𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 4

870 66 15
                                    


"Katanya kau suka samaku, ya?" Bisik ratara sambil tersengih

"Dih kepedean, geeR" Jawab serena

Ratara hanya mengangkat alisnya, lalu kembali meraba bibir lembut Serena

"Di diemin malah kurang ajar" batin serena

Serena langsung menggigit jari ratara dengan sangat keras hingga jari Ratara berdarah

"Akh! Kau kenapa gigit?" Ujar ratara yang nampak kesakitan

"Kau kurang ajar, dasar memang buaya terong, kau pikir aku cewe apaan?" Ujar Serena

"Kurang ajar? Kurang ajar apa maksud kau? Asal kau tau kalau di bibirmu itu ada tinta pulpen" Ujar Ratara

"Hah" Serena segera mengambil cermin kecil miliknya di saku, lalu ia melihat tinta pulpen yang menempel di bibirnya, ia sangat malu dengan hal itu

"Aku hilang dari dunia aja bisa gak?" Batin Serena

"Hmph, hahahaha dasar konyol" Batin Ratara sambil menahan tawanya

"KAU NGETAWAIN AKU YA?" Teriak Serena

"Kepedean, mulai hari ini kau belajar samaku. Gak ada penolakan" Ujar ratara sambil pergi duduk di salah satu kursi di perpustakaan

"Maksud kau? Aku belajar samamu? Masih mending aku belajar sama tembok tau gak? Pokoknya aku gak mau!" Ujar Serena

"Kau pikir kau punya pilihan?" Ujar Ratara sambil menatap tajam Serena

Serena tak menghiraukan ucapan Ratara dan berusaha membuka pintu perpustakaan yang terkunci

"Kau ini benar benar konyol ya? Kau pikir bisa membuka pintu itu jika kuncinya ini berada padaku?" Ujar Ratara

Serena mendengus kasar lalu menatap wajah Ratara dengan tajam

"BRAKKKKK"

Pintu perpustakaan tersebut berhasil terbuka setelah di buka paksa oleh Serena, yah walaupun pintu itu sampai rusak di buatnya

"Siapa sangka bakalan di dobrak" batin Ratara

"Mungkin kau emang punya kekuasaan tinggi di sekolah ini, tapi bukan berarti kau bisa kurang ajar samaku. Meskipun aku anak yang nakal, tetapi aku masih punya harga diri. Gak akan kubiarkan ada cowo yang nyentuh aku, apalagi cowo kaya kau yang sok punya jabatan tinggi" Ujar Serena sambil meninggalkan Ratara pergi

Tiba-tiba langkah Serena terhenti

"Oh iya, satu lagi. Jangan harap aku mau belajar sama kau" Ucap Serena

Setelah itu Serena pun benar benar pergi meninggalkan ruangan perpustakaan tersebut

"Haha, interesting" Ratara menyeringai sambil menyilangkan kedua kakinya

__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Monika dan Raki tampak sudah selesai melaksanakan piket kelasnya dan sedang mencari-cari keberadaan Serena yang tiba-tiba menghilang

"Haw eh, ini si Serena kemana sih? Katanya tadi nunggu di bawah, tapi kok ini nggak ada" Ujar Raki yang nampak kebingungan

"Ya kau pikir aku tahu, dikira cenayang kali aku ini. Tapi udah aku coba telfon si Serena, berdering tapi gak di angkat" Jawab Monika

"Di culik babi ngepet kali kawan kau satu itu" Ujarnya Raki

"Heh mulut! Kupelintir juga ya lama lama!" Ujar Monika

Loving you, in silent. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang