🧲V

994 115 59
                                    

no typo no life 🤠🔞

no typo no life 🤠🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..


Sore itu berjalan cukup lancar. Meskipun beberapa kali Sunoo merasa khawatir dengan anaknya yang dititipkan oleh manager Hyung, karena kebetulan hari ini bukan Manager Yuki yang mengantar mereka. Walaupun Heeseung juga selalu mencoba menenangkan Sunoo, tetapi pemuda cantik itu masih saja memikirkan anaknya. Siapa yang bisa tenang jika bayinya ada 2. Ia takut Wonhee atau Iroha lapar, atau membutuhkan hal lain. Takut manager Hyung tidak bisa menjaga dua bayi sekaligus.

"Kau sudah melihat mereka?"

Tanya Sunoo saat disela waktu istirahatnya.

Heeseung mengangguk sembari menyodorkan sebotol air mineral yang baru saja diminumnya sedikit kepada Sunoo. Sunoo menggeleng malas.

"Minum dulu. Tenang saja, Wonhee dan Iroha baik-baik saja. Ku lihat ia sedang bercanda dengan para staff tadi. Sampai-sampai aku datang saja diacuhkan."

Heeseung pura-pura memasang raut sedih. Membuat Sunoo mau tak mau harus mengulum senyumnya. Jarang sekali melihat pria didepannya ini bertingkah aneh. Terhibur? Lagi-lagi Heeseung berhasil merubah suasana hatinya. Hah, sepertinya ia juga sudah merasa ketergantungan pada pria tampan itu. Hal yang tidak bisa dibiarkan sebenarnya. Tapi biarkan dia menikmati apa yang ada dulu.

"Heeseung Hyung."

Panggil Sunoo pelan.

"Hm?"

Heeseung menatap istrinya.

Sedikit gugup Sunoo memajukan tubuhnya. Maniknya melirik kesekeliling memastikan tidak ada satu pun orang yang memperhatikannya. Apalagi kamera! bisa-bisa fans akan membuat teori lagi .🤠. Dan ya, diruangan itu memang semuanya tengah sibuk untuk syuting selanjutnya.

Bibir tebal itu mendekat ke telinga Heeseung. Dan,

"Dadaku nyeri."

DEG!

Heeseung langsung membeku. Apa yang baru saja istrinya katakan? Sekarang siapa yang vulgar disini? Dengan mudahnya Sunoo mengatakan hal sesentisif itu padanya?

"K-kenapa?"

Heeseung mulai merasakan tubuhnya panas dingin.

"Sejak pagi hanya Iroha yang minum itu pun sedikit sekali dan Wonhee belum meminum susu lagi."

Lirih Sunoo. Tenggorokan Heeseung sedikit sakit karena menelan ludahnya bulat-bulat. Oh ayolah, ia adalah pria dewasa. Perkataan Sunoo tadi benar-benar memancingnya. Tapi tidak! Ia harus menahan diri. Buktinya sudah satu minggu ia berhasil mengendalikan dirinya.

Tahu apa efek yang akan terjadi pada tubuh Sunoo jika mengalami gejala tadi. Dengan gugup Heeseung menatap tubuh istrinya yang sekarang cukup menonjol. Dan ya, seperti kemarin-kemarin. Efeknya sama. Dan membuat Heeseung dengan cepat melepas hoodienya. Menutupi tubuh depan Sunoo.

𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑐🧲TAMATᴿᴱᴹᴬᴷᴱ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang