8. Siapa yang akan dia pilih

19 3 1
                                    

"Padahal baru dari satu tahun yang lalu,








Tapi ini terasa seperti 10 tahun tanpamu, Hari."

Lelaki itu selalu menunggu nya setiap hari, dari bulan bangkit hingga matahari bangun. Tapi bukan... Lelaki ini bukanlah laki laki yang sudah bersama Hari dari awal Hari pindah ke apartemen Shinbi, bukan dia...

Lelaki itu ya....



























Gwi Do Hyun








Pada awalnya Gwi do Hyun menganggap Hari sebagai adiknya sendiri karena ya, adik kandung Gwi do Hyun sudah lama meninggal. Namun semakin lama ia bersama Hari, Do Hyun sadar bahwa perasaan nya berkata lebih pada Hari.

"Pertemuan terakhir kita, kau dan aku berdansa, di bawah raja malam, tubuh mungilmu memberiku kehangatan di dalam pelukan. Tanpa disadari, itulah terakhir kali nya aku merasakan hangatnya keberadaan mu dan melihat dirimu, lagi lagi orang yang ku sayang meninggalkan ku"

"Apa maumu disini" -???

Seseorang datang

"Heeh... Kau terlambat, kau bahkan tak sempat melihat nya untuk terakhir kalinya." Ejek sarkas Do Hyun

"Pergilah dan jangan ganggu orang orang disini"

"Aku tidak berniat mengganggu kok, aku hanya menunggu nya kembali"

"Tetap saja, kau hanya akan membahayakan mereka"

"Jadi setelah menghilang selama 2 tahun kau datang dan menyuruh ku pergi? Aku lah yang telah menemani nya untuk terakhir kalinya, aku menunggu nya setiap hari, aku keluar dari kelompok demi dia. Lalu kau, tiada badai tiada hujan kau datang dan memerintah ku untuk pergi. Apa hak mu mengaturku? Rion Raymond?"

Lawan bicara Do Hyun adalah Rion, Rion terbungkam mendengar kata-kata Do Hyun.

"Mulai sekarang aku lah yang menunggu nya kembali" Rion buka suara

"Tidakkah kau ingat, kau mengkhianati nya, kepercayaan nya padamu terbuang sia-sia hanya demi bola makhluk. Mau kakak, adik, ayah, mereka sama saja. Berkhianat demi kekuasaan dan kekuatan, bodoh. Aku memang tidak selalu ada untuknya, tapi akulah yang tidak pernah berkhianat dari nya, bahkan disaat tubuhku di ambil alih oleh cain, aku masih memiliki kesadaran dan melindungi nya dari marabahaya. Hari hanyalah seorang anak yang terpaksa untuk menyelamatkan orang tapi tidak dengan dirinya sendiri, jika dia tidak bisa. Maka akulah yang akan menyelamatkan, dan melindungi nya. Lagi pula perubahan tidak bersifat selamanya."

"Yah... Mungkin memang begitu, tapi mengapa kau tidak ada di saat saat krisis. Bahkan kau tetap mementingkan misi daripada Hari, yah aku yakin Hari pasti tau siapa yang akan dia pilih."

"Kita lihat saja sampai dia kembali, siapa yang akan dia pilih, Aku atau Kau. Jadi pergilah dari tempat ini."

"Tidak akan"

"CK"

"Sampai dia kembali pun aku takkan pergi. Aku akan berada di sisinya, dan bila aku tidak di terima. Aku akan melindungi nya dari jauh"

"Cih, apa tujuanmu ingin bersama Hari" Rion geram, kartu Aegis sudah berada ditangan nya, pertanda akan melawan Do Hyun

"Aku


*Sring



Mencintai nya" jawab Do Hyun

Keduanya sudah dalam posisi siap bertarung, lalu

"Hei... Kalau mau bertarung jangan disini dong, kasihan penghuni disini Hanya ingin tidur nyenyak" -D

"Ah!" Do Hyun dan Rion terkejut dengan kedatangan Doori

"Lagi enak enak perawatan malah di ganggu duo sejoli pemuja Hari" keluh Shinbi sambil merapihkan masker wajah di muka bulat nya

"Pilih berhenti bertengkar atau tidak bertemu Hari hingga mati" ancam Hyunwoo. Rion dan Do Hyun pun ciut dan menaruh kembali senjata mereka.

"Jangan pulak kalian berebut siapa yang bakal dipilih. Itu gak penting. Tolloooong biarkan Hari istirahat dengan tenang ಥ⁠‿⁠ಥ" lanjut Hyunwoo

Tanpa berkata apa-apa, Rion dan Do Hyun dengan kompak menghilang dari pandangan. Membiarkan ketiga orang terkejut.

"Lha ilang" kata terkejut Doori, Shinbi dan Hyunwoo
















































"HA-CHIIK!!! Duh... kok aku ngerasa merinding ya"

~Bersambung~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Ha RiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang