Membantu seseorang yang memiliki seluruh hatimu untuk mendapatkan cintanya, apakah mungkin? Jika bukan ketulusan dan pengorbanan yang luar biasa hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Wang Yibo, pria dengan sejuta pesona tidak pernah menyangka bahwa k...
Bunyi tembakan seketika membekukan pergerakan mereka. Yibo menengok ke arah Xiao Zhan untuk memastikan Xiao Zhan tetap aman namun yang terlihat dimatanya saat itu adalah pakaian pada pundak kanan Xiao Zhan sudah berlumuran darah. Pundak Xiao Zhan terkena tembakan. Xiao Zhan ambruk ke tanah. Yibo berlari menghampiri tubuh Xiao Zhan sedangkan pasangan kekasih yang baru saja merampok mereka menaiki mobil untuk melarikan diri.
Yibo menggendong Xiao Zhan dikedua tangannya. Berlari ke arah jalan raya berusaha menemukan sebuah kendaraan yang bisa ditumpangi untuk membawa Xiao Zhan ke rumah sakit terdekat.
Next....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di rumah sakit Xiao Zhan segera ditangani oleh petugas medis. Wajah cemas tak bisa Yibo sembunyikan karena dia merasa bersalah telah membuat istrinya terluka.
Dua jam berlalu saat lampu diatas pintu ruang operasi akhirnya padam. Tanpa membuang waktu Yibo melontarkan pertanyaan tentang kondisi Xiao Zhan saat dokter muncul di pintu.
"Anda tenang saja operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan pasien saat ini stabil. Setelah ini pasien akan dipindahkan ke kamar rawat inap dan anda bisa mengunjunginya." Jawaban dokter seakan mengangkat beban yang memberatkan pundaknya.
Keesokan paginya Xiao Zhan sadar dari tidur panjang efek obat bius yang diberikan padanya. Hal pertama yang nampak dimatanya adalah wajah Yibo terlihat sedikit pucat dan lingkaran hitam di matanya yang secara tak langsung memberitahunya bahwa Yibo kurang istirahat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xiao Zhan merasa tenggorokannya kering dan berusaha untuk menggapai gelas yang ada di meja nakas. Usahanya untuk meraih gelas tanpa sadar membuatnya mengerang dan erangannya tak sengaja membangunkan Yibo.
"Kau sudah bangun?" sapa Yibo.
Xiao Zhan hanya mengangguk.
Yibo yang menyadari istrinya berusaha meraih gelas, "Biar ku ambilkan."
Dengan telaten Yibo membantu Xiao Zhan minum. Setelahnya Yibo memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Xiao Zhan.