Setelah urusan dengan kepolisian selesai, Rion langsung menelepon kakek istmo untuk menjemputnya di kantor polisi, tak lama kemudian istmo datang, mereka pun langsung menuju ke rumah. Sesampainya di rumah ia langsung disambut oleh anak-anak dengan sejuta pertanyaan menyertai sapaan mereka.
Rion yang pusing mendengar keributan itu berusaha menahan diri untuk tidak marah, lalu pandangan Rion langsung teralihkan, Dia melihat Caine keluar dari pintu, melihat istrinya yang bejalan dengan kesulitan, Rion segera menghampiri Caine dan langsung menggendongnya ala koala.
Rion: "kenapa keluar??"
Caine: "kamu pikir ga suntuk apa sendiri di kamar berjam-jam??" (dengan nada yang sedikit kesal).
Rion sadar bahwa Caine kesal karenanya, dia pun langsung membawa Caine menuju ke kamar.
Rion: "maaf ya sayang, aku ga tau kalau urusanya selama ini"
Caine: "emang urusan apa sih??"
Rion: "biasa lah, ketemuan sama Rekan bisnis" (sembari membuka pintu kamar dan masi menggendong Caine).
Rion duduk di tepi kasur tanpa menurunkan Caine, lalu Rion memeluk erat Caine.
Rion: "jangan marah ya sayang"
Caine: "tadi bilangnya sebentar, jam 8 sampai jam 5 emangnya sebentar??"
Rion: "iya sayang, maaf yaa, aku ga tau kalau bakalan lama" (dari memeluk lalu menatap ke wajah Caine).
Caine: "aku lapar" (alih Caine tanda dia telah memaafkan Rion dan tak ingin melanjutkan topik tersebut)
Rion: "haa??, kamu siang tadi ga makan??"
Cane menggelengkan kepalanya.
Rion: "ya ampun, kamu pagi cuma makan roti loh"
Caine: "salah siapa ninggalin aku sendiri di sini??"
Rion: "yaudah bentar aku masakin"
Rion menurun Caine dari pangkuannya dan segera menuju ke bawah. Di bawah dia tak langsung ke dapur melainkan dia menemui anak-anaknya di ruang tamu terlebih dahulu.
Rion: "papi minta tolong sama kalian jangan ada yang ngasi tau mami tentang Echi, oke??"
"Siap pii" jawab mereka.
Mia: "emang kak Echi kenapa?"
Mako: "kak Echi lagi jalan-jalan sama pacarnya, jadi mami ga boleh tau"
Mia: "ooh, oke Mia ga bakal ngasi tau mami"
Rion: "yaudah gitu aja, papi mau masak buat mami dulu"
"huuu, dasar bucin" sorak anak anaknya.
Rion: "biarin blwe"
Rion menuju ke dapur untuk membuat nasi goreng, karena dia tidak bisa masak yang lain lagi, selesai memasak dia langsung membawa sepiring nasi goreng menuju ke kamarnya. Sesampainya di kamar Rion duduk di sebelah Caine lalu menyuapi Caine.
Setelah menerima satu suapan dari Rion, Caine berusaha merebut sendok dari tangan Rion.
Caine: "sini, kamu juga harus rasain deh" (sambil tertawa kecil).
Rion: "ga usah, aku udah makan kok, kamu aja yang makan"
Caine: "bukan gitu, sini in sendoknya"
Rion memberikan sendoknya ke Caine karena dia tidak kuat melawan kelakuan imut istrinya, Caine mengambil sendoknya dan langsung menyuapi Rion nasi goreng buatan suaminya itu.
Rion: "kok tawar"
Caine: (chuckle), "kan??".
Rion: "aahhh iyaa, lupa di kasi garam deh ini tadii" (mengusap mukanya).
Caine: "haha, dah gapapa, di kasi kecap aja udah enak ini"
Rion: "yaudah bentar ya sayang" (Rion bergegas ke bawah untuk mengambil kecap).
Rion kembali secepat kilat dengan kecap di tangannya, lalu dia lanjut menyuapi Caine.
waktu terus berjalan langit pun mulai menggelap, seperti biasa mereka berkumpul di ruang tamu untuk menonton televisi, namun sebagian anak-anak ada yang menemani Echi di rumah sakit.
Caine: "yang lain lagi kemana ini, kok belum pulang".
Rion: "ah, itu... Keluarga BO ada acara, terus mereka di undang ke sana"
Caine: "oooh gitu" (tanpa ada rasa curiga).
Mereka lanjut nonton sambil mengobrol, tak terasa hari semakin larut, Rion memperintahkan anak-anaknya untuk segera menuju ke kamarnya masing masing, setelah memastikan anak-sudah masuk kamar, Caine dan Rion pun bergegas masuk kamar mereka juga.
Setelah sampai di kamar, Caine langsung menghempaskan dirinya ke kasur, lalu Rion memeluk Caine dari belakang, Caine membalikan badannya, dan menatap Rion yang kini berada di atasnya.
Rion mengecup bibir Caine, wajah Caine memerah karena malu, lalu ia mendorong Rion dan langsung memposisikan dirinya untuk tidur, Rion tertawa kecil melihat tingkah Caine yang imut.
Rion menyelimuti tubuh Caine, lalu mematikan lampu, dan berbaring di sebelah istrinya, Rion memandangi wajah manis Caine yang sedang perpura-pura tidur, Caine sadar dia sedang di perhatikan ia pun bergerak mendekat ke Rion dan memeluk erat tubuh Rion.
Pagi menyapa, ruangan sudah di penuhi oleh cahaya dari luar jendela, Rion terbangun dari tidurnya, ia melihat sekeliling tidak ada Caine di sisinya, namun ia tidak terlalu memperdulikannya karena dia pikir istrinya sudah bangun dari awal dan sedang bersama anak-anaknya.
Rion bangun dari kasurnya dan segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya dia langsung turun ke bawah untuk menemui anak-anaknya, sesampainya di bawah Rion langsung menanyai keberadaan Caine pada anak-anaknya.
Rion: "mami diamana?"
Krow: "katanya mami sih tadi mau nyari angin sebentar"
Rion: "loh kok ga ada bilang ke papi sih si mami"
Mako: "ya kalau izin dulu sama papi, pasti mami ga bakal keluar sekarang"
Krow: "nah iya, papi pasti ga kasi izin"
Rion: "emang mami bilangnya mau ke mana??"
Krow: "ga tau sih, mami cuma bilang mau nyari angin doang"
Rion: "ya ampun, bini gue"
Rion segera mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon Caine, lalu terdengar suara ringtone hp dari kamarnya, ternyata Caine meninggalkan ponselnya di kamar.
Rion mulai tidak tenang, anak-anak yang tadinya biasa saja ikut khawatir, karena maminya tidak pernah seperti ini.
*HAHAHAHAA AKU AKAN MENURUTI PERMINTAAN KALIAN DI NEXT BAB
bab ini sebagai pengantar menuju konfliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
RION CAINE 🔞🔞
Romance🍁 = aman😃 💋 = kurang aman😍 🔞 = baca aja bareng keluarga 😁😁