Silau lampu sorot dari dental chair yang pertama kali menjadi pemandangan ketika Riki membuka mata.
"Pah, kayaknya dia udah sadar deh.."
"Iya kayaknya mah."
Samar-samar terdengar percakapan kedua orang paruh baya di sekitar Riki.
Perlahan tapi pasti Riki membuka matanya lebih lebar lagi. Kemudian mendapati dirinya tengah dibaringkan di sebuah dental chair dengan mulut terpasang mouth gate retractor sehingga memperlihatkan deretan giginya yang rapih sedang terbuka lebar.
Kini Riki sadar kedua tangannya sedang di tahan dengan seorang wanita paruh baya, sedangkan seorang pria paruh baya yang mengenakan masker dan sarung tangan mengacungkan sebuah alat tajam yang berbunyi aneh kepada Riki.
"Jadi dia ini orangnya?" Ucap wanita paruh baya.
"Tahan dia mah. Jangan berontak, ini gak sakit kok." Ucap pria paruh baya dengan seringaiannya. Kemudian disusul dengan tawa jahat dari keduanya.
Riki panik, memberontak sekuat tenaga dengan menggerak-gerakkan tubuhnya yang sedang ditahan. Sepertinya Riki sedang di sekap. Padahal beberapa waktu yang lalu, dirinya masih tersetrum di hadapan Danielle. Riki berteriak dengan posisi mulut yang tertahan oleh alat.
.
.
."Mah, pah, udah lah main-mainnya. Meat pie nya udah siap." Sahut Danielle yang tiba-tiba menongolkan diri dari ambang pintu.
Drama ketiga orang itupun terhenti, dengan Riki yang kebingungan dengan kondisi apakah ini.
"Sebentar lagi nak, papah belum selesai bersihin karang gigi pacarmu." Ucap pria paruh baya di hadapan Riki sembari membuka sedikit maskernya.
"Dia bukan pacarku!" Teriak Danielle tidak terima. Kemudian terdengar sahutan kedua orang paruh baya itu menggoda Danielle bersamaan, "Ciyeee". Danielle pergi dengan merotasikan bola matanya.
Beberapa menit kemudian Riki sudah digiring untuk duduk di meja makan keluarga Marsh.
"Riki, ini papah mamah gue. Maafin kelakuan papah sama mamah gue tadi. Mereka emang gitu." Ucap Danielle sembari meletakkan meat pie hangat ke piring Riki.
Riki menanggapi dengan tersenyum kikuk. Kedua orang tua Danielle tersenyum ke arahnya. "Em, iya gapapa Dani. Salah gue juga tiba-tiba bertamu malem-malem." Ucap Riki menanggapi.
"Eh gapapa loh, kami seneng akhirnya Danielle punya temen. Baru pertama kali ini Dani bawa temen ke rumah. Kamu santai aja ya disini nak, anggep aja rumah sendiri." Ujar mama Danielle ramah.
"Jadi kamu ya yang tahu rahasia kekuatan Dani?" Ucap papa Marsh.
"I-iya om.." Jawab Riki gugup.
"Yasudah gapapa, mau gimana lagi. Dani bilang kamu bisa jaga rahasia, om percaya kamu anak baik kok. Sering-sering main kesini, om minta tolong jaga Dani ya." Ucap papa Danielle.
Riki sedikit tertegun dengan penjelasan papa Danielle. Kemudian menatap Danielle yang sedang sibuk menyantap meat pie disampingnya.
Danielle balik menatapnya kemudian melayangkan pandangan galak. "Kenapa?, sana makan meat pie nya keburu dingin." Ujar Danielle. Riki kemudian makan malam bersama keluarga Danielle dengan mengobrol ringan bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Danielle Who?
Fantasy⚠️ disclaimer ⚠️ original story by Chayanop Boonprakob diangkat dari kisah May Who? (2015) cerita asli bukan milik author, ini hanya bentuk remake dari cerita asli. "gue si murid level terbawah dipertemukan dengan cewe unik. dia ini sebenernya siapa...