Hallo hallo
Malam ini kita lanjutin lagi yaa"Dari mana Saja Kamu?" Baru juga pulang, pria yang kerap dipanggil Hyunsik itu sudah mendapatkan tatapan sinis dari ibunya.
"Kamu bahkan belum menyentuh satu buku pun hari ini. Apakah kamu sudah merasa sangat pintar sekarang?" Sambung Seohyun ketus.
"Maaf" pria itu hanya bisa mengucapkan kata maaf.
Hyunsik di didik dengan sangat keras oleh kedua orangtuanya. Pria itu dipaksa belajar dan terus belajar, meskipun pria itu sering mendapatkan banyak penghargaan atas prestasinya namun orangtuanya tidak pernah merasa cukup.
Terlahir dikeluarkan yang ambis akan sesuatu membuat Hyunsik sangat kewalahan, memiliki orang tua yang tidak pernah merasa puas merupakan hal yang sangat ia benci, meskipun begitu Hyunsik tidak pernah berani untuk melawan perintah kedua orang tua nya.
"Apakah kamu masih ingat hukuman apa yang harus kamu terima?” suara Seohyun terdengar sangat pelan namun cukup membuat pria itu tertunduk takut.
Hyunsik hanya menganggukkan kepalanya dalam posisi yang masih menunduk.
"Oke, sekarang kamu bisa pergi ke belakang rumah, berdiri disana sampai jam tiga pagi, setelah itu kau boleh beristirahat" wanita itu berujar dan diangguki oleh Hyunsik.
Kini pria itu telah berada di taman belakang rumah, ia melakukan apa yang diperintahkan oleh Seohyun sambil sedikit mendumel.
"Huftt... Untung papa ga dirumah, kalau ada papa bisa bisa muka gue bonyok" Hyunsik berujar pelan sambil terus menenangkan dirinya.
"Kalau dipikir-pikir gue ga bodoh, mereka ga liat mendali gue udah satu lemari gitu, kayanya mata mama sama papa harus gue colok dulu deh biar ga burem lagi" pria itu masih mendumel tidak jelas.
"Eh" Hyunsik sepontan menutup mulutnya.
"Gue ngomong apaan barusan, yang ada gue udah metong duluan sebelum ngelakuin itu" Hyunsik terkekeh sendiri dengan pikirannya.
Hyunsik, meskipun pria itu hidup bagaikan di neraka dirumah kedua orang tua nya, namun ia tidak pernah memperlihatkan kesedihannya kepada siapapun.
Bohong kalau pria itu tidak merasa sedih, dan bohong jika dia tidak iri dengan kehidupan Remaja pada umumnya. Pria itu sangat pintar, bahkan Ia sangat pintar menyembunyikan lukanya, ia juga sangat pintar membohongi dirinya sendiri.
Kini pria itu tampak sedang menghitung bintang dengan posisinya yang masih berdiri, sudah hampir dua jam pria itu berdiri dibawah cahaya bulan.
"Malam ini cerah, secerah hidup gue" Hyunsik kembali terkekeh, dia hanya mencoba menghibur dirinya sendiri.
****
Pagi ini zayyan dan yang lainnya sedang belajar sejarah, pelajaran yang sangat membosankan bagi mereka. Berbeda dengan teman temannya Hyunsik masih sangat fokus memperhatikan materi hari ini.
"Hyun, lo gapapa?" Pertanyaan Beomsoo itu sontak membuat lex, zayyan dan juga wain menoleh kearah Hyunsik. Gyumin? Pria itu sudah terlelap dari tadi.
"Gue gapapa" Hyunsik menjawab sambil tersenyum lalu kembali fokus memperhatikan ke depan.
"Gapapa matamu, liat noh bawah mata lo item kaya panda" zayyan
"Lo ga tidur, kasian banget gue liat mata lo udah kaya panci gosong" lex
"Gue gapapa, mending kalian diem dan perhatian materi" Hyunsik berujar sedikit kesal karna teman temannya itu mengganggu konsentrasi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A STUPID MAN! (ft zayyan & xodiac)
FanfictionMenceritakan tentang perjalanan zayyan yang tengah mencari tahu siapa pembunuh ibunda nya. Awalnya Zayyan hidup dilingkungan yang sangat damai, ia memiliki keluarga yang rukun, dan juga sahabat yang sangat baik dan asik. Tapi kini semua itu sirna, Z...