Mafia | Hoonsuk
By : @.ournazleaa☆
☆
☆
Suara dobrakan pintu yang berasal dari belakang Jihoon membuat semua rencana yang tadi sedang di pikirkannya itu buyar seketika. Tanpa Jihoon balikkan tubuhnya pun Jihoon sudah tau siapa yang datang, jadi dia memilih untuk menatap arloji mahalnya dan mendesah kecewa.
"Ah, padahal jika kau telat satu menit saja semua rencana yang sedang aku pikirkan barusan pasti akan terlaksana." Gumam Jihoon lalu tertawa sarkas, "Rupanya hari ini kau sedang beruntung Lee."
"Tuan Park, apa yang anda butuhkan hingga jauh-jauh kemari? Seharusnya kau tinggal menghubungi aku saja, tidak usah repot-repot begini."
Bibir Jihoon terangkat membentu sebuah senyuman, "Apa jika aku menghubungimu kau akan langsung membantuku?"
"Tentu saja aku akan segera membantumu jika kau mengatakannya kepadaku." Katanya yang langsung menjawab pertanyaan Jihoon.
Tapi itu malah membuat Jihoon terkekeh, "Bagaimana mungkin kau akan segera membantuku padahal kau tidak mengenaliku sama sekali? Pasti kau takut orang gila ini mengganggumu, Lee. Jadi kau langsung menghapus nomer ku ketika kau sudah mendapatkan apa yang kamu mau." Ucap Jihoon yang langsung membuat orang yang menjadi lawan bicaranya memasang wajah takut.
"Tuan Park tolong maafkan aku, aku mengganti ponselku jadi semua nomer orang-orang dan kolegaku terhapus."
"Apa kau tidak tau fitur pencadangan? Ah lupakan, kau memang sudah tua." Ucap Jihoon yang tidak mendapatkan perlawanan sedikitpun dari Tuan Lee.
"Ngomong-ngomong kau punya ruangan yang bagus Lee." Puji Jihoon yang masih saja melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
Seluruh pemandangan indah yang ada di kota Seoul langsung terlihat dari ruangan ini, jendela besar di lantai paling atas sebuah gedung sudah pasti mempunyai pemandangan yang patut diacungi jempol.
"Tapi kau bahkan tidak bisa menyediakan satu kamar kosong saja untuk pasienmu. Aku lupa dengan fakta bahwa kau sangat egois Lee, pasti kau tidak akan bisa berpikir dan mengerti apa yang aku maksud sekarang." Sambung Jihoon lagi sambil membalikkan tubuhnya.
"Apa kau tidak puas dengan pelayanan rumah sakit kami?"
"Aku selalu puas dengan pelayanan rumah sakit ini, karena aku memiliki uang. Tapi bagaimana dengan orang di luar sana yang memerlukan bantuan tapi tidak memiliki uang atau jaminan kesehatan? Tentu saja rumah sakitmu akan langsung menendangnya keluar tanpa berpikir dua kali bahwa ada satu nyawa yang sedang berusaha bertahan hidup."
Jihoon berjalan mendekati Tuan Lee lalu berkata, "Saat ini di kamar kelas tiga ada seorang anak laki-laki yang semua perawatan ibunya telah dicabut karena dia selalu telat membayar, jika kau tidak berhasil membuatnya mendapatkan kembali semua perawatan yang ibunya butuhkan, kau akan segera melihat papan nama itu terguling." Katanya lalu melirik dengan tatapan tajam.
Tuan Lee langsung berlari ke arah tempat yang dimaksud oleh Jihoon setelah mendengarkan perkataannya, lari yang sama persis ketika dia datang kemari setelah di telepon oleh Jihoon tadi. Kini tuan Lee mengerti penyebab Jihoon menjadi seperti ini, pasti karena salah satu orang nya tidak bisa mendapatkan pelayanan yang puas.
"Siapa yang tadi mengeluarkan seorang pasien yang telat membayar biaya rumah sakit?" Tanya tuan Lee yang menyempatkan dirinya masu ke dalam ruangan tempat beristirahat para dokter, tapi belum sempat mendapat jawaban dia langsung berlari-lari menuju ruangan kelas tiga.
Dan benar saja, tuan Lee melihat bahwa di sana ada anak laki-laki yang sedang memohon pada staff rumah sakit untuk kembali merawat ibunya, jadi tanpa berkata apa-apa Tuan Lee langsung menghampiri anak itu dan meminta maaf.
"Maaf, tolong maafkan pelayanan rumah sakit kami yang buruk. Kami akan segera merawat ibumu kembali." Ucap tuan Lee dengan raut wajah yang masih ketakutan karena membayangkan bahwa karirnya akan dijungkir balikkan oleh Jihoon.
Ekspresi anak itu terlihat sangat terkejut bercampur bahagia, "Benarkah? Ibuku akan mendapatkan perawatannya kembali?"
"Tentu saja dan biaya nya akan ditanggung oleh rumah sakit." Balas tuan Lee lalu beralih pada staff yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua, "Ya! Cepat siapkan ruang untuknya, panggil juga Dokter untuk segera memeriksa keadaan pasien." Ucapnya yang langsung membuat para staff kalang kabut.
Anak itu seakan ditimpa durian runtuh ketika mendengar ucapan Tuan Lee, dia langsung berdiri dan membungkukkan badannya sampai sembilan puluh derajat di hadapan Tuan Lee sambil tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih.
"Jangan begitu, kau bisa membuat karir ku hancur jika Tuan Park melihatnya." Kata Tuan Lee.
Anak itu sebenarnya tidak mengerti dengan ucapan Tuan Lee, dia tidak melakukan apa-apa jadi mana mungkin dia bisa menghancurkan karir orang di hadapannya ini? Tapi masa bodoh, untuk sekarang dia hanya perlu fokus pada ibunya terlebih dahulu.
"Ibu bertahan lah, orang baik ini telah membantu kita, ibu akan segera mendapatkan kembali perawatan." Bisiknya sambil memeluk tubuh sang ibu yang tergeletak lemah di atas dinginnya lantai rumah sakit.
Dia sangat bahagia karena akhirnya dia bisa menemani sang ibu di rumah sakit selama dua puluh empat jam tanpa harus meninggalkannya untuk mencari uang.
"Ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanya Tuan Lee karena sejak tadi dia belum mengetahui nama anak itu.
"Ah, aku Hyunsuk, Choi Hyunsuk."
"Baiklah Hyunsuk, kau tidak usah khawatir tentang biaya rumah sakit nya lagi sekarang."
"Terima kasih."
Mafia | Hoonsuk
By : @.ournazleaa

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA ; HOONSUK
Fiksi Penggemar••••••••••••••• Park Jihoon adalah seorang bos dari perkumpulan Mafia bernama Los Galacticos yang dikenal paling sadis dan berpengaruh di wilayah Asia. Namun siapa sangka, Mafia yang banyak ditakuti oleh sebagian besar orang itu ternyata jatuh cinta...