2. Rahasia & Bunda

30 3 0
                                    

"jadi apa yang mau kalian bicarakan?" Tanya Hari penasaran "sebelum itu, kau sempat bilang bahwa kau ingin kembali ke daerah nenek bukan?" Tanya ayah Hari "Ya, aku ingin tinggal disana". "Kami sudah membicarakan dan mempertimbangkan nya dan... Ku rasa ada tempat yang lebih cocok untuk kau tinggali" jelas ibu Hari. Hari semakin penasaran dan bertanya "tempat apa itu?"

"Rebelia Forest" jawab kedua orang tua Hari

Hari sedikit bingung "Forest? Tapi itu kan hutan" jawab Hari "tapi hutan tidak tentu kosong tanpa kehidupan makhluk hidup kan?" Tanya ayahnya "jauh dalam hutan itu terdapat desa Hari, desa itu bersembunyi di balik lebat hutan Rebelia. Nama desa itu adalah Diorysis Village. Desa dan hutan itu sebenarnya adalah kampung halaman mu dan juga tempat engkau terlahir oleh ibumu." jelas ibu, itu malah membuat Hari semakin bingung. Apa yang mereka bicarakan? Batin Hari
"Tempat lahirku?"
"Benar, kami juga minta maaf karena tidak memberi tahu bahwa" kedua orang tua Hari terlihat gugup, keringat bercucuran, mata yang bergetar, tangan yang gelisah menunjukkan bahwa mereka seperti akan kehilangan sesuatu yang berharga layaknya berlian

"Kami bukan orang tua kandung mu" jawab mereka bersamaan

Blank

Kosong

Hari seketika terdiam. Jadi ini rahasia yang ingin mereka bicarakan dengan ku batin Hari, Ia tidak tahu harus berkata apa. jika kedua orang di depannya bukan keluarga nya, maka siapa keluarga kandungnya? Apakah harus percaya? Atau tidak? Aku anak siapa? Otak Hari dipenuhi oleh puluhan pertanyaan, dan ia tak tahu harus bagaimana, aku merasa ambigu.

"Ibumu, adalah ratu lelembut di hutan itu" 'ayah' pun mulai membuka suara. "Hah?" Sungguh apa yang terjadi di sini, Hari jadi semakin bingung, otaknya terlalu lambat untuk mencerna semua informasi ini. "Jadi-

*TRIIIIIIINGGGGG
*TRIIIIIIINGGGGG
*TRIIIIIIINGGGGG

Tiba-tiba ada bunyi telefon, 'ibu' berbisik kepada 'ayah' dengan suara kecil. "Seperti nya mereka sudah tahu, dan ingin menagih janji" "biar aku yang jawab" kata ayah, ayah pun pergi untuk menjawab telepon nya. Ibu melihat ke arah Hari. Hari hanya menatap lurus ke luar jendela, entah apa yang sedang ia pikirkan. "Mau mendengar cerita?" Hari hanya mengangguk

"Sebenarnya, ibumu sudah di takdirkan untuk meninggalkan dunia setelah melahirkan mu, a-aku tidak bermaksud untuk berkata bahwa alasan ia meninggal adalah karena melahirkan mu tapi kenyataannya. Sejak dia berusia 13 tahun, dia sudah menjadi kepala desa di desa Diorysis. Setiap perempuan yang menjadi kepala desa Diorysis, mereka akan meninggal 10 tahun setelahnya dan naik pangkat menjadi ratu lelembut setelah meninggal. Jikalau sudah ada pengganti baru untuk menjadi ratu lelembut disana, mereka akan bebas dan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Hari hanya berdehem. Hari sudah berkali kali membebaskan makhluk dari hal-hal yang membuat mereka terjebak dalam masa lalu mereka. Hari menatap 'ibunya' sambil bertanya "Apakah ada lanjutannya?"
"Soal itu aku tidak tahu, aku hanya diberikan informasi seperti ini saja. Aku mendapatkan informasi ini saat mengadopsi mu menjadi anak ku" jelas ibu, 'ibu' sudah tidak menyebut dirinya 'ibu' di depan Hari karena ia tahu bahwa dia sudah tidak harus di panggil seperti itu oleh anak angkat nya
"Hari" 'ayah' memanggil. "soal desa Diorysis, penduduk disana sudah menyetujui nya dan kau akan tinggal di tempat ibumu tinggal sebelum nya. Kau akan pergi lusa. Tapi, kami tidak bisa menemanimu pergi. Karena akan ada yang memandumu ke dalam desa itu." Jelas 'ayah'
"Ibu bilang bahwa orang yang menjadi kepala desa disana akan meninggal 10 tahun kemudian, jika aku kesana apa seandainya aku bertemu dengan....

Bunda?"

Mendengar Hari memanggil ibu kandungnya dengan sebutan Bunda, membuat mata 'ibu' dan 'ayah' berkaca kaca mendengarnya. "Soal itu, kami tidak tahu. Maaf, sudah lama juga kami tidak bertemu orang orang sana. Tapi kami harap, kau bisa sampai kesana dan bertemu Bundamu" jelas 'ibu'. "Baiklah tidak apa-apa, terimakasih karena sudah jujur kepada ku, terimakasih karena sudah merawat ku, terimakasih atas segalanya. Ku harap kita akan bertemu lagi" kata Hari sambil tersenyum, sangat lembut dan cantik, membuat hati kedua orangtua angkat nya meleleh. Bahkan 'ayah' sudah menangis tersedu-sedu sambil memeluk Hari, sementara 'ibu'

'Hani, kamu mungkin sudah tiada. Tapi jauh di dalam lubuk hatiku, kau hidup di dalam anakmu, aku melihatmu di senyuman anakmu yang cantik ini. Beristirahat lah, Dai Ha Ni' batin 'ibu'

"Aku mengantuk" kata Hari
"Istirahat lah, lagipula lusa kau perginya kan? Besok kau boleh pergi membeli makanan untuk di perjalanan nanti, oh dan sebaiknya kau ajak juga teman temanmu" jawab 'ibu'
"Kami memang sudah merencanakan nya kok, hoaaaammmm aku tidur ya" ucap Hari mengantuk
"Iya selamat malam Hari"
~~~~~~~~~~~~
Ke esokkan harinya

"Hariiiiiiii, Dooriiiiiii!!! Kita disini!!!" Panggil lelaki berambut cokelat itu, Hyunwoo
"Yaaaaahhhh, kami juga tahuuuu!!!" Teriak Doori. Hari dan Doori menghampiri Hyunwoo dan Gaeun, mereka pun mulai belanja
"Ini saja sudah cukup" kata Hari
"Heeeehhh???? Kau yakin itu cukup? Dikit sekali" tanya Shinbi ragu
"EEEHHH??!?!! Ya ampun Shinbi kau menyusup ke dalam tas ku, mengejutkan saja >:(" kata Doori kaget
"Benar, apa kau yakin ini cukup?" Tanya Gaeun
"Cukup kok :)"
"Baiklah kalau begitu, ayo bayar dan kita habiskan waktu bersama sebelum Hari pergi" usul Hyunwoo, setelah dari supermarket mereka pergi ke rumah Hari dan Doori. Sesuai dengan janji Hari kemarin, ia Membuat kan ramen kesukaan mereka sebagai balas budi telah membantu nya.
"Haaaaaa enaknya" kata Shinbi
"Oh iya, Hari kau ingin memberikan ghost ball mu ke Hyunwoo bukan? Ayo kita lakukan ritual nya" kata Shinbi
"Ah.. iya benar, kau ikut juga Hyunwoo"
"Asiiiiiikkkk aku akan dapat ghost ball milikku sendiri!!"
"Yah benar, jika ghost ball itu sampai ke tangan Gwi Do akan ku lempar kau ke jurang" bisik Hari mengancam kepada Hyunwoo, membuat Hyunwoo menggigil ketakutan
"A-a-ah baiklah"

Siang berganti ke malam, ritual telah selesai dan mereka pun pulang ke rumah nya masing-masing. Doori juga sudah tidur sementara Hari, ia pergi ke lantai paling atas menikmati angin sepoi-sepoi membuat hatinya tenang.
"Besok ya... Aku penasaran dengan desanya." Hawa dan angin dingin menusuk ke kulit putih susu Hari membuat Hari menggigil kedinginan. Tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang memakaikan nya jaket, betapa terkejutnya Hari setelah ia berbalik melihat orang dibelakang nya.

"Kau













Tidak mungkin













Gwi Do Hyun?"












"Lama tak bersua
(Bersua = bertemu)











Hari" kata Do Hyun sambil tersenyum












~Author~

K

ondisi yang menggambarkan author sekarang

Sama tambahan mood update lagi rendah banget karena p5 :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama tambahan mood update lagi rendah banget karena p5 :')

(KURMED ASUUWW)

Bagi yang lagi ngerjain projek P5 semangat juga ya Wak, dompet makin menipis soal e. 😭😭😭

Yah sekian itu saja dari author mohon maaf Hiatus 2 Minggu dan membuat kalian nunggu Ampe lumutan ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

 Ha RiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang