerai rapi. Kesan yang timbul di benak Jeriko hanya satu; memukau. Padahal memang demikian standar peserta interview.

"Sebagai asisten pemilik bakery Sweet Flavors, saya belajar mengelola operasional harian dan memastikan keberlanjutan layanan. Saya juga bertanggung jawab mengawasi beberapa toko, memperluas kangkauan pelanggan, dan menangani logistik."

"Bagaimana Anda menghadapi tantangan saat melakukan pengawasan toko ke toko?"

"Saya memprioritaskan komunikasi efektif dan pemecah masalah. Menjaga koordinasi antar toko, menyelesaikan masalah operasional, dan memastikan kualitas layanan adalah bagian integral dari pekerjaan saya."

Jeriko sudah membuka mulut, tetapi ketukan dari luar mengurungkan niatnya berbicara.

"Maaf menginterupsi, Pak, saya sudah selesai menelepon teknisi AC. Mungkin sebentar lagi mereka akan datang untuk memperbaiki AC di ruangan Bapak. Apakah Bapak ingin saya melanjutkan wawancara?"

"Kamu mengusir saya?" Satu alisnya naik, membuat lawan bicaranya gelagapan.

"Maaf, bukan maksud saya begitu—"

"Tapi ekspresimu kelihatan kesal. Kamu tidak terima saya kasih tugas dadakan tadi?" Sebelum dijawab, Jeriko menambahkan, "Biar saya selesaikan satu sesi ini, setelah itu kamu lanjutkan. Kamu sebaiknya tunggu di luar, kami membutuhkan privasi."

"Baik, Pak."

"Maaf untuk yang barusan terjadi. Mari kita lanjutkan." Jeriko berdeham, menarik fokus Kanisha yang melihat pintu tertutup. "Dalam peran terakhir Anda sebagai guru bahasa Indonesia di Belanda, bagaimana Anda mengintergrasikan pengalaman tersebut ke dalam pekerjaan Anda?"

"Saya mengajar bahasa Indonesia dengan pendekatan kreatif dan memahami kebutuhan setiap siswa. Ini mengajarkan saya adaptabilitas dan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai latar belakang."

"Sekarang, mengapa Anda tertarik dengan posisi asisten pribadi CEO Laa Foodie?"

Kanisha membasahi bibir. "Saya melihat kesempatan ini sebagai langkah alami dalam karir saya. Pengalaman saya dalam manajemen operasional dan kemampuan bahasa Inggris dapat membantu memperlancar komunikasi dan efisiensi di dalam perusahaan makanan beku ini."

"Bagaimana Anda mengatasi tekanan dan tenggat waktu?"

"Saya terbiasa dengan situasi tinggi, baik sebagai asisten pemilik toko roti maupun saat mengajar di Belanda. Saya fokus pada prioritas, bekerja secara terorganisir, dan selalu mencari solusi terbaik."

Kembali, Jeriko mengangguk-angguk. "Terima kasih atas jawaban-jawaban Anda yang informatif. Jika Anda diterima untuk posisi ini, apakah Anda bersedia mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh CEO Laa Foodie, meskipun mungkin mengharuskan Anda untuk mengorbankan sedikit waktu libur dan kesempatan untuk menghadiri acara keluarga?"

"Ya, saya sepenuhnya menyadari bahwa tanggung jawab ini mungkin memerlukan fleksibilitas waktu. Saya siap sepenuhnya untuk berkomitmen dan menyesuaikan jadwal saya sesuai kebutuhan perusahaan."

Jeriko tidak langsung bersuara. Dirinya mengamati Kanisha lamat dan matanya semakin tegas saat berkata, "Sebelum kita selesai, saya ingin menyampaikan beberapa aturan yang diimplementasikan oleh Pak CEO. Jika Anda diterima dalam posisi ini, Anda mungkin akan berinteraksi dengan Pak CEO hampir sepanjang waktu. Bapak menekankan bahwa dia menginginkan hubungan yang profesional dan tanpa melibatkan perasaan pribadi. Bagaimana pandangan Anda terkait hal ini?"

Kanisha membalas tatapan tak kalah gentar. "Saya sepenuhnya menghargai kebijakan profesionalitas ini. Saya memiliki pengalaman dalam menjaga batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan saya siap untuk menjalankan aturan tersebut dengan sepenuhnya."

Dia tersenyum miring, sementara lawan bicaranya dalam hati berdecih.

Dia ini siapa, sih? Kayak sok keras dan bossy banget. Semoga gue nggak sering-sering interaksi sama manusia modelan Chitato yang keliatan baru ngerasain punya duit begini.

Kanisha tidak terlalu banyak mempelajari seluk-beluk Laa Foodie dan sebatas memahami Laa Foodie bergerak di bidang apa. Ketika pulang ke Indonesia dan terlibat percakapan serius dengan ayahnya, perempuan itu tinggal terima beres—kirim CV serta kebutuhan lainnya diurus oleh orang kepercayaan sang ayah—dan menunggu sampai dipanggil wawancara. Semalam pun, dia hanya belajar sedikit sekali. Waktunya banyak dia pakai untuk perawatan tubuh. Semua ini Kanisha lakukan berdasarkan instruksi ayahnya yang memintanya leha-leha saja.

 Semua ini Kanisha lakukan berdasarkan instruksi ayahnya yang memintanya leha-leha saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note:
1. Chitato: China tanpa toko

Mas Jer, cuma saran, tapi sebaiknya jangan gegabah 🗿🙏🏻

spoiler chapter 1 (kondisi prises Kanisha di hari pertama kerja) 👇

spoiler chapter 1 (kondisi prises Kanisha di hari pertama kerja) 👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Predicate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang