Part 6

458 63 26
                                    

Seminggu kemudian,

Jennie sedang duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya di cermin. Padahal udah selesai dandan dari tadi. Rencananya, dia akan pergi ke apartemen Jisoo. Sudah 2 hari sejak kepulangan Jisoo dari tugasnya ke luar kota, mereka belum bertemu.

Hampir satu jam Jennie berdiam diri, menatap dirinya sendiri di depan cermin. Memikirkan satu hal yang menganggu pikirannya selama ini. Entah apa yang membuat dia ragu, sehingga memakan waktu untuk mengambil keputusan. Dia sadar dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Beberapa hari lalu Jennie pergi ke dokter ditemani oleh Chaehee, untuk memastikan kondisi tubuhnya itu. Setelah banyak pertimbangan dan keragu-raguan, Jennie sudah yakin untuk mengatakannya kepada Jisoo. Dan siap menerima apapun keputusan Jisoo nantinya.

Jennie sudah berada di depan pintu apartemen Jisoo. Dia menarik nafas sebentar, lalu memasukan kode pintu. Ketika Jennie masuk ke dalam apartemen, Jisoo juga kebetulan keluar dari dalam kamar.

"Hei, kamu udah nyampe." Ucap Jisoo tersenyum, berjalan mendekati Jennie. Memberi satu kecupan, lalu memeluk erat tubuh mungil si cewek. "Kangen..."

Jennie membalas pelukan hangat sang pacar, sambil menutup mata. "Aku juga." Teringat akan sesuatu, si cewek membuka mata, menarik diri dari pelukan sang pacar. "Ji, aku mau ngomong."

Jisoo mengerutkan keningnya melihat wajah serius Jennie. "Kamu mau ngomong apa? Apa harus sekarang? Apa gak bisa nanti aja? Soalnya aku mau pergi. Ada acara di kementerian. Ini aja aku hampir telat..."

Mendengar ucapan Jisoo, Jennie baru sadar, bahwa pacarnya itu tampak rapi dan berpakaian formal. "Hm, ya udah. Nanti aja kalo kamu udah balik."

"Oke. Ntar aja ya ngomongnya. Gak nyampe 2 jam, aku udah balik kok." Ucap Jisoo, mengelus sebelah pipi Jennie, lalu mengecup kening si cewek. "Aku pergi ya."

Jennie hanya mengangguk pasrah. Menatap sayu pada punggung Jisoo yang melangkah menjauh.

Beberapa langkah, Jisoo berhenti, menoleh ke belakang menatap Jennie. Lalu berbalik, berjalan mendekati sang pacar. "Kamu tadi mau ngomong apa?"

"Bukannya kamu bakal telat ke acara ntar?"

"Kamu lebih penting dari acara itu, Jennie. Jadi yank, kamu mau ngomongin apa?"

Entah kenapa tiba-tiba Jennie merasa ragu kembali, untuk mengatakan tentang kondisi tubuhnya saat ini. Padahal baru sampai di apartemen tadi, dia sudah sangat yakin ingin memberitahu Jisoo. "Ji..."

"Hm?"

"Aku..."

"Iya, kamu?"

"Hmm aku..."

"Kamu kenapa?"

"Aku hmm...Ji..."

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Jisoo, mengusap kedua bahu Jennie. Untuk menenangkan sang pacar, yang sedikit gelisah. "Hei, lihat mata aku dan bilang apa yang mau kamu ngomongin."

Jennie menatap dalam kedua mata teduh itu. Cukup lama mereka bertatapan, Jennie kembali meyakinkan dirinya. Sebelum mengatakannya, si cewek menarik nafas sebentar.

"Aku hamil..."

***

Krystal baru saja sampai di depan gedung apartemen. Ketika akan masuk, ada yang menahan sebelah tangannya. Dia membalikan badannya, melihat orang yang menahan tangannya tersebut. "Kai?"

"Klee, aku mau ngomong."

"Mau ngomong apalagi sih, Kai?"

Dia Dia DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang