Kini mereka sedang berada pada jam pelajaran kedua. Dimana hari ini mempelajari bahasa Inggris dan diajar oleh guru laki-laki yang bernama pak Azhar.
Awalnya semua baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat seorang murid yang bernama Angel membanting botol minum nya sendiri, sambil berteriak. "TOLONG JANGAN GANGGU GUA! GUA CAPEK!" teriaknya menggema dalam kelas.
Seketika semuanya ikut berteriak kaget. Sedangkan Angel hanya di tatap dengan tatapan marah oleh pak Azhar. Seketika Angel langsung terdiam saat menatap mata Pak Azhar.
Gralind menatap Pak Azhar dan Angel aneh. Ya, tentu saja aneh. Mana mungkin seorang murid yang sedang belajar tiba-tiba berteriak dan melempar barang miliknya seraya berteriak kencang.
Itu sangat aneh.
Gralind pun hanya terdiam, mencerna apa yang ia lihat. Begitupun dengan Serly dan Dallie. Mereka saling menatap kebingungan terhadap apa yang mereka lihat.
i hening, bahkan murid di sana terlihat menatap ke depan dengan pikiran yang kosong.
Gralind faham. Ini kuncinya. Ia terus menghadap kebawah dan tidak berani menatap Pak Azhar. Gralind perlahan mengambil handphone nya dan mengirim pesan ke teman-temannya sekarang.
CrazyGirl.
Anda
Jangan tatap mata
pak Azhar.Diva.
Kenapa emangnya kak?Anne.
Why?Anda.
Lo pada gak mau kena
hipnotis kan? nurut
sama gua.Diva.
Iya, tenang gua nundukAnne.
Gua pura-pura nulisAnda.
Ya, bagusKring!.
Satu jam telah berlalu. Ini adalah jam pulang mereka. Tapi anehnya dari seluruh murid belum ada yang bergerak. Namun saat Pak Azhar menepuk tangannya.Mereka langsung bergerak dan berlagak tidak terjadi apa-apa. Sungguh ini di luar kendali Gralind, Serly, dan Dallie. Mereka tidak mengerti, apakah tadi semua murid di hipnotis? ah sudahlah mereka sangat bingung.
Murid pun keluar dari kelas, dengan mimik muka yang ceria. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada mereka. Sekarang di pikiran Gralind penuh dengan pertanyaan. Gralind terlalu memikirkan itu semua.
"Kak, Gausah di pikirin. Nanti kita pecahkan sama-sama di markas," bisik Serly.
"Iya lind, nanti kita pecahkan sama-sama, gausah di pusingin," tekan Dallie.
"Iya, gua terlalu fokus terhadap kejadian tadi. Itu benar-benar di luar kendali gua," ujar Gralind.
"Yaudah, gausah di pikirin. Nanti lo sakit dan melamun terus. Mendingan sekarang kita pulang ganti baju, habis itu main ke taman," bohong Serly soal ke taman, padahal ke markas. Gralind dan Dallie yang mengerti langsung mengangguk.
***
Kini mereka sudah berada di markas, dan tentunya bersama tiga pria yang sentiasa menemani dan menjaga mereka.
"Apa keanehan yang kalian dapat?" tanya Daniswara.
"Kak alin aja deh yang jelasin," ujar Serly.
"Oke. Tadi pas lagi belajar bahasa inggris, ada keanehan. Awalnya kelas tenang adem ayem, tapi tiba-tiba teman sekelas gua yang namanya angel ngelempar botol sambil teriak TOLONG JANGAN GANGGU GUA! GUA CAPEK reflek yang lain nengok ke angel sama pak Azhar dong."
"Pas gua ngeliat ke arah pak Azhar, di situ gua ngeliat pak Azhar lagi natap Angel dengan tatapan yang marah gitu. Gua cuma kelihatan dari samping begitupun Serly dan Dallie. Tapi semua yang di kelas natap pak Azhar yang benar-benar natap, habis itu kelas benar-benar hening gaada suara, bahkan teman-teman gua malah bengong kayak pikirannya kosong gitu."
"Tapi pas mau pulang tiba-tiba Pak Azhar tepuk tangan habis itu semuanya langsung kembali lagi, dan semuanya kaya gaada apa-apa, aneh banget," jelas Gralind panjang lebar.
"Ini aneh banget, apalagi angel kan? angel terkenal cewek yang manis, semangat dan ramah banget, kenapa tiba-tiba jadi begini?" ujar Khadafy.
"Gua bukan curiga sama angel, tapi sama sekolahnya, iya gasi? masa secepat itu mereka berubah sifat?" ujar Peto.
"Iya juga ya? kok gua gak kepikiran?" bingung Dallie.
"Apa mungkin sekolah ini ada menggunakan sesuatu gitu?" usul Khadafy.
"Yang jelas, sekolah itu melakukan sesuatu," tegas Daniswara.
"Dari mana lo tau?!" kaget Serly.
"Lo lupa gua siapa?" dingin Daniswara.
"Yaa iya tau lo hacker," ujar Serly.
"Kita harus mengusut lebih dalam, ingat banyaklah bergaul. Biar kita dapat informasi yang lebih baik dari pada ini. Tidak boleh sampai membuat orang curiga," ujar Gralind.
"Gua setuju sama Gralind," ujar Daniswara.
"Apa yang akan kita lakukan besok? apa kayak hari ini? atau gimana?" ujar Dallie.
"Menurut gua, besok kita harus lebih memperbanyak teman. Biar lebih banyak informasi yakan?" pendapat Peto.
"Iya. Tapi ingat, pintar milih teman jangan yang asal-asalan. Takut dia kasih informasi yang tidak berguna + berbohong," ujar Daniswara.
"Disini cuma Peto doang yang beda kelas sama kita, Peto lo harus lebih banyak bergaul. Gua bisa liat lo kalau lo emang introvert, tapi usahakan lo agak sedikit frienly ya, biar orang gampang berteman sama lo," ujar Gralind.
"Iya gua usahain Gral," jawab Peto.
"Gua harap tidak ada yang mengecewakan kali ini, ingat usaha tidak akan mengkhianati hasil," ujar Khadafy.
"Gua setuju sama Dafy, gua harap semuanya serius kali ini. Ya meskipun sebenarnya yang paling gajelas di sini tu gua, tapi semoga kalian ngerti deh hehe," ujar Serly.
"Gua percaya kali ini kita berhasil. Kejahatan akan kalah dengan semua kebaikan dan kejujuran. Kita juga harus rajin ibadah. Jangan ada yang lupa sama ibadah," ujar Dallie.
"Satu lagi dari gua, gua gamau sampai ada yang ketahuan pacaran di sini. Pacaran itu zina, gua gasuka. Tapi kalau kalian sekedar mengagumi itu gapapa, asal kalian tau batasan. Pacaran Zina dan tidak di perbolehkan. Kalau sampai ada yang pacaran langsung gua kick dari kelompok ini," tegas Daniswara.
"Doain aja, semoga kita gaada yang berani kayak gitu," ujar Gralind.
"Kalau emang ada yang saling suka dan gak bisa nahan pengen pacaran. Gua saranin langsung nikah, biar dosa kalian tidak menyebar ke kita dan teman-teman kalian yang lain," tambah Daniswara.
"Pokoknya kalau emang niat masuk sini, rules harus di patuhi. Kalau engga tanpa pikir panjang langsung gua kick kalian,"
"Gua engga nerima alasan apapun jika sudah ada yang ketahuan. Lo gampang ketahuan karena lo tahu gua siapa? gua gampang lacak kalian,"
"Gua baru rela berbicara panjang soal ini, kalau sampai ada yang melanggar sama saja dia tidak menghargai gua. Awas kalian," jelas Daniswara.
"Sudah selesai di sini? mama gua udah suruh pulang," ujar Peto.
"Sepertinya sudah," ujar Gralind.
"Kalian boleh pulang sekarang, kalau ada yang mau nginep boleh. Gua juga Masih mau ke markas geng gua," ujar Daniswara.
"Oke baiklah, kita pamit. Assalamualaikum," ujar mereka.
"Waalaikumsalam,"
"Kalau lo masih ada, lo pasti bakal bantu gua Zero,"
To Be Continued.
-22mei24-
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Case At School
Teen FictionDETECTIVE CASE AT SCHOOL. Sebuah kelompok yang berisi beberapa orang detektif. Misi yang berasal dari beberapa sekolah tertentu yang memiliki sebuah kejadian tidak masuk akal. ***** Kelompok ini berisi dari tiga orang laki-laki dan tiga orang peremp...