🧲IV

1K 117 75
                                    

no typo no life🤠

no typo no life🤠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Mereka berada didalam mobil Heeseung setelah pemuda Lee itu menjemputnya di super market.

Heeseung tidak percaya orang yang ada disisinya sekarang ini adalah Sunoo. Yang dia lihat hanya seorang wanita cantik yang tengah menggendong bayinya. Tidak menyangka kalau Sunoo akan melakukan hal seperti ini. Demi apapun, Heeseung benar-benar terpesona. Ya, meskipun tidak perlu didandani seperti ini Sunoo sudah membuatnya terpesona akhir-akhir ini. Tapi bolehlah Heeseung menilai. Biar begini Heeseung juga memiliki selera tersediri.

Oke, cukup. Ia tidak mau seperti hari pertama yang kesulitan menahan dirinya.

"Kenapa kau tidak menungguku pulang? Kau kan jadi tidak kerepotan seperti ini."

Tutur Heeseung khawatir.

"Aku kan tidak tahu kapan Hyung pulang. Lagipula niat awal memang hanya ingin berjalan-jalan. Tapi entah bisikan darimana saat melihat barang-barang itu aku jadi membelinya semua. Dan tanpa sadar bahwa aku akan kesulitan saat membawanya pulang. Wonhee aman kan bersama Jake hyung?"

Sunoo melirik Wonhee yang berkedip duduk di baby chairnya dibelakang.

Heeseung mengingat barang apa saja yang Sunoo beli. Peralatan dapur, pakaian bayi, kebutuhan Wonhee dan Iroha seperti popok dan sebagainya, lalu kebutuhan rumah tangga. Dan yang membuat Heeseung takjup namja itu tidak melupakan dirinya. Ia membelikan beberapa setelan kemeja, celana dan jasnya. Sunoo benar-benar membuatnya melayang. Manis sekali tingkahnya.

"Dasar ibu-ibu." Ledeknya menuai tatapan garang dari Sunoo.

"Bukannya berterimakasih malah menghinaku!"

"Habis kelakuanmu ini benar-benar lucu." Heeseung menggeser duduknya menghadap Sunoo. Tangannya terjulur menggoda Iroha yang sedang sibuk bermain sendiri dipangkuan ibunya. Bayi itu langsung tersenyum dan merespon. Jemarinya memainkan jemari Heeseung dengan senang.

"Tega sekali kau meninggalkan eonnimu dirumah?"

Heeseung meraih Wonhee dan didudukkan disamping Iroha di pangkuan Sunoo.

"Tahu tidak, tadi aku kewalahan menggendong Iroha. Dia meronta-ronta ingin bermain dengan balita-balita yang dititipkan diwahana anak."

"Benarkah?"

"Hm."

"Hahaha. Dia benar-benar pintar. Apa ada bayi 5 bulan sudah bertingkah seperti itu? Anak Appa aktif sekali ne?" Heeseung memajukan tubuhnya. Mencium pipi Iroha juga Wonhee. Si kecil tertawa tanpa suara. Menganggap bahwa segala perlakuan ayahnya itu seperti mengajaknya bercanda. Tangan mungilnya terjulur kedepan. Menepuk-nepuk pipi Heeseung.

"Tapi aku sedikit kesal, selama berbelanja tadi beberapa orang menganggapku wanita sungguhan. Bahkan ada seorang pemuda menggodaku. Dia bilang aku wanita malang yang masa depannya direbut oleh suamiku karena telah menjadikan aku ibu dengan satu anak diusia muda." Sunoo mengerucutkan bibir tebalnya. Sementara Heeseung memandang namja cantik itu dengan kesal. Sebenarnya bukan kesal kepada Sunoo, tetapi kesal pada pemuda yang telah berani mengatakan hal itu pada istrinya. Bagaimanapun disini statusnya adalah suami. Jadi secara tidak langsung orang itu menghina dirinya. Enak saja!

𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑐🧲TAMATᴿᴱᴹᴬᴷᴱ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang