⚡Imajinasi Keramat

59 9 4
                                    

Saat itu di panas teriknya matahari, aku sedang bermain bola dilapangan.

Sibuk mengoper bola berlari kesana kemari, dan tanpa sadar bola itu melayang dan berhenti di kursi penonton.

Tepat di kaki bidadari SMA ini, Eunchae-chan.

Eunchae-chan, si ketua pemandu sorak tim emas, yaitu tim gabungan kelas 12 A dan 12 B adalah gadis yang kusukai sejak kelas 10. Dia cantik dan ceria, belum lagi senyumnya yang manis itu dan kebaikan hatinya yang tak pandang bulu.

Eunchae-chan yang sedang berlatih bersama tim pemandu sorak emasnya kemudian terkejut dengan bola yang menyentuh kakinya.

Eunchae-chan mengedarkan pandangannya, mencari siapa orang yang mengoperi bola ke arahnya.

Dan ketemu, beberapa meter di depannya, ada aku yang sedang berdiri menatapnya.

"Hei, ini bolamu?" Sapanya dengan suara lemah lembutnya.

Kemudian dengan percaya diri aku menjawab, " Ya. Itu bolaku."

Eunchae-chan tersenyum ke arahku, dia imut sekali.

"Kalau begitu akan ku oper, Riki-kun tangkap ya." Sahut Eunchae-chan.

Selanjutnya dengan bersemangat Eunchae-chan menendang bola itu ke arahku tanpa memikirkan dirinya yang sedang menggunakan rok.

Sepertinya angin pun bekerjasama kali ini, rok Eunchae-chan berkibar dan terbuka ke arahku yang berada beberapa meter di depannya.

Aku melihatnya dengan jelas.

Bola itu menampar wajahku, tapi kurasa yang membuatku mimisan bukanlah bola itu, melainkan Eunchae-chan.

Aku tak bisa berkata-kata, membeku menatap pemandangan tadi.

Eunchae-chan langsung spontan menutup roknya sambil sedikit berteriak malu.

Dengan wajah memerahnya, Eunchae-chan tersipu sambil berkata, "A-apa Riki-kun melihatnya?"

Langsung saja kusahuti dengan acungan jempolku, "Ya, polkadot. Tapi tidak masalah.." sahutku yang membuat Eunchae-chan makin tersipu.

"E-eum ba-bagaimana menurutmu?.." aku bingung karena Eunchae-chan malah bertanya padaku tentang ini. Tentu saja tidak masalah bagiku, sejujurnya aku senang-senang saja.

"Itu.. imut kok. Aku suka." Sahutku dengan keren.

Kulihat wajah Eunchae-chan sudah merah padam dan itu imut sekali. Eunchae-chan kawaii.

Pernyataan Eunchae-chan selanjutnya membuatku gugup dan bingung disaat bersamaan.

"Anu-- kalau Riki-kun suka, kamu boleh memilikinya kok.." kata Eunchae-chan yang membuatku terkejut.

Selanjutnya Eunchae-chan membuka celana dalamnya perlahan dan memberikannya padaku.

Jantungku berdetak sangat kencang dan gugup setengah mati.

Aku tersenyum seperti orang gila karenanya.

Dengan malu kuulurkan tanganku untuk menerima pemberian celana dalam imut motif polkadot Eunchae-chan yang dia berikan padaku.

Eunchae-chan, aku sungguh menyukaimu.

.
.
.
.
.

Itulah sekilas isi dari buku keramat buatan Riki yang bikin dia kena masalah.

Ingat, itu hanya sekilas chapter yang tersebar, dari banyaknya chapter yang dia buat. Bersyukurlah Riki dirimu masih beruntung karena hanya chapter itu yang tersebar.

"Gini kok di bilang bukan bokep, termasuk bokep dikit kontennya anying! Alah sia mah kumaha!" Ujar Asahi.

"Terus gimana gue malu oy." Sahut Riki.

"Ya udah terlanjur wibu, mending lu kumpulin dulu dah semua itu selebaran komik lu sebelum makin tersebar luas lagi. Denger-denger sampe Bu Ani pun udah baca komik lu." Saran Asahi.

"Bangsat lah, sial banget gue hari ini." Umpat Riki.

And...

To be continue

Episode ini emang pendek ya, khusus buat nyeritain sekilas isi buku keramat Riki yang kesebar aja. So keep waiting for the next episode guys! Love ya!

Danielle Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang