⚡Blue Mood

19 7 7
                                    

Berbekal senter, Riki berdiri di depan pintu kamar Danielle. Mencoba membujuk gadis yang sedang dalam blue mood itu.

"Danielle...?" Panggil Riki.

Danielle masih sesenggukan didalam sana.

"Pergi! Ngapain lo kesini!" Teriak Danielle dari dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi! Ngapain lo kesini!" Teriak Danielle dari dalam kamarnya.

Riki menghela napas panjang sebelum akhirnya berucap kembali, "Tenangin diri lo dulu, gue bakal tunggu disini. Orang tua lo cemas. Kita ngobrol setelah lo tenang..."

"Gaperlu! Sana pergi! Gue gabakal keluar juga!" Balas Danielle tak bersahabat. Suaranya nampak sesenggukan. Pasti Danielle belum berhenti menangis sejak tadi.

"Gak masalah.. gue bakal tunggu sampe lo mau keluar." Riki masih mencoba membujuk.

"Pergi!!!" Balas Danielle final.

Riki benar-benar bingung saat ini. Gadis itu keras kepala, persis seperti yang dikatakan Papa Marsh.

Riki memutar otak, mencoba mencari cara supaya gadis itu tak berkelanjutan mengurung diri seperti itu. Ia butuh makan, butuh menatap wajah kedua orang tuanya, dan lagi Riki butuh memastikan sesuatu dengannya.

Cowok bermarga Nishimura itu mengobrak-abrik kotak pensilnya, membuka lembaran buku dengan terburu-buru.

Riki mengerjakan sesuatu dengan tangannya secara terburu-buru, menggoreskan sesuatu di kertas.

Jika Danielle menolak mendengarkannya, mungkin Danielle akan membaca komiknya.

Act over word. Terkadang sesuatu yang tak dapat tersampaikan oleh kata-kata, bukankah bisa disampaikan dengan tindakan langsung? Jadi Riki berpikir untuk membujuk gadis seumurannya itu melalui gambarannya.

(*Context : mulai dari sini, kata-kata yang digarismiring berarti sesuatu yang tertulis di komik Riki/penjelasan gambaran Riki)

Sebuah kertas menyelinap di sela-sela kolong pintu kamar Danielle.

Danielle dengan egonya enggan mengambil kertas yang pastinya diselipkan oleh Riki itu.

Tapi lain hal, rupanya sifat penasarannya lebih mendorong reflek raganya untuk mengambil kertas itu.

Suatu hari, ada seorang gadis yang memiliki kekuatan unik. Gadis ini normal seperti gadis lainnya, dia bahkan memiliki sosok yang ia sukai. Letak perbedaannya hanyalah gadis ini punya sesuatu yang spesial. Hanya saja.... - jika penasaran tolong jangan tutup kolong pintumu dan nantikan kertas selanjutnya.

Danielle Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang