Dalam keadaan memeluk sasuke wanita itu membawa lelaki yang tumbang di pelukannya ke kamar lalu menidurkannya – usai terpaksa menggantikan pakaian lelaki uchiha itu. Beberapa menit kemudian suigetsu datang bersama dengan seorang dokter, iya sakura terpaksa menghubungi rekan kerja sasuke itu karena khawatir dan ia terlalu takut membuat kontak umum dengan orang lain di Korea Selatan ini.
"dia baik – baik saja, hanya demam dan kelelahan" sakura menatap sang dokter yang merapihkan alat pemeriksaannya, helaan nafas keluar lega dari mulut sakura.
Wanita itu membungkukan tubuhnya, "terimakasih dokter"
"akan saya antar dok" suigetsu berbicara kepada sang dokter dan menepuk bahu sakura pelan,"tolong jaga sasuke, kabari aku jika ada hal lain yang tidak bisa kau lakukan dan juga jika dia sudah siuman" sakura mengangguk pelan.
Ia terjaga semalaman ini, sekarang ia dengan setia duduk di pinggiran kasur dan memperhatikan sasuke setiap menitnya. Tangannya terulur mengambil kompresan dari dahi sasuke, "sudah dingin..." dengan cepat ia mengambil mangkuk untuk kompresnya lalu bergegas keluar kamar untuk ke dapur kembali menghangatkan air. Waktu menunjukan pukul dua malam, ia sedikit mengambil minum karena krongkongannya terasa kering.
Trrkk.
Mendengar suara tersebut sakura reflek menoleh ke pintu ruangan penyimpanan sasuke, dengan susah payah sakura menelan air di kerongkongan nya. Pikirannya mulai tidak fokus, suara itu masih kembali. Ia berusaha menetralisir dirinya sendiri dengan mengganti air kompresan, matanya menajam melihat ketel yang sedang memasak air di dalamnya, seakan berharap dengan cepat ketel tersebut berbunyi agar ia bisa kembali ke kamar.
Hhh...tttrrk
"hah – " tubuh sakura berjengit kaget dan meremas kain kompresan yang ia pegang, matanya tertuju pada kaca kecil di samping pintu ruangan penyimpanan tersebut. Seluruh tubuhnya bergetar, bola matanya mulai bergerak tidak nyaman. "sakura..." suara itu muncul seperti angin yang lewat dengan halus, ya sehalus sutra dan ringan. Sakura menggelegkan kepalanya dengan cepat usai suara ketel berbunyi, dengan cepat ia menuangkan air panas itu ke mangkuk kompres dan berlari kecil memasuki kamar. Jantungnya berdebar sangat kuat, nafasnya terasa tercekik. Ia kembali ke samping sasuke setelah sedikit tenang dan mengompres lelaki tersebut kembali.
"sakura..." nafasnya seakan tersendat kembali, sakura yang ketakutan menidurkan tubuhnya di samping sasuke dan memeluknya erat sambil memejamkan matanya, berakhir ia ikut tertidur setelahnya.
Pagi harinya sakura terbangun merasakan nafasnya yang sedikit sesak, ketika membuka matanya ia perlahan melihat sasuke yang sangat dekat dengannya. Dan ia paham kenapa nafas nya sesak karena ia melihat lengan kekar sasuke yang melingkar di pinggangnya, ia sedikit mengingat apa yang terjadi semalam sehingga ia memeluk sasuke dengan erat. Dengan hati – hati sakura menyingkirkan lengan lelaki tampan yag mengisi hatinya itu, tubuhya bergerak dengan eragan pelan seakan tidak rela pelukannya di lepas.
"kau mau kemana.." suaranya berat membuat sakura sedikit merinding.
Wanita itu mengulurkan tangan nya ke kepala sasuke lalu mengecek suhu tubuhnya dengan punggung tangan, "kau sudah bangun sasuke kun? Aku akan membuatkan mu bubur, lanjutlah tidur"
Sasuke mengangguk pelan dengan sedikit senyum di wajahnya, ia menatap punggung sakura yang lenggang dari kamar. Beberapa menit kemudian sakura kembali dengan nampan berisi mangkuk bubur, air mineral dan obat. Wanita musim semi itu menyuapinya – mau tidak mau sasuke menelan bubur itu meskipun rasa lidahnya sedang tidak enak sama sekali. Namun, menghargai wanita di hadapannya yang sudah merawatnya dengan baik dan berusaha ada di samping nya ia menerima suapan demi suapan hingga habis. Usai makan sakura menyiapkan obat untuk sasuke serta gelas berisi air mineralnya, di tengah menyiapkan obat ia bertanya kepada lelaki uchiha yang sedang memandanginya itu,"kau sudah menemukan ibuku sasuke kun?" pertanyaan itu cukup membuat kesadaran sasuke kembali total, wanita musim semi itu menatap sasuke penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Mirror
FanfictionCermin adalah pintu ke dunia paralel, tempat di mana kita bertemu dengan refleksi diri kita sendiri. Itu adalah jendela menuju kedalaman jiwa, di mana kita bisa menghadapi kebenaran yang tersembunyi dan menemukan kekuatan dalam kelemahan kita. Cermi...