08.Ian dan Ella

21 5 7
                                    


HAPPY READING ✔️

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 namun Arxella masih terjaga, ntahlah malam ini ia tak begitu mengantuk akhirnya ia pergi ke ruang perpustakaan miliknya, itu adalah perpustakaan pribadi milik Arxella ayahnya memberikan hadiah tersebut pada saat umur Arxella masih 12tahun ayahnya itu tau jikalau anaknya sangat menyukai buku-buku, ya bukan buku pelajaran tapi buku novel atau komik ia sangat menyukainya sejak ayahnya menceritakan salah satu novel disana dan sampai sekarang ia sangat menyukainya bahkan Arxella mempunyai koleksi lengkap disana.

Sekarang Arxella sedang berjalan ditangga untuk menuju perpustakaan tersebut yang ada dilantai 3. Sesampainya di perpustakaan ia langsung memutar knop pintu tersebut dan membukanya ia melihat-lihat tempat itu karena sudah lama ia tak mengunjungi ruangan tersebut. Arxella sedang memilih buku-buku yang akan dibaca setelah dirasa cukup ia meletakan buku-buku itu di balkon disana sudah ada kursi dan meja khusus untuk membaca buku.

Arxella duduk disana dengan memakai kaos putih dan didominasi kardigan kesayangannya dan celana pendek itu dengan rambut berwarna light ash blue yang tergerai, siapa saja yang melihat pasti akan terpukau karena rambutnya itu yang terlihat bersinar karena terkena cahaya rembulan.

"Ternyata nasib kita sama ya"gumamnya ia merasa kasihan dengan wanita yang ada di cerita tersebut wanita itu sama-sama memiliki nasib seperti Arxella namun bedanya dia masih memiliki seorang kakak yang selalu memihaknya dan selalu memberikan kasih sayang seperti mamanya sendiri, sedangkan Arxella? dia sendiri dirumah yang sangat besar ini yang sangat mewah ini ia tak bahagia ayahnya yang selalu sibuk dengan kerjaannya dan mamanya itu selalu menuntutnya untuk bisa ini itu mamanya itu sangat perfeksionis, sungguh betapa mengenaskan nasibnya ini.

Tak terasa cairan putih sudah membasahi buku yang sedang ia baca, sekarang Arxella menangis dia merasa kesepian tak pernah ada yang memperdulikan sungguh ia sangat kesepian benar-benar kesepian.

"Hiksss...kenapa ini harus terjadi sama El, hikss...El capek El ingin istirahat sebentar aja biarkan El bahagia untuk sesaat...hiks...hikss...El ingin merasakan rasanya kasih sayang orang tua apa itu susah, apa salah El sehingga ini semua terjadi sama El"ia meringkuk menangis dibawah cahaya rembulan sampai ia tak tersadar seseorang menelfonnya sedari tadi.

🍀🍀🍀

"Tck...kenapa gak diangkat sih dia katanya main game bareng" Vianna sedari tadi menelfon Arxella namun yang di telfon itu tidak mengangkatnya sedari tadi sampai ke 7kalinya akhirnya Arxella mengangkat telfon tersebut.

"Nahh akhirnya dijawab juga, jadi gak katanya mau mabar?"tanya Vianna

"..."

"Kenapa diem jadi gak kalo gak gue mau main sendiri" -Vianna

"Keknya gak jadi hari ini Vi gue udah ngantuk"

"Lo nangis kenapa? ada masalah?"tanya Vianna, Viana itu peka dia tau jika Arxella sedang menangis sekarang dengar suaranya saja ia sudah tau.

Arxella yang ditanya sontak kaget dan langsung membekap mulutnya agar tidak terlihat seperti baru saja menangis."G-gue gak kenapa-kenapa tadi lagi baca novel sedih terus malah nangis" jawab Arxella tentu saja itu semua bohong tidak mungkin dia memberitahu Vianna, dia gak mau menjadi beban bagi temannya apalagi Vianna dia gak mau, mengingat bahwa kehidupannya juga jauh lebih buruk darinya.

"Boong banget keliatan tuh" -Vianna

"Gak percaya yaudah kan gue udah jawab gue gak kenapa-kenapa abis baca novel, lo sendiri lagi apa?"ucap Arxella mengalihkan topik.

"Mau ngajak lo main ehh malah katanya ngantuk yaudah gue solo" -Vianna

"Ahahah sorry Ian ehehe" -Arxella

"Apa Ian? kenapa manggil gue gitu?"tanya Vianna bingung sebab sedari kemarin dia selalu dipanggil Ian oleh Arxella

"Kenapa? gak boleh?, kan yang lain manggil lo Via nah gue boleh dong manggil lo Ian khusus gue" -Arxella

degg

Vianna yang mendengar itu sontak menutup mulutnya, sial gemes banget sih arkhh. Batin Vianna.

Vianna menetralkan nafasnya. "Ya boleh sih okeh lah oke Ella"

"H-hah? apa E-Ella? why? kok Ella" tanya Arxella bingung mendengar Vianna memanggilnya dengan sebutan Ella, ayolah yang benar saja Ella? arkhh gak ada yang manggil Arxella dengan sebutan itu woii. Batin Arxella.

"Iya lo manggil gue Ian jadi gue manggil lo Ella, impas kan?" -Vianna.

"Oke oke iya impas yaudah gue mau tidur yaa udah ngantuk gue" -Arxella, jujur dia sudah mengantuk jam sudah menunjukkan pukul 23.59 dan sebentar akan memasuki tengah malam besok juga akan berangkat sekolah takutnya ia akan terlambat.

"Hmm yaudah sono tidur"ucap Vianna singkat. "Lo gak tidur? gausah gadang bego besok sekolah kesiangan mampus lo" . "Iya nanti nyelesain ini dulu gue lagi main dirank masalahnya" ya sedari tadi Vianna itu sedang bermain game di handphone satunya khusus game.

"Yaudah awas lo sampe gadang" -Arxella dan hanya dijawabi deheman oleh Vianna. "Yaudah gue matiin good night Ian"ucapnya lalu mematikan telfonnya.

"Ian dan Ella ahaha"

🍀🍀🍀

Sekarang Arxella sedang membereskan buku-buku yang berserakan diatas meja lalu mengembalikan buku-buku tersebut ketempat semula Arxella pun menutup pintu tersebut dan berjalan menuju tangga namun saat berjalan tiba-tiba saja ia limbung kepalanya sakit dan telinganya mulai berdengung kembali.

Ngingg

"Arkhh sialan"umpat Arxella ia memegangi kepalanya yang serasa mau pecah, dan setetes darah segar mengalir di hidung Arxella. Tunggu dia mimisan?.

Arxella buru-buru pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya, tunggu kenapa tidak dikamar mandi lantai 3 yang sekarang ia sedang disana kenapa malah ke kamarnya yah karena ruangan dilantai 3 itu semuanya dikunci dan kamar orang tuanya itu ada dilantai 2 sama seperti Arxella.

Setelah sampai di kamar mandi ia langsung mengambil tisu dan membersihkan darah yang masih senantiasa mengalir disana. "Tckk, kok gak berhenti sihh"Arxella masih saja membersihkan mimisannya itu sudah ke 8 tisu namun mimisannya itu tak kunjung berhenti. Beberapa menit berlalu akhirnya mimisannya berhenti.

Arxella sekarang sedang duduk ditepi kasurnya ia sedari tadi memegangi kepalanya yang sangat sakit.

"Ssshhh kenapa sakit banget, perasaan gue udah minum obatnya deh apa kurang"ucapnya lalu ia membuka laci yang ada disamping tempat tidurnya disana ia mengambil botol kecil yang didalamnya terdapat pil obat berwarna putih, lalu ia mengambil 2butir obat tersebut dan langsung menelannya bersamaan dengan air putih. Dan sekarang ia bersiap untuk tidur.

...

'Ella'

'Tidak, t-tidak'

'T-tolong a-aku'

'Ellaaaaa'

'Kak V-Va...

'Tidakkkk'

"TIDAKKKKKK....astaghfirullah hah ha, kenapa gue mimpi itu lagi"gumam Arxella ia lalu mengambil air minum diatas nakas dan meminumnya sampai habis. Suara nafas Arxella tak teratur ini sudah ke 3 kalinya ia bermimpi aneh, siapa dia siapa perempuan yang ada dimimpinya kenapa ia terlihat tidak familiar, saat Arxella melihat handphonenya ternyata masih jam 2.00 akhirnya ia melanjutkan tidurnya kembali.

"Kira-kira siapa dia, kenapa dia manggil gue Ella?, kenapa nama panggilannya sama seperti yang Ian kasih?"

End

ARXELLA✯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang