10

544 112 2
                                    


Keesokan harinya seperti kata jaemin akhirnya Rey juga renjunpun pergi ke boutique yang memang sudah menjadi langganan keluarga Na itu. Sesampainya disana, ketiganya masuk bahkan renjun mendorong kursi roda milik kakaknya itu.

"Selamat datang tuan muda na. Mari, kami sudah menyiapkan ruangan dan beberapa tuxedo yang mungkin akan tuan muda sukai."

"Ne." Angguk jaemin dengan wajah datarnya lalu ketiganya pun masuk kedalam salah satu ruangan vvip.

Di dalam ruangan itu.

Para pegawai boutique itupun langsung membawa beberapa tuxedo yang mungkin akan disukai calon mempelai pengantin itu.

"Kau suka yang mana sayang?" Ucap jaemin pada Rey walaupun dia juga melihat renjun dan rey tahu itu.

"Ren?"

"Kenapa ge?" Ucap renjun sedikit membungkuk.

"Gege tahu kau sangat bagus dalam memilih karena pakaian yeye dan nai nai kau yang memilihnya, kali ini pilihkan untuk pernikahan mu." Lanjut Rey dalam batinnya.

"Tapi ini pernikahan Gege dan jaemin ge bukan? Jadi Gege atau jaemin ge yang harus memilihnya "

"Jaemin? Tidak masalah bukan jika kita memakai pilihan renjun?"

"Hmm." Angguk jaemin dan rey pun melihat kearah renjun.

"Baiklah ge." Ucap renjun mau tak mau lalu diapun melihat tuxedo itu satu persatu hingga pilihannya jatuh pada tuxedo berwarna hitam dan perpaduan merah maron yang cukup manis menurutnya. Lalu diapun mengambil kedua tuxedo yang diberikan hanger itu lalu mendekat pada jaemin dan rey.

"Ini bagaimana ge? Terlihat sangat cantik bukan?" Ucap renjun tersenyum manis dan jaemin yang terpesona dengan senyuman itu. Benar-benar membuatnya semakin merindukan sosok cinta pertama yang masih ada didalam hati terdalamnya.

"Bagus, bukan begitu jaem?"

"Hmm." Angguk jaemin.

"Ayo Gege coba, biar aku bantu. Dan ini jaemin ge cobalah." Ucap renjun memberikan milk jaemin yang langsung diterima sang empu.

"Renjun?"

"Iya ge?"

"Bisa kau saja yang mencobanya? Gege merasa lelah."

"Tapi ge? Jaemin ge bisa marah kalau aku mencobanya "

"Gege mohon renjun, lagian tubuh kita juga sama besar. Hmm?" Ucap rey lalu renjunpun melihat jaemin untuk meminta persetujuan.

"Gunakan saja. Lagian ukuran kalian sama. Setidaknya akan terlihat bagus saat pernikahan kami." Datar jaemin dan renjun hanya menghela nafas beratnya.

"Baiklah " finalnya.

"Yeaayy, cepat coba." Ucap Rey mendorong renjun dan renjun hanya bisa menurut lalu jaemin yang juga pergi ke ruang ganti.

Beberapa menit kemudian, tirai yang menutupi terbuka dan terlihat renjun dan jaemin yang sangat sempurna bahkan Rey terdiam melihat betapa serasinya keduanya. Memang sepertinya takdir adiknya dan jaemin sangat kuat dan dia hanya perantara bagi keduanya. Jaemin bahkan tak bisa mengalihkan pandangannya dari renjun yang terlhat sangat menawan membuatnya berharap kalau saat ini dialah yang akan menikah dengan injunie nya bukan dengan Rey, tapi semuanya kembali lagi pada kenyataan yang benar-benar membuat jaemin tak bisa melakukan apapun.

"Bagaimana ge?" Ucap renjun tersenyum senang.

"Sangat bagus." Ucap Rey sembari mengacungkan dua jempolnya

Somebody (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang