Kaylea pun menuju bangku taman yang berada di seberangnya, Lalu beranjak menuju tempat Kavin berada.
"Kavin.."
Kavin mendongak keatas, melihat sumber suara yang ia dengar. "Lo ngapain di sini?" tanya Kavin.
"Ya pengen di sini aja, emang gak boleh?" jawab Kaylea dengan wajah tengilnya.
Sedangkan Kavin hanya diam dan menganggap tidak ada yang bicara. Karena kesal, Kaylea duduk di samping Kavin dengan kekuatan yang lebih, sehingga kursi itu goyang membuat Kavin yang awalnya bengong menjadi terkejut.
"Woy! lo ngapain sih!?"
"Lagian lo, gua ngomong di anggurin kayak gaada orang aja!,"
"Emangnya, gua harus jawab apa?"
"Iya kek, tawarin duduk kek,"
"Ribet." Singkat padat dan jelas yang diucapkan Kavin, membuat Kaylea semakin jengkel dengannya.
"LOOO! (Huh, Kaylea sabar lo kan kesini tujuannya mau minta maaf sama dia)" batin Kaylea.
"Apa?"
"Hehe enggak jadi, gua cuma minta maaf sama lo soal yang tadi, gua gak bermaksud nyinggung perasaan lo kok.."
"Hm"
"Jadi di maafin gak?"
"Iya, di maafin"
Karena senang, Kaylea reflek memeluk Kavin dengan erat. "Awww Kavin baik deh makasih yaaa!."
"J-jantung gua?" batin Kavin.
"Kok jantung lo cepat banget berdegupnya? lo sakit Vin?" tanya Kaylea.
"H-hah? engga kok"
"Kirain kenapaaa, eh main ayunan yok disana, lo ayunin gua yaa," ujar Kaylea.
***
Kaylea menarik Kavin untuk berlari menuju ayunan tersebut. Duduklah Kaylea di ayunan berwarna pink dengan tali berwarna coklat.
"Ayok ayunin gua Vin!," titah Kaylea.
"Males"
"Ayolah Vin, nanti gua kasi sesuatu dehh!"
"Gak"
"Ah Kavin mah, gua nangis nih,"
"Iya iya, gausah nangis kek Bocil, suara lo jelek," ujar Kavin.
"Ih engga ya!"
"Bawel lo, gak gua ayunin nih," ujar Kavin mengancam.
"Iya gua diem."
Kavin pun mulai mengayun ayunan itu. Terlihat wajah indah Kaylea yang berseri kegirangan.
Entah perasaan dari mana, bibir Kavin pun ikut terangkat keatas, melihat wajah Kaylea yang sangat indah dan sangat tenang jika di lihat.
"Kenapa lo ngeliatin gua kaya gitu Vin?" ujar Kaylea.
"Gak kenapa - napa, lagian gua liatin pemandangannya bukan lo," bohong Kavin.
"Oh gitu, yaudah lanjutin dorongnya!! lebih kenceng yaa hehe," ujar Kaylea.
"Lo gak malu, lo kan detektif yang sangar, masa suka main ayunan?" tanya Kavin.
"Healing dulu sebelum pusing," ujar Kaylea.
"Tetap aja nanti ujung - ujungnya pusing," ketus Kavin.
"Healing itu penting, untuk melegakan pikiran dan menenangkan pikiran, biar gak terlalu jadi beban banget," nasehat Kaylea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Case At School
Teen FictionDETECTIVE CASE AT SCHOOL. Sebuah kelompok yang berisi beberapa orang detektif. Misi yang berasal dari beberapa sekolah tertentu yang memiliki sebuah kejadian tidak masuk akal. ***** Kelompok ini berisi dari tiga orang laki-laki dan tiga orang peremp...