Chapter 5

63 14 1
                                    

Matahari sudah meninggi menunjukan langit cerahnya, seorang lelaki bersurai hitam legam masih memejamkan kedua matanya di atas sofa. Sofa? Ia mengerang pelan merasakan rasa dingin yang menjalar di tubuh nya, ia membuka kedua netranya perlahan mendapati sebuah selimut di tubuh nya. Sepertinya semalam ia terbangun dan keluar dari kamar sakura untuk minum namun malah tertidur di sofa, berat sekali kedua mata nya rasanya enggan untuk berangkat kerja pagi ini. Dering ponsel berbunyi di atas meja membuat sasuke lagi – lagi menghela nafas pelan berusaha membuka kedua mata, ia meraih ponsel tersebut melihat nama yang tertera dengan satu mata tertutup, han ian, ia menekan ikon tombol hijau di layar ponsel nya menjawab panggilan tersebut.

"selamat pagi komandan!"

"ya – pagi..."

"ID pemuda di CCTV sudah keluar"

Sasuke membuka kedua matanya menatap langit – langit ruang tamunya,"baiklah, aku akan segera ke sana" lelaki uchiha itu segera beranjak dari duduknya, ia menoleh ke arah dapur mendapati sarapan pagi yang sudah siap di atas meja pantry. Senyum terukir di wajah sasuke dengan helaan nafas pelan, ia juga malu untuk menemui sakura saat ini yah – kejadian semalam cukup implusif untuk di lakukan.

Mengesampingkan kejadian semalam sasuke harus cepat ke kantor karena hal penting yang akan ia lakukan, ia pun segera membersihkan diri lalu berganti pakaian kerja kasualnya. Ia berhenti sejenak di depan pintu kamar sakura yang masih tertutup, tangan nya terangkat mengetuk dengan pelan.

"ya...?" jawab sakura dengan pelan, detak jantung sasuke meningkat hanya dengan mendengar suaranya. Ia ingin berbicara tetapi mulutnya seakan bisu berakhir ia hanya mengatakan, "aku berangkat, terimakasih atas sarapannya"

Tidak ada jawaban, sasuke pun memutuskan untuk beranjak dari tempatnya berdiri menuju pintu keluar unit apartement nya. Entah kenapa ia ragu untuk keluar sebelum berbicara dengan wanita musim semi itu, ia pun kembali ke depan pintu sakura lalu mengetuk lagi.

"sakura, bisa kau keluar sebentar untuk bicara denganku?"

Klek.

Wanita itu keluar dengan wajah menunduk gugup untuk sekedar menatap wajah tampan itu, "sakura – maafkan aku soal semalam...aku pikir hal tersebut terlalu lancang" sakura menggelengkan kepalanya pelan dengan senyum kecil di bibirnya.

"aku rasa sekarang diriku sedang jatuh pada mu..." ucapan itu sontak membuat sakura menengadah menatap wajah sasuke yang juga tersenyum menatapnya dengan tulus, layaknya kupu – kupu berterbangan di perut sakura sekarang, bibirnya terbuka sedikit dengan pikiran malayang – layang tak percaya denga napa yang baru ia dengar.

"aku juga – aku tidak bisa menahan perasaan ku lagi..." balas sakura yang membuat senyum sasuke merekah lebih, wanita itu yang lebih pendek dari sasuke berjinjit dan mengalungkan tangan nya di leher sasuke untuk menempelkan bibirnya, tindakan implusif yang sakura lakukan pertama kali dalam hidupnya. Sasuke cukup terkejut namun merengkuh wanita itu setelah nya membalas ciuman manis di pagi hari itu, pagutan itu berakhir dengan keduanya yang perlahan menjauh masih dengan suasana canggung. Lelaki uchiha itu menatap sakura penuh arti, wanita yang sebulan lebih ia kenal dapat mencairkan hatinya. Mengingat adanya pekerjaan yang harus ia urus dengan berat hati ia mengecup kening sakura dan pamit.

"aku berangkat.

Senyumnya setia merekah di wajahnya yang terkenal serius dan dingin sambil berlari ke parkiran basement, setelah lima tahun kecewa di khianati kini ia membuka hati untuk seorang wanita asing yang menjadi penting di hidupnya.

Siang hari setelah mendapat kepastian tentang alamat pemuda itu, suigetsu dan sasuke bergegas ke tempat tinggal sang pemuda. Jarak nya tidak terlalu jauh dari kampus yuna berada, suigetsu yang mengendarai mobil menghentikan laju mobilnya cukup jauh dari rumah yang sedang mereka cari. Suigetsu melompati pagar dan menyusup melalui pintu belakang sementara sasuke masuk melalui pintu depan dengan sikap sigap.

Broken MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang