bab 6

73 15 3
                                        

Hari ke empat

Seorang pramusaji mendatangi Yibo dan Xiao Zhan.

"Boleh saya tau apa yang anda pesan tuan?" Pramusaji bertanya dengan nada sopan.

"Es kopi dan sandwich saja." Yibo menjawab.
"Zhan, kau ingin pesan apa?" Yibo bertanya pada Xiao Zhan yang sejak kemarin masih mendiaminya.

"Yang ini" Xiao Zhan menunjuk asal tanpa tahu makanan apa yang ia pesan bahkan melihat apa yang ditunjuk oleh jarinya pun tidak.

Tak lama kemudian makanan mereka dihidangkan.

"Ini pesanan anda tuan-tuan." Ucap pramusaji sambil meletakkan makanan di meja.

Yibo menerima es kopi dan sandwich nya dengan baik sedangkan Xiao Zhan terkejut memandang makanan yang diletakkan di di depannya. Ya, Xiao Zhan memesan dakbal (hidangan berupa ceker ayam yang dimasak dengan bumbu merah yang sangat pedas). Xiao menatap makanannya dengan ngeri tanpa berani menyentuhnya.

"Makan saja punya ku" Ekspresi Xiao Zhan yang tertangkap mata oleh Yibo membuatnya menyerahkan sandwich yang ia pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan saja punya ku" Ekspresi Xiao Zhan yang tertangkap mata oleh Yibo membuatnya menyerahkan sandwich yang ia pesan.

Xiao Zhan mengacuhkan tawaran Yibo dan lebih memilih mengambil sumpit untuk mulai memakan dakbal walaupun lidahnya terasa terbakar. Bahkan ia baru menyadari kalau dirinya tak memesan minuman. Egonya terlalu tinggi untuk menerima sandwich dari Yibo. Ia terus memakannya sampai keluar air matanya. Yibo yang tidak tahan merebut paksa sumpit Xiao Zhan dan menyodorkan es kopi untuk diminum Xiao Zhan namun lagi-lagi Xiao Zhan hanya diam sambil menahan rasa pedas yang menyakitkan di lidahnya.

"Minum Zhan, aku tau lidahmu terbakar. Jangan menyakiti diri sendiri." Ucap Yibo.

Tak tahan dengan lidahnya yang terasa panas dan menyakitkan akhirnya Xiao Zhan meminum es kopi Yibo dengan terburu-buru.


Xiao Zhan berdiri di belakang Yibo yang sedang membayar pesanan mereka, saat menatap jalanan secara tak sengaja Xiao Zhan melihat Sehun ada di dalam bus yang melintas di depan kafe yang mereka singgahi. Tak berpikir panjang Xiao Zhan berlari seperti orang kesetanan tanpa mengatakan apapun pada Yibo. Yibo yang sudah selesai membayar langsung berlari menyusul Xiao Zhan.

Xiao Zhan berlari sekuat tenaga untuk mengejar bus yang ditumpangi Sehun. Tak ia pedulikan sekitarnya. Suara klakson mobil yang memekakkan telinga pun tak mengganggu fokusnya pada bus yang ia kejar asalkan ia segera bertemu Sehun bahkan teriakan Yibo yang memanggil namanya pun seperti tak terdengar. Namun sepertinya keinginan berjumpa dengan Sehun belum bisa terwujud saat ini karena tiba-tiba saja Xiao Zhan tersandung kakinya sendiri saat berlari dan tepat didepannya jarak beberapa meter ada mobil yang melaju ke arahnya.


BRAK
Terdengar suara benturan.










"APA KAU SUDAH GILA? bagaimana bisa kau berlarian di jalanan tanpa memperhatikan sekitar mu?" marah Yibo pada Xiao Zhan atas tindakan gila yang dilakukan nya.

"Ya, aku gila. AKU GILA KARENA SUDAH KEHILANGAN KEKASIHKU DAN ITU SEMUA Karena mu." Balas Zhan tak kalah emosi.

"Karena ku?" Yibo menunjuk dirinya sendiri. "Harusnya kau berterima kasih kepadaku karena aku sudah menyelamatkan mu. Kalau bukan karena aku.... "

"Aku akan mati? LALU APA RUGINYA UNTUKMU?" Sahut Xiao Zhan dengan wajah menantang.

"Benar, aku tidak akan rugi apapun." Yibo menunjuk Xiao Zhan," Ingat satu hal, aku sudah berjanji akan mempertemukan mu dengan kekasihmu jadi sebelum itu semua terwujud kau adalah tanggung jawabku."

"Memangnya siapa kau?" Xiao Zhan melangkah mendekat pada Yibo. "Siapa yang menyuruhmu bertanggung jawab? kita tidak dalam hubungan apapun. Kenapa kau mencoba menjadi superhero. Apa kau ingin menunjukkan kepadaku bahwa kau hebat? aku bahkan tidak peduli."

"Siapa yang mencoba menjadi hebat?" Yibo menyeret Xiao Zhan mendudukkan nya di sofa dan mengungkungnya diantara kedua lengannya yang bertumpu pada pinggiran sofa.

"Asal kau tau aku menderita setiap detiknya. Kau tahu kenapa? karena aku melihatmu menderita dan karena aku.... " Yibo terdiam tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Yibo berbalik memunggungi Xiao Zhan dan berjalan sedikit menjauh.

"Kupikir kau paling memahami bagaimana rasa sakit karena cinta. Harusnya kau sadar kalau posisi kita sama, kau yang berusaha menemukan cintamu yang hilang dan aku seorang suami yang membantu istrinya menemukan kekasihnya."

Yibo melangkah keluar dari hotel untuk meredam emosi nya karena tidak ingin membuat hubungan diantara mereka semakin panas.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Berasa gak sih emosinya? 😔
Jangan lupa tinggalkan jejak 😁
Pic by pinterest

Berasa gak sih emosinya? 😔Jangan lupa tinggalkan jejak 😁Pic by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang