Pria itu, Nathaniel Asher Parker menatap lekat tubuh Nara dari atas sampai bawah. Tanpa sadar, sebuah seringai terbit di bibirnya.
Bukan bukan, bukan seringai meremehkan, melainkan seringai seorang predator yang menemukan mangsanya.
Pria itu mendekatkan wajahnya pada wajah Nara. Deru nafas hangat dari keduanya membuat atmosfer terasa panas.
"Ingin menggodaku hmm..?"
Nara tersenyum, "Tentu saja, bukankah ini malam pertama kita?"
Cup
Nara mengecup sekilas bibir Nathan yang sedari tadi mengganggu pikirannya,
"Hehe, ternyata manis" Ucapnya seraya menjilat bibir atasnya.
"Ah, you're so sexy, baby." Nathan yang terpancing pun menarik tengkuk Nara lalu mencumbunya dengan ganas.
"Hmpp...mhh" Nathan melingkarkan tangan kirinya pada pinggang ramping Nara hingga tubuh mereka berdempetan erat.
Dengan jarak sedekat ini, Nara dapat merasakan penis suaminya yang menekan perutnya.
'Dah ngaceng aja ni cowok'
Ternyata sistem bodohnya itu tidak berbohong mengenai hadiah tadi. Hal itu terbukti
lewat lumatan dari Nathan yang ganas dan menuntut.Lidah mereka saling melilit, bertukar saliva hingga suara decakan air liur terdengar.
Nathan menghisap lidah serta bibir pink gadis itu. Matanya menutup, menikmati cumbuan mereka.
"Emmm mmp" Merasa pasokan udaranya hampir habis, Nara memukul dada bidang Nathan.
Seutas benang saliva membentang indah sebagai tanda percumbuan telah terlepas.
"Hah..hah...hah..." Deru nafas mereka saling bersahutan. Wajah Nathan kini telah memerah menahan gairah. Butiran-butiran keringat terlihat membasahi pelipis pria itu.
"Sayang, aku sange.."
Tanpa menunggu jawaban istrinya, Nathan langsung mengangkat tubuh Nara dan menggendongnya ala bridal style menuju kamar dengan bibir yang kembali tertaut.
Kriett...
Bruk!
Memasuki kamar, Nathan segera menindih tubuh sexy Nara yang berada di bawahnya.
Wajah pria itu memerah, menahan hasrat yang terasa sangat kuat.
Srek!
Nathan merobek lingerie merah Nara dan membuangnya sembarang.
Cup..
"Kau sangat indah sayang...." Nathan meremas kuat payudara besar Nara yang tidak bisa ditampung oleh tangan besarnya sendiri.
"ahhh.. jangan kuat kuat mash.." Mendengar desahan istrinya, Nathan justru bertambah gencar memainkan payudara di depannya.
"Ini sangat besar..." Jari-jarinya yang besar menekan dan memutar-mutar puting Nara.
Ia mendekatkan wajahnya, memasukkan puting pink Nara yang mengeras.
"Ahh....mas.... emm...enak terushh.."
Nathan memutar-mutar lidahnya di dalam dan sesekali menyedotnya layaknya seorang bayi.
Sambil menikmati payudara istrinya, pria itu mendongak untuk melihat wajah sange Nara yang cantik, "Kau cantik."
Melihat wajah Nara yang memerah karena nafsu, adik kecil dibawahnya terasa semakin keras.
Nathan melepas pungutan pada puting itu lalu menelusuri perut dan leher Nara untuk memberikan tanda kepemilikannya, "Shh... Mas.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Kinara (21+)
Novela JuvenilKinara yang meninggal karena sesosok kunti malah bertransmigrasi ke tubuh figuran novel dengan nama yang sama dengannya. Jangan lupakan juga si sistem ngeselin yang akan menemani hari-hari Nara. PERINGATAN!! TERDAPAT BEBERAPA ADEGAN 21++++++++ ⚠️⚠️...