"Lee Jihoon!"
Suara Kwon Soonyoung menggema di ruang studio yang sunyi. Jihoon, yang sedang duduk di depan komputer dengan headphone terpasang di telinganya, tersentak kaget mendengar suara kekasihnya.
"Soon-" Belum sempat Jihoon menyelesaikan kalimatnya, Soonyoung sudah memotong dengan nada yang lebih tinggi.
"Apa yang kau pikirkan? Sudah berapa kali kubilang untuk jangan lupa makan? Lihat dirimu sekarang!" Soonyoung berjalan mendekat, tangannya menyentuh dahi Jihoon yang terasa panas. "Kau demam, Ji. Dan aku yakin kau belum makan sejak pagi, kan?"
Jihoon hanya bisa menunduk, jari-jarinya meremas ujung sweater kebesaran yang ia kenakan. Dia tahu Soonyoung benar - sudah dua hari ini dia terlalu fokus mengerjakan lagu barunya sampai melupakan waktu makan.
"Maaf..." bisik Jihoon pelan, suaranya bergetar.
"Maaf? Hanya itu? Jihoon-ah, bagaimana bisa kau terus seperti ini? Kau pikir aku tidak khawatir melihatmu sakit?" Soonyoung mengacak rambutnya frustasi. "Setiap kali ada project baru, kau selalu begini. Mengurung diri di studio, melupakan makan, tidur tidak teratur. Apa kau tidak memikirkan kesehatanmu sendiri?"
Tetes demi tetes air mata mulai jatuh ke pangkuan Jihoon. Bahunya bergetar menahan isakan. Dia benci situasi seperti ini - dia benci membuat Soonyoung khawatir, dia benci melihat kekasihnya marah karena dirinya.
Melihat Jihoon yang mulai menangis, amarah Soonyoung perlahan surut. Hatinya mencelos. Dia tidak pernah tahan melihat Jihoon menangis.
"Ji..." Soonyoung berlutut di hadapan Jihoon, tangannya menggenggam tangan mungil kekasihnya yang dingin. "Maafkan aku berteriak padamu. Tapi kau harus mengerti, aku marah karena aku sangat mengkhawatirkanmu."
Jihoon masih terisak pelan. Soonyoung bangkit dan menarik Jihoon ke dalam pelukannya. Satu tangannya mengusap punggung Jihoon dengan lembut, sementara tangan yang lain mengelus rambut halus kekasihnya.
"Sshhh... sudah, jangan menangis lagi," bisik Soonyoung sambil mengecup puncak kepala Jihoon. "Aku minta maaf sudah membentakmu. Tapi kau juga harus berjanji padaku untuk lebih memperhatikan kesehatanmu, oke?"
Jihoon mengangguk dalam pelukan Soonyoung, wajahnya masih tersembunyi di dada bidang kekasihnya.
Soonyoung melepaskan pelukannya perlahan, tangannya menangkup wajah Jihoon yang basah oleh air mata. Dengan lembut, dia mengusap jejak air mata di pipi Jihoon dengan ibu jarinya.
"Lihat matamu sudah bengkak begini," Soonyoung tersenyum kecil, kemudian mengecup kedua mata Jihoon dengan penuh kasih sayang. "Ayo kita pulang sekarang. Aku sudah membeli bubur kesukaanmu."
"Tapi lagunya..." Jihoon melirik ke arah komputer dengan ragu.
"Tidak ada tapi-tapian. Kau sedang demam, Ji. Lagu itu bisa menunggu sampai kau sembuh," tegas Soonyoung. "Sekarang kita pulang, kau makan bubur yang kubelikan, minum obat, lalu istirahat. Aku akan menemanimu sampai kau tertidur."
Melihat tatapan tegas Soonyoung, Jihoon akhirnya mengangguk pasrah. "Baiklah..."
"Anak pintar," Soonyoung tersenyum, kemudian mengecup bibir Jihoon dengan lembut. "Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, kau tahu itu kan?"
Jihoon mengangguk, seulas senyum tipis akhirnya muncul di wajahnya yang pucat. "Aku tahu. Aku juga mencintaimu, Soonyoung-ah."
"Dan kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi?" Soonyoung mengangkat alisnya, menunggu jawaban Jihoon.
"Aku berjanji akan lebih memperhatikan kesehatanku," jawab Jihoon sungguh-sungguh. "Maaf sudah membuatmu khawatir."
Soonyoung tersenyum puas mendengar jawaban kekasihnya. Dia membantu Jihoon membereskan barang-barangnya, mematikan komputer, dan menggandeng tangan mungil itu keluar dari studio.
Sepanjang perjalanan pulang, Soonyoung tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Jihoon. Sesekali dia melirik ke samping, memastikan kekasihnya baik-baik saja. Meskipun masih kesal dengan kebiasaan buruk Jihoon yang suka melupakan makan, tapi Soonyoung tahu dia tidak bisa marah terlalu lama pada sosok mungil yang sangat dia cintai ini.
Yang terpenting sekarang adalah membuat Jihoon sembuh dan memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Karena bagi Soonyoung, kesehatan dan kebahagiaan Jihoon adalah prioritas utamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366989448-288-k982136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snapshots of Life : SoonHoon
Cerita Pendekhanya menuangkan ide cerita dimana kwon soonyoung dan lee jihoon menjadi tokoh utamanya disini ;)