Chapter 2

118 19 5
                                    

Lelaki bernama uchiha sasuke itu membawa wanita yang baru saja ia kenal kerumah nya, yah – jiwa nya sebagai abdi negara merasa iba tentang apa yang menimpa wanita cherry itu. Dengan sedikit di papah sakura memasuki sebuah apartement yang tidak terlalu besar yang di dominasi warna coklat susu dan vinly berwarna kayu hampir senada dengan dinding, terlihat sekali bahwa sasuke tinggal sendiri dengan sampah yang cukup berserakan di lantai dan atas meja, serta ada beberapa pakaian di sela – sela bangku yang di biarkan menumpuk. Sebuah apartement sederhana dengan dua kamar tidur yang sangat tidak rapih, sementara sasuke meletakan tas milik wanita itu sakura berjalan ke arah jendela, ia berniat membuka tirai yang ada yang tertutup rapat. Namun kain penutup sulit untuk dibuka seperti tersangkut di tambah debu yang langsung berterbangan membuat kedua mata sakura menyipit dengan tangan nya yang ia kibaskan karena hidung nya yang reflek gatal, "aku langsung tahu bahwa kau tinggal sendiri uchiha san"

"yah – aku terlalu sibuk untuk berada di rumah" jawabnya.

Sakura menghela nafas pelan, "bagaimana dengan sampah dan pakaian ini...?"

"haruno san aku adalah pekerja bukan ibu rumah tangga" jawabnya kembali atas pertanyaan sang wanita yang menyandarkan tubuh nya di dinding dekat jendela tadi sementara sasuke memasukan beberapa pakaian yang berserakan ke dalam plastik laundry yang biasa nya akan dia antar di akhir pekan.

"orang tua mu? aku tidak melihat mereka"

"mereka sudah tiada"

Sakura terdiam merasa tidak enak hati dengan pertanyaan nya yang tidak berhenti sejak tadi, ia hanya ingin membangun suasana tetapi seperti nya ia melewati batas.

"apakah tidak apa aku singgah di rumah mu untuk sementara? Bagaimana dengan kekasihmu? Apa dia tidak marah?" wanita itu berjalan menghampiri sasuke yang menatap nya atas pertanyaan nya lagi.

"aku tidak punya kekasih"

"melihat situasi ini aku bisa tahu" ucapan nya membuat sasuke memutar mata nya jengkel, ia tidak berpikir kalau wanita di hadapannya ini begitu banyak bicara.

Sakura membuka ikatan rambutnya lalu menyapu surai merah muda nya yang panjang itu ke belekang, dia membiarkan rambutnya tergerai menjuntai kebawah lurus dan cantik. Sejenak sasuke tidak berkedip menatap wajah cantik itu, ia berdehem pelan mengalihkan pandangan nya lalu berjalan menuju kamar yang ada di depan kamar utama nya. Ia membuka pintu lalu meletakan tas sakura di atas kasur, wanita itu membuntutinya di belakang, "hah – " sakura mendesah terkejut melihat kamar yang cukup besar dan sangat bagus dengan jendela kamar yang sangat aesthetic menunjukan rona senja yang sangat cantik.

"terimakasih sudah mengizinkanku untuk singgah uchiha san" sakura tersenyum dengan sedikit sendu menatap lelaki di hadapan nya, "karena kau sudah baik kepadaku, maka biarkan aku memberikan sentuhan wanita di rumah ini!" serunya membuat sasuke membalikan tubuh nya dengan senyum di bibirnya.

"terserah kau saja, aku akan memesan pizza dan cola"

Kedua mata sakura berbinar, "aku akan bersemangat!"

Sakura berakhir membereskan apartement lelaki yang mengizinkannya untuk singgah meskipun hanya semnetara sakura sudah sangat bersyukur lelaki yang juga berasal dari negara nya juga itu tidak membuatnya menjadi gelandangan di korea selatan ini. Sudah satu jam ia membersihkan apartement dari pintu masuk, ruang tamu, dapur, kamar mandi serta kedua kamar. Tentu nya sasuke tidak membiarkan wanita itu membersihkannya sendiri mengingat keadaannya baru saja membaik – yah ternyata membersihkan apartement sesekali bukanlah hal buruk jika bersama. Setelah semuanya selesai keduanya pun duudk di sofa ruang tamu yang sudah bersih dan wangi dengan sepotong pizza berukuran besar dan di masukan ke dalam mulut yang sudah tidak sabar ingin melahapnya. Tidak lupa dengan cola dingin yang menyegarkan kerongkongan usai lelah membersihkan seisi apartement

Broken MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang