Sentuhan manis

77 3 0
                                    

Ruang UGD rumah sakit selalu ramai dengan hiruk pikuk pasien dan tenaga medis. Di tengah kesibukan itu, Dokter Kwon Soonyoung, seorang dokter bedah yang dikenal tegas dan disiplin, tak henti-hentinya menangani pasien. Hari ini, ia mendapat bantuan dari Dokter Lee Jihoon, dokter magang yang baru saja bergabung dengan timnya. Jihoon, dengan senyum manis dan tingkahnya yang ceria, membawa suasana berbeda di ruang UGD yang penuh tekanan.

Di tengah jeda operasi, Jihoon menghampiri Soonyoung yang sedang mengistirahatkan matanya. "Dokter Soonyoung, bolehkah saya minta tolong?" tanya Jihoon dengan nada menggoda.

Soonyoung membuka matanya, menaikkan alisnya dengan tatapan curiga. "Tolong apa?"

"Pijat bahu saya sebentar," pinta Jihoon sambil mengelus bahunya yang terasa pegal. "Saya sudah seharian berdiri di ruang operasi."

Soonyoung mendengus pelan. "Jihoon, ini ruang UGD, bukan spa," tegur Soonyoung dengan nada datar. "Kita harus fokus pada pasien."

Jihoon tak gentar. Dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke Soonyoung, matanya berbinar nakal. "Tapi Dokter Soonyoung, pijatan Anda pasti ajaib. Pasti bisa menghilangkan rasa pegal saya seketika," bujuk Jihoon dengan suara menggoda.

Soonyoung terdiam sejenak, merasakan kehangatan tubuh Jihoon yang begitu dekat. Ia tak bisa memungkiri bahwa sentuhan Jihoon selalu membuatnya merasa nyaman. Di saat-saat seperti ini, sisi dingin dan disiplinnya mulai meleleh, digantikan oleh perasaan hangat dan rindu akan sentuhan kasih sayang.

"Baiklah, sebentar saja," kata Soonyoung akhirnya, tak kuasa menolak godaan Jihoon. Dia meraih bahu Jihoon dan mulai memijatnya dengan lembut.

Jihoon memejamkan matanya, menikmati pijatan Soonyoung yang begitu menenangkan. Di bawah sentuhan lembut Soonyoung, rasa pegal di bahunya perlahan menghilang. Ia tak henti-hentinya mendesah pelan, merasa senang dan nyaman.

Soonyoung tersenyum tipis, merasakan kehangatan tubuh Jihoon dan aroma segar sabun mandinya yang menenangkan. Ia tak pernah menyangka bahwa dirinya bisa luluh dengan rayuan Jihoon. Di ruang UGD yang penuh tekanan ini, dia menemukan sentuhan manis yang membuatnya merasa bahagia dan dicintai.

Pijatan singkat itu berakhir dengan cepat, tapi kenangannya akan selalu tertanam di hati Soonyoung dan Jihoon. Di tengah kesibukan dan tekanan pekerjaan, mereka menemukan momen manis yang mengingatkan mereka bahwa cinta dan kasih sayang dapat mekar di mana saja, bahkan di ruang UGD yang penuh dengan perjuangan hidup dan mati.


Snapshots of Life : SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang