Keesokan harinya…
“Eughh..”
“Good morning, babe..”
‘Anying! huh… untung ganteng.’
Ketika Nara membuka matanya, ia dikejutkan dengan wajah tampan Nathan yang hanya berjarak beberapa sentimeter darinya.
Dengan jarak sedekat ini, ia dapat merasakan hembusan nafas hangat dan pelukan erat yang sulit dilepaskan.
Tapi, kenapa ia merasakan sesuatu yang mengganjal? ia merasakan bahwa ada sesuatu yang panas dan besar menempel di antara pahanya.
“Shhh… sakit...” Ketika Nara ingin bangun, seketika tubuhnya terasa sangat sakit layaknya ditabrak oleh sesuatu yang berat.
Ah, sepertinya ia lupa bahwa dirinya telah digempur oleh Nathan hingga jam 2.
Melihat raut kesakitan sang istri, Nathan justru terkekeh, “E-eeeh…mau dibawa kemana aku?!” Protes Nara yang merasakan tubuhnya melayang lalu mendarat digendongan Nathan.
“Tentu saja ke kamar mandi babe.”
‘Perasaan gue ga enak’
***
Ya, sepertinya feeling Nara memang benar. Saat ini, ia tengah berada di bawah guyuran shower dengan Nathan yang memeluknya dari belakang.
Emm… sepertinya sudah lebih dari kata memeluk. Tangan Nathan yang usil mulai bergerak-gerak mengerayangi tubuh bugil istrinya.
Tangan kanannya turun ke bawah, memainkan klitoris mungil milik Nara. Dan tangan kirinya naik ke atas, meremas seraya memainkan puting merah muda milik Nara.
“Kau sangat cantik Nara...” Bisiknya dengan menjilat sensual telinga istrinya
“Eungh..El udah..mhh” Sial, bagaimana bisa tubuhnya jadi sange hanya karena jilatan di telinganya? Pasti gara-gara sistem sialannya itu, tubuhnya menjadi meremang dan bagian bawahnya menjadi becek.
“Heh, ternyata kau sangat basah sayang...”
“Uh..ini karnamu”
Merasakan rasa gatal pada vaginanya, Nara menggerakkan bokong, menggesek-gesekkannya pada penis Nathan yang panas.Nara terus menggoyangkan bokong sintalnya hingga Nathan mengerang kenikmatan.
“Nakal” Dalam sekejap Nathan mampu membalikkan tubuh Nara menghadapnya. Dengan tangannya, ia meraih tangan Nara dan mengarahkannya pada penisnya yang telah mengacung tegak.
“Kocokin sayang” Dengan tangannya yang kecil dan lembut, Nara menggerakkan penis Nathan maju mundur.
“Aghh… Lebih cepat yang…” Kepala Nathan menengadah dengan mata tertutup dan mulut terbuka mengeluarkan erangan.
Mendengar erangan nikmat suaminya, entah kenapa Nara merasa lebih bersemangat.
Nara mulai berinisiatif untuk berjongkok di depan penis Nathan yang ereksi. Lidahnya yang hangat menjulur keluar, menjilat kepala penis yang berkilau dengan cairan.
"Masukin yang..hh hh..." Setelah puas menjilat penis Nathan hingga basah, Nara membuka mulutnya dan memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, hampir mencapai tenggorokannya.
“Mphh emm…”
Nara menggerakkan lidahnya, melingkarkannya di sekitar penis, dan menjilatinya sedikit demi sedikit.“Terus sayangh…ah ah…” Nara terus menghisap penis itu, seolah-olah ingin menyedot cairan di dalamnya. Tangannya bergerak, mengelus urat yang menonjol dan meremas kedua buah zakar Nathan yang mengantongi banyak air mani.
Glok..glok..glok…
“Kau hebat yang..ah…” Ia hilang kendali lagi. Nathan segera meluruskan pinggangnya dan mendorong masuk penisnya maju mundur dengan keras. Tangannya menarik kepala Nara dan menekannya, menggerakkannya berlawanan arah dengan gerakan penisnya.
Karena kesusahan menelan, air liur Nara terus mengalir dari tepi bibirnya.
“Mppp mhh” Melihat wajah Nara yang memerah dengan mulut menggembung penuh penisnya, mata Nathan tambah menggelap.
Glok glok glok…
Ia menyodokkan penisnya dalam-dalam dengan cepat, hingga mencapai tenggorokan Nara.
Tak sampai situ, kaki Nathan juga ikut bergerak, dan jari-jari kakinya menembus masuk ke dalam celah vagina Nara.
“Umm…”
Tanpa sadar Nara memutar pinggulnya dan memajukan vaginanya, ingin merasakan tusukan jari Nathan lebih dalam.Jari-jari Nathan terus menyodok maju mundur dengan cepat dan sesekali keluar, menggesek klitoris mungil istrinya.
Jari-jari kaki Nathan benar-benar membuatnya hilang fokus. Lama-kelamaan, gerakan lidah dan mulutnya perlahan mengendur, mengeluarkan erangan nikmat.
"Ahh ah..yeah...enak El hh ah..." Ia benar benar merasa gila.Vaginanya terus dimanjakan oleh tusukan dan mulutnya terus merasakan kebrutalan penis yang menyodoknya di tenggorokan.
Nara tak bisa berpikir apa-apa. Pikirannya benar-benar dikacaukan oleh Nathan.
Merasakan Nara mulai mengabaikan penisnya, dengan kakinya Nathan menendang vagina berair Nara, “Fokus Nara”
Glok glok glok..
“Um mpp mpp”
Seketika Nara tersadar dan hampir tersedak dengan kekuatan penis yang tiba tiba meningkat dengan cepat.Tak lama, penis yang berada di dalamnya terasa bertambah besar.
Glok glok glok…
“Aghhh!!!”
CROT....CROT...CROT...CROT
Nathan mengerang keras bersamaan dengan cairan yang keluar di dalam tenggorokan sang istri.
Nara terduduk lemas di lantai. Dengan mata menjuling keatas, keluar cairan kental dalam jumlah besar dari mulut Nara.
Ah, ini gila. Sistemnya telah membuat peju pria menjadi terasa manis dan segar.
Maaf baru bisa sampai sini. Sebenernya author dari kemarin lusa sibuk banget. Ini aja udah author sempetin buat nulis.
Jangan lupa votenya!! hargai author dong
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Kinara (21+)
Teen FictionKinara yang meninggal karena sesosok kunti malah bertransmigrasi ke tubuh figuran novel dengan nama yang sama dengannya. Jangan lupakan juga si sistem ngeselin yang akan menemani hari-hari Nara. PERINGATAN!! TERDAPAT BEBERAPA ADEGAN 21++++++++ ⚠️⚠️...