🧲II

1K 122 105
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

"Setelah melakukan rekam medis. Kurasa tubuh Sunoo bisa memetabolisme obat ini untuk berefek sempurna. Ditunjang dari dada istrimu yang berisi dengan kelenjar penuh. Semoga saja percobaanku ini akan berhasil."

Ujar Dokter Sangwon santai. Namun tidak bagi Sunoo, wajahnya sedikit memerah. Bagaimanapun kalimat dokter itu cukup vulgar juga ditelinganya. Sementara Heeseung hanya mengangguk. Sembari menggendong Wonhee dan Iroha yang terbangun. Namja itu sepertinya tidak terpengaruh sama sekali.

"Bagaimana jika kita melakukannya sekarang?"

Tawar dokter itu.

"Benar. Lebih baik sekarang."

Heeseung menatap Sunoo sembari tersenyum lembut. Mencoba untuk memberi semangat. Ia masih melihat ada keraguan dimata rubah namja itu. Tahu kalau Sunoo dan Heeseung butuh privasi, dokter itu lebih dahulu keruang prakteknya. Meninggalkan mereka berempat. Jangan lupakan keberadaan Wonhee dan Iroha disini.

"Kau pasti bisa. Sebentar lagi Wonhee pasti akan bangun dan kembali merengek karena lapar. Kau tega melihatnya menangis?"

Sunoo menggeleng. Kemudian menatap Wonhee. Iroha juga nampak menatapnya penuh harap meskipun bayi itu tidak merengek sama sekali.

"Seaindainya bisa digantikan, aku pasti akan membayar orang semahal apapun." Ucap Sunoo lesu.

"Sayangnya itu tidak mungkin. Aku tidak akan membiarkan anakku diurus oleh sembarangan orang."

Sunoo terkejut. Apa yang Heeseung katakan barusan? Apa maksud dari namja itu ia sangat mempercayakan dirinya untuk menjaga Wonhee dan Iroha? Tapi kenapa? Mereka bukan siapa-siapa. Hanya orang yang dipaksa menjadi pasangan dan orang tua pura-pura. Apa Heeseung sudah menikmati perannya sebagai kepala keluarga?

"B-baiklah. Jaga Wonhee dan Iroha sebentar hyung?"

Heeseung tersenyum. Akhirnya Sunoo pasrah juga. Sebelum itu si rubah manis mencium pipi Iroha yang tersenyum padanya. Ciee mau dapet nen.

Sunoo segera beranjak namun langkahnya terhenti saat merasakan tangannya digenggam oleh Heeseung. Ia berbalik. Menatap kembali namja tampan yang tengah menggendong bayi -pura-pura- nya. Sekali lagi ia mendapatkan senyum manis dari Heeseung. Mau tak mau bibirnya menyunggingkan senyum juga. Ada perasaan hangat yang memenuhi lubuk hatinya. Ini bukan berlebihan. Keadaannya memang mereka sudah tidak seperti dulu lagi. Kadang membuatnya merasa tidak bisa lagi merasakan kehangatan dari Hyungnya itu.

Setelah itu ia memasuki ruang praktek dokter muda itu. Bersiap menjadi bahan percobaan baru. Semoga saja setelah ini akan ada hasil yang memuaskan. Setidaknya hanya ini yang bisa ia lakukan untuk 2 bayi malang itu. Ada 2 bayimu yang menantimu, Sunoo.

"Kau susah siap?"

Tanya dokter itu seraya menyiapkan alat-alatnya. Ditemani oleh seorang perawat cantik disisinya. Sunoo mengangguk lemah, ia langsung berbaring diranjang berlapis kain putih itu.

𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑐🧲TAMATᴿᴱᴹᴬᴷᴱ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang