IMMUNITY part 4 END

367 20 17
                                    








"Dokter mix, kami mendeteksi ada nya pergerakan dari dalam hutan"

Pria dengan kacamata minus juga pakaian khas petugas medis mulai mendekati layar monitor dari kapal, di temani beberapa tentara juga teman medis yang lain mix memperhatikan pergerakan yang tidak terlalu banyak itu
Hanya satu sampai dua orang, berjalan perlahan mendekati pantai.

"Siapkan senjata dan bersiap siaga, kita tidak tau apa itu benar-benar manusia yang bersih tanpa terinfeksi" Ucap pemimpin berseragam tentara di sana, earth adalah nama berpangkat yang terpasang di nametag berseragam itu, masih dengan pakaian army pria itu mulai mengarahkan anak buah nya untuk mempersiapkan senjata.

"Tunggu sebentar kapten earth, mereka hanya dua orang biasa. Bukan mayat hidup" Ucap dokter mix menahan sang tentara agar tidak dulu gegabah.

"Saya dan dokter jimmy akan pergi ke tepi, tolong kawal kami" Dokter mix bersiap, membawa beberapa peralatan medis lalu keluar dari kapal.

"Pasukan siapkan senjata dan kawal dua dokter ini ke tepi, jika terjadi pergerakan mencurigakan dari objek makan tembak mereka"

Dokter mix hanya memalingkan wajah, ia bisa membedakan pergerakan mayat hidup dan manusia biasa jadi mix dengan tenang bersama rekan profesi nya yaitu dokter jimmy mulai turun dan berdiri di batas wilayah yang masih di tutup juga di jaga ketat para tentara yang bersiaga.







Archen hampir terjatuh jika dunk tidak si gap menahan nya, ia masih tidak ingin melepaskan archen meski kini angin laut sudah menyapu wajah nya, cahaya senja melukiskan gurat orange kala kaki telanjang dunk mulai menginjak lembut nya pasir.
Bisa ia lihat bayangan beberapa pria yang berdiri di dermaga seolah tengah menyambut nya juga beberapa tentara yang siap siaga mengarahkan senjata mereka tepat kearah ia dan archen berada.

"Joong kita sampai, hikss kau akan baik baik saja" Bisik dunk penuh kelegaan meski nyatanya ia tak sebahagia itu.

Pemuda yang lebih muda nyatanya sudah tak merespon, membuat dunk segera menghentikan langkah nya untuk mengecek keadaan archen yang semakin memburuk.

"Tidak, joong tetap lah sadar sedikit lagi..kumohon" Dunk jatuh bersimpuh di atas pasir ketika tubuh archen ambruk.
Pemuda itu mencoba untuk tetap sadar meski ia mulai mengalami halusinasi
Tujuan nya tercapai dunk sudah aman jika berada di dermaga, mereka yang bertugas pasti akan membawa dunk ke tempat aman. Tugas nya sudah selesai

"Joong tatap aku hikss... " Tangis dunk pecah lagi menangkup wajah pemuda di hadapan nya yang kini kulit wajah nya pun sudah menipis, bahkan pupil mata gelap archen sudah memutih pendarahan di luka besar nya sudah tidak bisa di hentikan lagi
Dimana seharus nya di fase ini manusia sudah mulai kehilangan kesadaran
Tapi ajaibnya archen masih bisa merespon sentuhan dari dunk dan menggenggam lengan hangat itu lembut.

"Kau aman dunk" Ucap archen terbata-bata dan itu menyakitkan juga megitu menyayat hati.

"Joong jangan tinggalkan aku" Dunk membawa tubuh archen untuk di peluk nya tidak ada rasa takut sama sekali karna ini adalah sosok yang begitu ia sayangi.

"Arahkan senjata! "

Mix terkejut melirik sang kapten lalu menggeleng
"Jangan, mereka tidak berbahaya, mereka butuh pertolongan. Tolong turun kan senjata nya" Titah sang dokter lalu tak lama pemuda dengan seragam medis yang sama membuka pagar pembatas di kawal beberapa tentara mereka mulai mendekati objek hingga dokter jimmy satu petugas medis itu melihat pemandangan luar biasa yang menyayat hati siapapun yang melihat nya .

Dua insan yang akan di pisahkan oleh kematian dari salah satu nya
"Dokter jim, salah satu dari mereka terinfeksi " Ucap salah satu dari tentara.

Dokter jimmy menunduk melirik kearah sangat rekan yang datang dari belakang bersama kapten mereka
"Dia terinfeksi! " Seru kapten earth

IMMUNITY(joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang