5. Cermin/Portal

20 3 0
                                    

'Apa yang harus kulakukan (⁠;⁠;⁠;⁠・⁠_⁠・⁠)'

Batin Hari berteriak bingung, Victor hanya memberi tahu nya kata kata yang tidak ia pahami lalu pergi, Hari terlalu takjub dengan kamar mandi nya sampai kurang memperhatikan Victor. Hari memutar ulang ingatannya, mencoba mengingat kembali perkataan Victor.

"pintu masuk menuju stasiun nya adalah melewati pantulan diri sendiri"

Pantulan





























Pantulan



























"Pantulan diri sendiri??? (⁠^⁠~⁠^⁠;⁠)⁠ゞ

Ah! (⁠・⁠o⁠・⁠)!

Cermin (⁠☆⁠▽⁠☆⁠)" Hari pun mengerti dia berdiri di depan cermin besar sebelah wastafel, 'siapa tahu cermin itu merupakan portal menuju stasiun kereta api nya' pikir Hari.

"Eh,

Tunggu

Portal?

Menuju stasiun??


Hahahhahahahha!" Hari menertawakan dirinya sendiri atas pikirnya itu.

"Tidak mungkin, itu hanya halusinasi ku saja, lagipula mana ada portal di dunia ini, mungkin yang ada malah portal menuju surga" kata Hari bercanda, lalu ia pun kembali fokus pada cermin nya itu. "Hmm, cermin nya bagus, di tambah lagi aku baru sadar ternyata aku terlihat cantik dengan rambutku yang digerai ini. Hahaha, jadi teringat kak Do Hyun kemari- EH YA AMPUN" nyaris jatuh, Hari awalnya hanya ingin bersandar ke cermin nya, namun cermin itu seakan akan menembus ke suatu tempat membuat Hari hampir jatuh, untungnya dia ber pegangan pada wastafel.

"Seperti nya,















Pemikiran ku ada benarnya"

Akhirnya Hari setuju dengan pemikiran dia yang sebelumnya, portal memang ada, ia pun mempersiapkan barang bawaannya lalu mencoba melintas ke cermin dan...














Berhasil!

Tempat itu adalah stasiun kereta api yang sesuai dengan kata Victor, banyak orang orang berlalu lalang sambil membawa barang bawaannya. Saat Hari masih takjub dengan pemandangan nya, seseorang memanggilnya
"Kita kembali bersua nona" itu adalah Victor, Victor menyambut Hari sambil mengangkat topinya sebagai sambutan hormat.

"Victor!" Hari kembali menyapa dan menghampiri Victor, "Victor! Sungguh aku tak percaya, kau tau cermin besar di sebelah wastafel ternyata adalah portal! Aku sungguh takjub" Hari menjelaskan nya kepada Victor dengan semangat lalu dibalas dengan kekehan Victor.
"Hahaha, ada banyak cara untuk berteleportasi nona, salah satunya adalah portal itu. Saya pun datang kesini dengan portal, namun portal yang saya gunakan sedikit berbeda dan juga lebih besar daripada yang di cermin. Nah kalau begitu mari kita ke gerbong 3 dan cari tempat duduk, kita harus cepat cepat sebelum kereta nya pergi"

Setelah mereka masuk ke kereta, mereka pun mencari tempat duduk nya. "Ah ini dia!" Mereka pun menemukan tempat duduk nya, Victor membantu Hari menaruh barang nya ke kabinet di bawah tempat duduknya.

"Jadi..." -H
"Ya? Ada sesuatu yang menggangu mu nona?" -V
"Tidak, hanya saja aku masih terbayang bayang oleh kebenaran yang dijelaskan 'orang tua' ku, atau orang tua asuhku lebih tepatnya" -H
"Ah... Ya, saya tahu. Pada malam kau lahir ibumu sudah tahu waktunya tidak lama lagi, jadi dia meminta tolong kepada saya mencari kan orang tua asuh untuk nona dan saya menemukan pasangan Koo, pasangan Koo dan ibundamu Dai Ha Ni, memiliki hubungan yang rukun sehingga ibundamu mempercayakannya mereka untuk merawat mu hingga waktu yang tepat, dan inilah waktu yang tepat." -V

Victor melanjutkan ceritanya selama perjalanan hingga sampai di Deoryeum. Singkat cerita setelah mereka sampai di Deoryeum mereka pergi menuju desa Diorysis, dan Hari disambut hangat oleh penduduk setempat.

~Author~

YEAAAAAAYYYY ARC PERTAMA SUDAH SELESAI \(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)/, Spoiler untuk chapter selanjutnya itu tentang Rion ma Sara pas tau Hari pergi.

Jadi pas di chapter itu mereka udah timeskip 1 tahun setelah Hari pergi dan mereka juga udah kelas 6 SD ya Wak \⁠(⁠ϋ⁠)⁠/⁠♩




(Note: sebenernya beberapa chapter udah selesai di tulis cuma di up nya nanti)

 Ha RiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang