Membantu seseorang yang memiliki seluruh hatimu untuk mendapatkan cintanya, apakah mungkin? Jika bukan ketulusan dan pengorbanan yang luar biasa hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Wang Yibo, pria dengan sejuta pesona tidak pernah menyangka bahwa k...
"Apa kau sudah gila? kau ingin pergi ke Korea untuk mempertemukan istrimu dengan kekasihnya?" Ucap Tn. Wang pada Yibo yang saat ini duduk didepannya.
Wang Yibo mengatakan semua yang terjadi diantara dirinya dan Xiao Zhan tanpa ada yang ia tutupi pada Tn. Wang.
"Apa kau ingin orang-orang menertawakan keluarga kita?bagaimana bisa kau berfikir seperti itu?apa kau tidak berpikir bagaimana pandangan orang terhadap kita?" lanjut Tn. Wang dengan penuh emosi.
"Xiao Zhan mencintai orang lain, pa. Hatinya bukan milikku." Yibo mencoba memberi pengertian pada Tn. Wang.
"Apa aku harus menanggung penderitaan hidup ini demi dipandang bahagia oleh orang lain, pa?" lanjut Yibo.
"Tapi tidak seperti ini caranya. Dimana Wang Yibo putra kebanggaanku? bagaimana bisa hidupmu dikontrol orang lain? aku tidak pernah mendidik mu dengan lemah." Kekeh Tn. Wang.
Tn. Wang melangkahkan kakinya ke arah balkon. Sebagai ayah, dirinya tak menyangka bahwa pernikahan yang baru dimulai oleh anaknya akan menemui jalan seberat ini.
"Apakah menjadi kuat berarti harus merampas kebahagiaan orang lain? apakah menjadi kuat harus dengan mengendalikan hidup orang lain? jikapun aku memaksa bisa jadi tubuhnya milikku tapi hati dan jiwa nya takkan pernah menjadi milikku. Apa papa ingin melihat putramu menanggung ini seumur hidupnya? Jawab aku pa?" Yibo berdiri melangkah mendekat pada Tn. Wang yang terdiam.
"Pa, keberanian dan kekuatan yang kumiliki bisa ku gunakan untuk menghadapi kenyataan ini." Yakin Yibo pada ayahnya.
"Apa mungkin itu terjadi? apa kau mampu setiap detiknya menghadapi rasa sakit itu? apa kau mampu menyerahkan istri yang kau cintai pada orang lain?" Sanggah Tn. Wang tak yakin.
"Mencintai bukan tentang kebahagiaan diri sendiri, tapi tentang bagaimana kita bisa memberi kebahagiaan pada orang yang kita cintai. Mungkin rasanya akan sangat sakit tapi aku percaya kebahagiaan nya bisa menyembuhkan sakit itu suatu hari nanti." Penjelasan Yibo membuat Tn. Wang memandang putranya dengan rasa bangga yang mulai muncul dalam hatinya.
"Pa, aku membutuhkan dukunganmu. Jangan biarkan aku melangkah sendirian." Yibo berbalik meninggalkan ruang kerja sang ayah.
"Tunggu" suara Tn. Wang membuat gerakan Yibo membuka pintu terhenti.
Tn. Wang berjalan ke arah Yibo, "Orang-orang selama ini mengatakan bahwa papa adalah orang yang hebat tapi hari ini papa tahu kalau putra papa jauh lebih hebat. Papa mendukungmu dan papa percaya kau bisa menyelesaikan ini dengan baik."
"Thank you, pa" Yibo memeluk Tn. Wang.
"Semoga berhasil nak." Balas Tn. Wang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.