CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA
"Papa papa...." panggil seorang anak laki² berusia 5 tahun di sebuah kamar mewah milik pria muda."Huum.. kenapa sayang?" Tanya pria tersebut dengan suara serak khas bangun tidurnya
"Papa ryota mau mama" Pinta anak tersebut membuat pria yg dipanggil papa itu terkejut dan bangun dari posisi tidurnya.
"Kenapa tiba² sayang? Ada yg bully ryota lagi? Bilang sama papa, biar papa pukul orangnya" tanya pria tersebut masih dalam keadaan terkejut sebab anaknya tidak pernah meminta hal seperti ini. ini baru pertama kali dan ia yakin jika anaknya sudah seperti ini pasti sebabnya karena di bully.
"Tidak kok ryota tidak di bully. Tapi papa ryota benar² sungguh ingin punya mama, ayo papa cari mama untuk ryota" anaknya mulai tantrum karena tidak ada pergerakan apapun dari orang yg di panggil papa tersebut.
Sebutlah namanya Gin Geffrey Gehenna. Seorang duda anak 1 yg ditinggal istrinya sebab terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, yg mengakibatkan kurangnya perhatian untuk sang istri. Mereka bercerai pada saat ryota menginjak usia 10 bulan. Sang istri yg tidak mau repot menyerahkan seluruh tanggung jawab ryota kepana Gin.
"Ryota sayang dengerin papa yaa, ryota mau mama? Mau yg seperti apa nak? Beri tahu papa" tanya Gin dengan lembut kepada anak semata wayangnya.
"Ryota mau mama yg seperti pak guru ryota papa. Dia baik, sayang sama ryota, ryota selalu diberi permen gratis sama pak guru" ryota menjelaskan kriteria seperti apa mama yg ia inginkan dengan logat cadelnya
"Pak guru? Laki²?" Tanya gin memastikan.
"Iyya papa laki². Kenapa? Papa gk mau?" Tanya ryota dengan tampang sedih. Ayolah disini gin merasa bahwa ia masih normal, tapi melihat raut wajah anaknya yg bersedih membuat ia mau tidak mau menuruti keinginan anaknya tersebut.
"Ya sudah nnti kita ke sekolah kamu kita ketemu sama pak gurunya yaa, kamu mau?" Jawab gin final menyenangkan hati anak adalah tujuannya sekarang.
"Yeayyy mau ryota mau, yaudah papa ryota mau mandi yaa, ryota mandi sendiri aja" beranjak menuju pintu kamar, tapi setelah itu ia kembali lagi menuju kasur gin "oh iyya aku lupa selamat pagi papa" ucapnya sambil mencium pipi ayah kesayangannya dan melanjutkan jalannya menuju kamarnya sendiri
"Huftt bagaimana ini? Masa aku terpaksa belok demi anakku? Yaudah lahh yaa nikmatin aja. Siapa tau ini yg terbaik juga untuk ryota" ucap gin bergumam sambil menatap sebuah figura di atas meja sebelah tempat tidurnya.
*Time skip
Saat ini ayah dan anak tersebut sedang berada di sekolah si kecil. Yaa akhirnya gin memutuskan untuk ikut turun menuju kelas anaknya.
"Papa tunggu sebentar yaa aku cari pak gurunya dulu" ryota jalan sambil berlari kecil untuk menemukan sang guru kesayangannya. Gin terdiam sambil menatap kepergian anaknya sampai ada seseorang yg tidak sengaja menabraknya dan menjatuhnya seluruh kertas² yg sedang di pegangnya.
"Ya ampun maaf yaa saya gk sengaja gk liat² jalan" kata orang tersebut sambil merapihkan kertas yang bertebaran tanpa memandang orang yg ditabraknya.
"Ohh iyya tidak apa apa kok. Lain kali hati² yaa untung gk luka, kalau luka gimana" ucap gin sambil membantu orang tersebut merapikan kertas² yang berserakan
"Iyya sekali lagi saya minta maaf yaa pak" ucapnya sambil membungkuk dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang yg di tabrakannya.
"Loh kamu? Kamu kerja disini? Ngajar?" Tanya gin ikut terkejut melihat orang yg menabraknya.
"Hah?! Iyya aku ngajar disini. Ada keperluan apa kamu disini" tanya orang tersebut dengan nada yg rada sewot dan tidak santai.
"Santai aku disini cum..." ucap gin terpotong saat ia mendengar ada yg memanggilnya.
"PAPA... pak guru aku cari kemana² ternyata disini sama papa. Papa kenalin ini pak guru yang aku ceritakan tadi pagi. Gimana cantik kan" ucap ryota membanggakan gurunya tersebut.
"Ekheem iyya cantik pinter kamu pilihnya" gin menatap orang tersebut dengan tatapan yg sulit di artikan
"Kenalin papa ini pak guru namanya Riji Lintang Canova dia guru yg sering ryota ceritakan ke papa, ryota mau pak guru yg jadi mamanya ryota" ryota menatap rijii seolah² memohon untuk menyetujui keinginannya.
"Ha?! Gimana maksudnya?!" Riji yg masih terkejut pun hanya bisa membuka mulutnya dan ngang ngong seperti orang bodoh.
"Ryota mau pak guru jadi mama ryota!" Ucap final ryota sambil memeluk kaki Riji yg masih dalam keadaan terkejut.
--------
spoiler:
"Huum maaf tuan sedang apa""Berani melawan papa!!"
"Cukup jaga bicara anda tuan!!"
"Mama ryota takut"
--------------
hahaha aku gk tau sii ini kek mana ceritanya. lagi makan cipak koceak langsung spontan uhuyy aja gitu di kepala muncul inspirasi.
Udh lahh yaa nikmatin aja apa adanya ini cerita.
Spontan🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [GinJi]
Short StoryGin Geffrey Gehenna adalah seorang duda anak 1 yang kaya raya. hidup bergelimang harta bukanlah suatu kebahagiaan untuknya. hidupnya monoton sampai suatu hari ia tidak sengaja bertemu dengan adik kelas SMA nya yg saat dulu sering ia bully bersama te...