🧲IX

672 96 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Suasana di dorm saat ini sedikit menegang. Sunoo menatap datar wanita berumur didepannya lalu beralih pada Manager Sejin yang membalas tatapannya dengan lebih lembut. Seakan dia tau bahwa Sunoo sangat berat memberikan kembali Wonhee dan Iroha padanya. Ini salahnya yang tidak mampu menjaga kelima anaknya sehingga membuat orang lain lebih peduli dan tulus menyayangi putri-putri mereka menjadi patah hati saat dia ambil kembali. Sejak sepuluh menit yang lalu si cantik tidak juga memberi pergerakan. Tubuhnya kaku dan menegang. Sementara Heeseung disampingnya hanya bisa terus menyalurkan kenyamanan lewat genggaman tangannya. Ia tidak ingin Sunoo kalut, jadi sebisa mungkin ia akan terus membuat emosi namja itu terkontrol. Lewat sentuhannya.

"Dimana Wonhee dan Iroha? Apa aku bisa menemui mereka?"

Ibu asli 2 bayi mungil itu akhirnya membuka mulut. Mungkin risih jika terus terdiam dalam suasana tidak kondusif seperti ini. Apalagi melihat tatapan Sunoo yang kurang bersahabat . Sungguh, membuat tubuhnya bergidik ngeri.

"Kau menanyakan mereka huh? Kenapa keluargamu tid--"

"Dia sedang tidur."

Ucapan Sunoo dengan cepat disela oleh Heeseung. Jemarinya semakin erat ditautkan pada jemari Sunoo. Bahkan ia bisa merasakan telapak istrinya itu sudah basah oleh keringat. Sunoo memang sedang bertarung dengan emosinya sendiri. Dan Heeseung harus menjadi pawang untuk mengendalikannya agar tetap dibatas normal.

"Bagaimana perkembangannya selama ini?"

"..." Sunoo tersenyum miring

"Dia baik-baik saja. Justru semakin sehat."

Lagi. Heeseung menjawab. Si cantik menoleh ke arah pasangannya. Kini kemarahannya tidak hanya pada dua orang yang ada dihadapannya, tetapi pada suaminya juga. Apa-apaan maksud dari sikap Heeseung ini? Semakin membuatnya hilang kesabaran saja!

"Kalau begitu kami ingin melihatnya."

"Setelah semuanya kau---"

"Iya, tunggu sebentar disini. Aku akan membawa mereka keluar."

Kali ini Sunoo sudah benar-benar tidak bisa menahan. Dengan keras ditepisnya tangan Heeseung. Nafasnya memburu. Bisa-bisanya dengan begitu mudah Heeseung memberikan anak mereka kepada orang yang tidak bertanggung jawab. Peduli setan jika orang-orang itu adalah orang tua asli dari 2 bayi mungil itu. Tapi disini permasalahannya bukan hanya sekedar status darah daging. Tetapi, siapa yang lebih bertanggung jawab dan perhatian pada kedua bayi itu. Orang tua aslinya kah atau Sunoo dan Heeseung? Itu yang berkecambuk dihati namja cantik itu. Kenapa mereka bisa tega menitipkan bayi mereka pada orang asing seperti Manager Yuki? Apa yang terjadi jika itu bukan Heeseung dan Sunoo? bagaimana nasib mereka?

Manager Sejin menunduk dalam. Benar-benar merasa bersalah.

Tahu kalau hanya tinggal menghitung detik emosi Sunoo akan meluap, dengan cepat Heeseung menarik istrinya. Membawa namja itu masuk kedalam kamar. Menghampiri bayi angkat mereka yang entah sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya. Mata bening yang lucu itu menatap dua orang dewasa didepannya. Wonhee dan Iroha berdiri didalam boxnya berpegang pada penyekat.

𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑐🧲TAMATᴿᴱᴹᴬᴷᴱ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang